Deniel dan sohu langsung menuju ke arah ranjang lano. Mereka berdua tidak peduli dengan tatapan sehun.
Deniel menyentuh kepala lano " apa yang sebenarnya terjadi " masih melihat lano.
" dia dipukul oleh anak mr.kim " dengan suara yang datar.
" mr.kim wakil ketua yayasan " tanya sohu untuk memastikan.
Sehun hanya menganguk atas pertanyaan sohu. Jihyo menatap anaknya yang terbaring lemah, wajah lano pun pucat itu tambah membuat hati nya sakit.Dia rindu dengan senyum lano dan suara lano. Tanpa jihyo sadar airmata nya lolos jatuh kepipinya. Pertahanan nya runtuh, dia tidak kuat untuk saat ini. Kalau bisa biar dia saja yang menggantikan tempat lano.
Sehun dari tadi memperhatikan jihyo. Dia tidak ingin melihat jihyo menangis. Bukan pertemuan seperti ini yang dia harap kan. Dia mengharap kan pertemuan mereka yang kedua kali penuh dengan senyuman bukan airmata. Dan paling membuat dia sakit dan marah yaitu keadaan anaknya yang belum sadar dari tadi.
Dia tidak menyangka kalau anak nya akan disakiti disekolahnya sendiri. Dia akan memecat semua pengajar yang ada disana tanpa terkecuali. Dan membuat mereka semua menjadi pengemis itu janji seorang ayah untuk anaknya.
Telpon sehun berdering tanpa melihat siapa nama yang memanggil sehun langsung mengangkatnya. Dia mintak izin untuk berbicara diluar.
Setelah kepergian sehun, deniel melihat kearah jihyo dengan pandangan yang susah diartikan " ji, kemana kamu selama ini " pertanyaan dari deniel menarik perhatian amber dan sohu yang dari tadi diam.
Jihyo menghelakan nafas nya lemah " untuk apa kau bertanya seperti itu " dengan suara yang datar.
Deniel mengacak rambutnya " ayo lah ji, jangan seperti ini kau tidak kasihan pada sehun. Selama kau pergi dia menjadi seseorang yang susah disentuh apa lagi saat dia tau kalau kau hamil anaknya dia merasa semakin tidak berguna karena tidak bisa menjaga kalian berdua " ucap deniel dengan kesalnya.
Jihyo hanya diam menanggapi pertanyaan dari deniel. Dia tidak ingin mengingat luka lama.
" tuan deniel yang terhormat seperti nya anda tidak berhak untuk bertanya seperti itu disaat yang tidak tepat " ucap amber dengan sinisnya.
Deniel memandang amber dengan perasaan yang marah sebelum deniel ingin bersuara amber terlebih dahulu memcelanya " om sebaiknya keluar deh ajak temen om itu, kalian hanya menyempit ruangan " ucap amber tanpa rasa bersalah.
Deniel dan sohu yang diusir oleh amber merasa tidak terima " kau enak sekali memanggil ku dengan sebutan om bocah " ucap sohu dengan marahnya.
Amber hanya melihat mereka berdua dengan tatapan mengejek.
" om om berdua sebaiknya kalian keluar, kalian mengganggu anak ku yang harus istirahat " ucap jihyo sambil melihat deniel dan sohu.
Karena tidak ingin berdebat dengan dua wanita ini, akhirnya deniel dan sohu memilih keluar. Karena mereka yakin pasti bakalan kalah kalau sudah beradu argumen dengan makhluk yang bernama wanita.
sehun yang sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Harus terganggu dengan kedatangan deniel dan sohu. Sehun melihat mereka dengan pandangan yang malas " kenapa kalian ".
Sohu menghelakan nafasnya " kami diusir oleh jihyo "
" bagus lah, kalian hanya akan mengganggu anak ku beristrahat "
" tidak bisa begitu dong, kami juga khawatir dengan lano, aku tau dia anak mu tapi dia juga keponakan ku " seru deniel dengan emosinya.
Sehun hanya mengabaikan perkataan deniel dan pergi keruangan lano. Deniel yang diacuhkan merasa kesal " yah oh sehun kau mau kemana, aku belum selesai dasar sepupu tidak tau diri " teriak deniel dengan kesalnya.