Disebuah ruangan yang begitu gelap, bahkan cahya pun enggan untuk masuk kedalam. Terdapat seorang lelaki yang sedang duduk di pojok ruangan sambil memeluk lututnya. Dia begitu kacau dengan mata yang sembab, baju ada bercak darah dan tangan yang luka akibat di torehkan pisau yang tajam ketangannya. Dia selalu mengulangi kata yang sama setiap saat. Yaitu maaf maaf aku menyesal dan begitu lah seterusnya. Seolah olah dia sedang berbicara dengan seseorang yang sudah di sakiti.Ditempat lain deniel membawa mobil sportnya dengan kecepatan yang tinggi. Dia sangat mengkhawatirkan sepupu nya itu. Karena sehun kapan saja dia bisa mencelakai dirinya. Akhirnya perjalanan yang ditempuh deniel kurang lebih 15 menit dia sampai juga diapartemen sehun. Hanya dia dan suho yang tau kalau sehun mempunyai apartemen. Ntah kenapa sehun membeli apartemen ini, sampai sekarang pun mereka tidak tau apa alasannya.
Deniel pov
Aku harus cepat sampai di tempat sehun. Kalau tidak akh aku tidak ingin membayanginya. Sesampainya aku di apartemennya aku langsung masuk dan pertama kali yang menyambutku masuk adalah bau alkohol yang begitu menyengat dan jugs bau jangan bilang ini oh astaga sehun. Aku langsung mencarinya di semua tempat, tempat terakhir yang belum aku buka yaitu kamar. Saat aku membuka pintu kamarnya bau alkohol dan juga darah begitu kuat. Ku liat sekitar ruangan dimana sehun berada. Ternyata dia berada di ujung ruangan sambil memeluk lutul aku datang mendekatinya. Samar samar aku memdengar dia berguma kata maaf apa dia membuat kesalahan lagi. Aku memegang bahunya dia pun meliatku sunggug miris keadaannya wajahnya begitu kusut.
"Sehun apa yang terjadi, kenapa kau melukai lengan mu" tanya ku dengan suara yang tenang.
" maaf maaf maaf kan daddy jihyo, maaf sayang " ucap sehun lirih.
Jihyo oh aku tau, apa jihyo anak angkat nya itu. Memang nya apa yang telah sehun lakukan.
" kenapa dengan mu sehun, jawab aku apa ko tidak memakan obat mu ahh" suara ku mulai meninggi.
" maaf maaf maaf maaf " dengan suara yang begitu lirih.
Sehun sudah sangat kacau sebaiknya aku langsung membawanya kerumah sakit. Kalau tidak dia pasti akan kehabisan darah.
Langsung saja deniel membawa sehun kerumah sakit. Untung saja sehun tidak memberontak jadi deniel tidak begitu sulit membawanya. Dalam hitungan menit saja deniel langsung sampai kerumah sakit. Gimana tidak dia membawa mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata untung malam jadi tidak banyak kendaraan yang lewat. Dia langsung memanggil suster yang ada disitu untuk langsung membawa sehun ke icu karena keadaan nya yang semakin ktitis.
Ditempat lain, tapi dirumah sakit yang sama suho masih menunggu dokter keluar dari ruangan dimana jihyo dirawat. Dia juga sangat mengkhawatirkan keadaan sehun semoga deniel cepat menemukan sehun itu harapan suho.
Tidak menunggu lama lagi akhirnya dokter keluar dari ruangan jihyo. Suho langsung menghampiri dokter tersebut.
" dokter gimana keadaan jihyo " tanya suho dengan suara yang cemas.
" anda siapanya pasien " tanya dokter tersebut.
" saya suaminya " ntah kenapa kalimat itu yang keluar dari mulutnya.
Dokter tersebut sempat mengkerutkan dahinya sebelum akhirnya dia bersuara.
" istri anda sudah melewatkan masa kritisnya, untung dia cepat di bawa kerumah sakit kalau tidak mungkin kandungan nya tidak bisa diselamatkan " penjelasan dokter tersebut dengan tenang.
Suho yang mendengar jihyo hamil kaget luar biasa bagaimana bisa dia hamil. Apa jangan jangan ini semua karena sehun.
" baik lah dokter terima kasih sudah menolong istri saya dan calon anak kami " jawab suho walaupun dia masih shok dengan kenyataan ini.