I Want Hear Your Voice Chapter 9 (End)

1.7K 135 25
                                    

Sebenarnya apa dan siapa yang membuatmu bisa kembali bahagia, tersenyum dan bicara?
Ketika kau terus membisu seakan dunia tak ingin mendengar suaramu.
Ratusan bahkan ribuan kertas lirik yang kau buat... kau lempar ke tempat sampah.
Nyanyian yang ingin kau persembahkan untuk semua orang....tertahan di tenggorokan.

I Want Hear Your Voice Chapter 9 (END)
Author: Luksa Gyueren Kyuzizi

Butuh waktu sekitar dua hari bagi Gyu untuk kembali sadar pasca operasi keduanya. Teman-temannya dari berbagai tempat tak bosan untuk menjenguk dan mendoakan kesembuhannya, Myungsoo bahkan sampai menginap selama satu malam, tapi ia tak bisa terus-terusan menemani hyungnya ini karena ia harus menghadapi ujian di sekolahnya.
Rasanya dejavu ketika Woohyun menunggu Gyu terbangun (sama seperti beberapa hari yang lalu). Selama menunggu Gyu bangun, Woohyun mendengarkan lagu-lagunya Gyu di Ipod putih cadangan, ia sengaja menyalakan lagu dengan volume keras.
Jarum jam terus berdetak, entah sudah berapa jam berlalu tapi suara yang keluar dari Ipod itu sama sekali tak membuat Woohyun bosan.
Hal pertama yang diperhatikan Woohyun saat itu adalah jari Gyu yang mulai bergerak;
"Gyu?" Woohyun memegang jari lentik itu, disusul oleh mata Gyu yang mulai terbuka.
"Woohyun?" Gyu masih setengah sadar tapi ia bisa mendengar lagu nyanyiannya dimainkan di Ipod. ".......Laguku?"
"Ya." Woohyun membentuk senyum lebar, ia nyaris menangis tapi menahannya. "Gyu, Jongseok membutuhkan bantuanmu."
Woohyun lalu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Gyu, yaitu tentang dokter Lau Hwa yang ada di balik semua ini. Dokter itu yang sudah ceroboh memberikan obat pada Byun sampai Byun meninggal, lalu menyalahkan ayah kandung Gyu sehingga Jongseok amat sangat membenci keluarga Gyu.
Woohyun berharap Gyu tak lagi shock setelah mendengar fakta baru itu, untungnya Gyu terlihat tenang.
"Gyu, kau tertidur selama dua hari. Kemarin sidang dilakukan, Lau Hwa menuduh Jongseok sudah mencemarkan nama baik dan melakukan kekerasan. Rekaman pengakuan yang ia buat pun tak begitu membantu karena ia mengatakan pada hakim bahwa rekaman itu dibuat karena diancam."
"Lalu?"
"Sidang ditunda. Jongseok menyewa pengacara pemerintah untuk membalas."
"Sebelum itu, Woohyun, aku ingin mendengar kau menyanyi juga."
Woohyun cukup kaget mendengar permintaan Gyu. Oh... mungkin karena selama ini hanya Woohyun yang terus meminta Gyu menyanyi, sesekali hal sebaliknya pun terjadi.
Tanpa alunan musik, suara Woohyun bergema di ruangan, ia menyanyikan sebuah lagu;
'Can You Smile'

Aju orae jeon neoreul boatdeon
Aku teringat ketika dulu pertama melihatmu
Geu neukkimeul gieokhae nan
Aku ingat perasaan itu
neoreul aratdeon nareul aratdeon Geu sijeoli saenggangna
Saat kau kenal aku, aku mengenalmu
neoreul darmgo shipdeon eoulligo sipdeon
Aku mengingat saat ingin saat-saat ingin bersamamu
Ganjeolhaetdeon siganeul Nan dasi saenggakhae
Teringat masa-masa yang sulit
da jinagan hannat chueok ppuningeol
Tapi semua hanya tinggal kenangan
And, Can you smile?
Dan bisakah kau tersenyum?
Ketika Woohyun menyanyikan lirik, 'Can You Smile', Gyu langsung tersenyum, ia sangat senang mendengarkan suara Woohyun dan terbawa suasana alunan nadanya.
____

Selasa,

Menyewa pengacara pribadi bukanlah hal mudah, karena itulah Jongseok menyewa pengacara pemerintah untuk mempermudah urusannya di sidang sebelumnya, kali ini gilirannya mengajukan tuntutan dan berharap banyak pada jaksa.
Sebelum hari persidangan, Jongseok mengajak Gyu pergi ke busan untuk menemui istrinya yang dirawat di rumah sakit jiwa. Kondisi Gyu sudah mulai membaik, tapi ia tetap harus jaga diri.
Lee Na (Istri pertama Jongseok, sekaligus ibu dari Byun). Disanalah wanita itu bengong di atas kasur sambil menatap jendela.
Lee Na sangat cantik, kulitnya putih pucat seperti Gyu, matanya sayu dan badannya kurus.
Jongseok berjalan pelan, "Lee Na, aku membawa seseorang."
Lee Na tak melepaskan pandangannya dari arah jendela, ia baru bereaksi saat Gyu berjalan menghampirinya.
"Byun?" tanya Lee Na sambil memperhatikan Gyu.
"Dia bukan Byun." timpa Jongseok, tapi Lee Na tak mendengarkannya.
"Byun? itu kau kan!?" Lee Na tampak semangat, ia mengangkat tangan kanannya ke atas, mencoba meraih Gyu.
Gyu lalu duduk di sebelah Lee Na yang mengenakan pakaian pasien 'putih' motif garis hijau.
"Nde." jawab Gyu, ia prihatin melihat keadaan Lee Na.
Wanita itu pasti sangat terluka. Dulu ia begitu mencintai anak lelaki yang baru saja ia lahirkan, ia memeluk dan mencium lembut bayinya lalu kehilangannya begitu saja, ditambah dengan kenyataan bahwa jantung bayinya itu diambil untuk Gyu.
"Byun..." Lee Na lantas memeluk Gyu yang ada di hadapannya, ia mengelus rambut Gyu sambil menangis terisak-isak. "Eomma merindukanmu. Kenapa kau baru datang? Kau sudah dewasa seperti ini."
Jongseok ingin meluruskan kesalahpahaman ini tapi ia tak kuasa menghentikannya karena baru kali ini ia melihat istrinya bertingkah layaknya orang normal setelah belasa tahun berlalu menderita kejiwaan.
"Maaf." balas Gyu. Baru kali ini ia merasakan lagi sentuhan seorang ibu walaupun Lee Na bukanlah ibu kandungnya.
Lee Na lalu memutar pandangannya ke arah Jongseok, "Dia anak kita kan?" Lee Na tersenyum penuh harap dengan air mata mengalir deras.
Jongseok ingin menjawab; 'Bukan.'
Tapi Gyu memberikan isyarat agar Jongseok tak menceritakannya. Ada saatnya sebuah salah paham bisa menyelamatkan perasaan seseorang.
"Jangan tinggalkan ibumu lagi." pinta Lee Na. "Sekarang kita bertiga sudah berkumpul lagi..." Le Na mengulurkan tangannya, ia ingin Jongseok meraihnya.
Belasan tahun berlalu dalam kondisi kejiwaaan terganggu, wanita malang itu kini kembali mendapatkan kewarasannya setelah bertemu Gyu yang ia kira sebagai 'Byun'.
"Keluarga kita sudah lengkap lagi." kata Lee Na sambil memegang lembut pipi Gyu. "Apa yang paling kau inginkan?"
Gyu terdiam sesaat..... "Aku ingin kita sekeluarga..... ke planetarium."
"Tentu saja." balas Lee Na. "Byun..."
Menyenangkan bisa bertemu keluarga baru, sekaligus menyakitkan.....
Gyu ingin dicintai dan disayang sebagai 'Gyu', bukan sebagai 'Byun' ataupun orang lain.
Pihak rumah sakit jiwa terkejut melihat perubahan drastis pada diri Lee Na, mereka bilang Lee Na boleh dibawa pulang, kehadiran Gyu bisa menjadi obat bagi kesembuhannya.
Jongseok membawa istrinya untuk tinggal bersama di rumah Gyu, mereka bertiga di satu atap.
Ada perasaan sakit ketika Gyu harus menyembunyikan semua foto keluarga aslinya agar Lee Na tak curiga.
'Apakah itu artinya Gyu harus hidup sebagai orang lain untuk mendapatkan kebahagiaanya?'
'Apakah karena jantungnya itu milik Gyu sehingga Gyu harus 'membunuh' dirinya sendiri dan 'hidup' sebagai Byun? karena jika jantung itu tak ada, Gyu pasti sudah lama tiada.'
Sedih, sesak, ketika kau seolah tak punya hak untuk hidup.
Gyu menerima keadaan sekarang, menurutnya hal ini ia lakukan sebagai balas budi untuk Byun.

I Want Hear Your Voice (IWHYV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang