I Want Hear Your Voice Chapter 2

1.9K 137 20
                                    

I Want Hear Your Voice Chapter 2
Author: Luksa Gyueren Kyuzizi.
______
Ada saatnya kita bicara dan ada saatnya kita diam.

Lima Tahun Lalu___ (Sunggyu's past)

Dia menulis lirik lagu
Memainkan piano
Menyanyikan lagu dengan suaranya yang lembut.

Saat ia bernyanyi, ia merasa lebih hidup, terutama ketika ada orang yang mau mendengarkan alunan vokalnya yang bisa dibilang cukup unik.
Kim Sung Kyu, lelaki bermata sipit yang kadang memakai kacamata bingkai tebal kini sedang berjalan cepat memasuki rumahnya.
"Gyu! simpan sepatumu di rak!" titah seorang ibu paruh baya yang merupakan ibunya Gyu.
"Nanti saja eomma." Gyu mengabaikan perintah ibunya, ia berlari menuju kamarnya lalu meraih secarik kertas. "Mumpung masih ingat..."
Di atas kertas polos, ia menuliskan beberapa kalimat yang ternyata adalah lirik lagu.
"HAI HEI HO!" Teriak seorang wanita yang entah sejak kapan muncul di belakang Gyu.
"Jangan mengagetkanku!" jantung Gyu hampir copot gara-gara kelakuan yeoja yang seenaknya masuk ke kamarnya Gyu.
"Menulis lirik lagu lagi?" tebak yeoja berambut coklat itu.
"Hmm." Gyu membalas ogah-ogahan.
"Kau sama sekali tidak manis." yeoja itu mencubit pipi Gyu yang tambah gembul.
"Astaga, kau bisa diam tidak?" Gyu mulai kesal. "Eomma! Suruh kakak keluar!"
Dari balik dapur lalu terdengar suara ibunya Gyu, "Yon Ah! jangan ganggu adikmu! Sini bantu ibu masak!"
"Aku tidak mengganggunya!" balas yeoja bernama Yon Ah yang daritadi justru sibuk mengganggu Gyu. Ia lalu berdiri di sebelah Gyu dan menundukan sedikit wajahnya untuk melihat apa yang sedang di tulis adiknya itu. "Gyu, lagumu yang ini pasti keren."
Gyu kelihatannya malas dengan kelakuan Yon Ah, ia meletakan pulpen lalu mengarahkan telapak tangannya ke kening Yon Ah.
"Kau masih demam?" tanya Gyu.
"Tidak separah kemarin sih." Yon Ah gantian memegang kening Gyu untuk membandingkan suhu badan.
Gyu kembali fokus menulis lirik lagu sementara Yon Ah asyik tiduran di kasurnya Gyu sambil makan cemilan dan nonton tv.
"Mungkin sebaiknya kau ikut audisi." kata Yon Ah. "Masa sih cuma aku satu-satunya yang sering mendengar kau menyanyi."
"Oh jadi kau bosan mendengarku menyanyi?" Gyu mulai sebal.
"Bosan sampai kepalaku rasanya mau pecah." balas Yon Ah, selang beberapa detik kemudian ia mulai batuk-batuk. "Astaga Gyu, bereskan kamarmu, banyak debu!"
"Kamarku bersih koq! Balik ke kamarmu sana! Jangan mengacak-acak kamarku!"
"Kau memang sama sekali tidak manis." Yon Ah keluar kamar setelah membuat kasur berantakan dan mengacak-acak rambutnya Gyu yang baru kemarin dicat cokelat.
Kamarnya Yon Ah ada di sebelah kamar Gyu, ia tipe wanita rapi yang suka kebersihan. Sesampainya di kamar, Yon Ah kembali batuk dan menutupi suaranya dengan menenggelamkan wajah dalam bantal. Tak ada yang tahu... batuknya berdarah, ia meraih obat di atas meja lalu meminumnya. Di sisi obat juga ada selembar kertas, kertas itu adalah hasil check up dari dokter.
"Kenapa disimpan di sini sih!" Yon Ah menjejalkan kertas itu dalam tasnya. "Kalau Gyu sampai lihat bagaimana, yang tahu hal ini kan hanya aku ada eomma."
Setiap orang memiliki sebuah rahasia, begitu juga dengan Yon Ah.
Yon Ah sangat menyayangi adik lelaki satu-satunya itu, ia berbohong saat mengatakan
'Kepalaku pecah mendengarkan kau bernyanyi' karena sebenarnya ia sangat suka mendengarkan nyanyian Gyu. Satu-satunya orang yang selalu setia mendengarkan Gyu bernyanyi adalah kakak perempuannya; Yon Ah. Karena Gyu kurang pandai bergaul, ia menjadi manja pada kakaknya.
Keluarga Gyu termasuk keluarga yang bahagia. Saat malam hari, ayah-ibu-kakak dan Gyu menyantap makan malam bersama sambil mengobrol, Yon Ah juga senang meledek Gyu dengan mengambil beberapa lauk-pauk adiknya itu saat sedang makan.
"Yon Ah! Jangan ledek Gyu terus." kata Appa yang baru saja melihat putra-putrinya ribut karena sepotong daging.
"Tuh dengar!" Gyu memukul kepala Yon Ah dengan sumpit.
"Aw! sakit tau!" Yon Ah balas memukul kepala Gyu dengan piring plastik. Pertempuran sengit pun kembali terjadi.
Meskipun sering ribut dan bertengkar, ada kalanya dua bersaudara ini sangat dekat dan saling berbagi cerita satu sama lain. Ibunya Gyu bekerja di apotik, ayahnya Gyu bekerja di perusahaan listrik, Yon Ah duduk di bangku kuliah, sementara Gyu masih sekolah.
Sama seperti keluarga lainnya, pagi hari semua sibuk siap-siap berangkat kerja-kuliah-sekolah, Gyu pulang lebih awal dan biasanya ia menghabiskan waktu bermain PS atau bermain musik, disusul kepulangan Yon Ah yang kadang sibuk sendiri, sibuk curhat ke Gyu tentang mantan pacarnya atau sibuk mendengarkan Gyu bernyanyi.
"Okay! idola memasuki panggung!" Yon Ah tepuk tangan dan membuat suasana seolah kamar Gyu ini adalah panggung besar. "Jadi, lagu apa yang akan kau nyanyikan?"
Gyu memegang botol minum (anggap saja botol itu adalah mix).
"Judulnya together." Gyu berdeham;
Ia memejamkan mata lalu mulai bernyanyi.

I Want Hear Your Voice (IWHYV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang