Part 6

3K 270 16
                                    

Gaara memandang lekat-lekat pada sosok pemuda raven yang berada tepat disamping wanita yang selalu berada difikirannya beberapa minggu ini.

Melihat sosok pemuda yang sangat dikenalinya berada disamping wanitanya, membuat emosinya meledak ingin segera menanyakan pada wanita berambut pirang itu secara langsung. Namun diurungkan niatnya setelah melihat raut wajah wanita bermata saphire tersebut tanpak lemah berdiri.

Gaara melangkahkan kakinya mendekati sang wanita, direngkuh tubuh lemah tersebut masuk kedalam pelukannya, "Apa yang terjadi?" Tanyanya dengan nada khawatir.

Sasuke yang saat ini membawa barang-barang Naruto melepaskan genggamannya, membuat barang-barang tersebut terjatuh kelantai. Ditariknya Naruto dari pelukan Gaara, sehingga mata kelamnya bertemu dengan mata jade yang menatapnya marah.

.
.

"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi padamu?" Tanya Gaara setelah masuk kedalam appartemen sambil menuntun Naruto untuk duduk dikursi panjangnya.

Sedangkan Sasuke berdengus, sambil meletakkan barang-barang yang dibawanya pada meja sisi dapur.
Melangkahkan kakinya mendekati lemari pendingin, mengambil beberapa minuman untuk mereka.

Melihat Sasuke bertingkah seperti pemilik kediaman Naruto membuat Gaara kesal. Saat ini, pikirannya dipenuhi oleh rasa amarah dan cemas akan keadaan Naruto.

Naruto tersenyum, mengambil minuman yang disodorkan Sasuke untuknya. "Tidak ada hal yang mesti dikhawatirkan tentangku. Aku tidak apa-apa." Ungkap Naruto pada Gaara.

Gaara berdecih akan ucapan Naruto. Ia tau betul apa yang dirasakan oleh Naruto. Naruto pasti memikirkan sesuatu hal, yang membuat kepalanya semakin sakit untuk mengingat sesuatu hal yang telah ia lupakan.

"Aku akan tetap disini bersamamu!"

Pernyataan Gaara membuat Sasuke menaikkan salah satu alisnya tidak suka akan pendengarannya tentang Gaara yang akan tetap tinggal di appartement Naruto.

"Tidak bisa! Dia butuh istirahat!"

Gaara menatap Sasuke tidak suka akan kehadiran Sasuke ditengah-tengah mereka sekarang.

"Maaf tuan, mengapa kau masih berada disini?" Tanya Gaara sarkastis. Membuat Sasuke mengeram tidak suka.

Rin yang berada disamping Naruto, mengenggam tangannya. Seolah takut akan aura permusuhan yang terpancar jelas antara Gaara dan Sasuke.

Naruto menghela nafas, mencoba menengahi perdebatan antara kedua pria ini. "Dia yang telah menolongku kemarin." Ungkap Naruto dengan nada dingin.

Gaara menatap Sasuke tidak suka akan pembelaan yang Naruto berikan pada pemuda berambut kelam ini.

"Aku akan tetap berada disini. Sampai kau sembuh!" Pernyataan Gaara seolah sesuatu hal yang harus dituruti oleh semua orang, membuat Naruto akhirnya tidak bisa menentang keinginan Gaara tersebut. Ia terlalu mengenali Gaara terlalu dekat. Dan jika pemuda berambut merah ini sudah memutuskan pilihannya, maka ia akan melakukan suatu hal yang dikatan olehnya.

Naruto hanya bisa mengangkat kedua bahunya. Seolah acuh dan menuruti kemauan Gaara, agar tidak mempersulit keadaannya. Karena ia tau, bahwa sebentar lagi Gaara pasti akan menghubungi keluarga besarnya yang akan membuatnya semakin susah bergerak.

.
.

Setelah Naruto memasuki kamarnya bersama dengan Rin untuk beristirahat. Gaara kembali duduk diatas sofha sambil menatap sosok pemuda raven yang masih berdiri didalam appartemen Naruto. Ia menghela nafasnya lelah, "Kenapa kau masih berada disini?" Pertanyaan Gaara dengan nada tidak senang terdengar jelas dipendengaran Sasuke. Membuat Sasuke menatapnya dengan tatapan ingin segera membunuh pemuda bermata jade dihadapannya saat ini.

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang