Chapter 4

8.1K 1K 10
                                    

Hingga saat ini Baekhyun masih bingung ingin membawa anak ini kemana karena ia tak tahu di mana rumah Chanyeol jadi ia putuskan untuk membawanya kerumah. Awalnya ibunya sempat menolak tapi saat mengetahui bahwa Chanyeol tidak mungkin di suruh pulang dalam keadaan mabuk jadi ia mengizinkannya, Toh? Besok adalah hari libur.

.
.

Chanyeol membuka kedua matanya yang masih terasa berat, iya tampak asing dengan ruangan ini.

Yang ia ingat adalah Jongin yang memaksanya meminum semua soju itu jika benar kalau Chanyeol belum menyatakan perasaannya pada Baekhyun. Dan sial bagi Chanyeol karna itu benar adanya.

Lalu terdengar bunyi knop pintu.

Dengan kepala menyembul di sana.

"Hey, lebih baik?" Baekhyun masuk saat Chanyeol masih mengantuk dan berandai bahwa yang membangunkannya itu Baekhyun.

"Kurasa tidak, apa efek obatnya merusak otakmu."

"Apa?" Ujar Chanyeol dengan suara serak khas bangun.

"Apa? Obatnya benar benar tidak berfungsi." Chanyeol membentuk perempatan di dahinya, ia jelas tidak mengerti maksud Baekhyun.

"Tadi malam kau mabuk, dan aku memberimu obat penghilang pengar. Apa masih pusing?" Baekhyun mendekat lebih dekat hingga ke badan kasur. Chanyeol menggeleng.

"Uh tidak, jadi kau yang menemukanku di jalan tadi malam". Baekhyun menggeleng.

"Kau menemuiku, lalu kau memelu.." Hampir saja keceplosan.

"Aku kenapa?".

"Kau datang padaku lalu pingsan begitu saja, aku bingung membawa jasadmu kemana jadi kuputuskan untuk membawanya kerumahku".

"Yakk! Kau pikir aku sudah mati." Chanyeol tentu saja tidak terima dengan itu, mayat. Yang benar saja.

Dan yang bisa ia lihat pagi ini adalah Baekhyun yang tersenyum sangat manis padanya. Ya tuhan.

"Maaf, kau seperti zombie tadi malam.. Kalau begitu kajja turun, ibuku sudah memasak untuk sarapan". Bolehkah??

Chanyeol berharap jika Baekhyun adalah istrinya yang membangunkannya setiap pagi dan memasak makanan untuk kami.


Tbc

Here!! [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang