.
Chanyeol memandangi Baekhyun dari jauh, dia sedang bersanda gurau dengan teman sesama clubnya. Ia tersenyum saat Baekhyun tertawa dengan lepasnya.
Puk
"Yo!" Chanyeol meliriknya.
"Kai?"
"Sunbae kita yang bernama Minho, kau tahu?" Chanyeol mengangguk, ia adalah sunbae mereka di club taekwondo. "Sunbae mengundang kita di acara pesta lajangnya."
"Minho sunbae akan segera menikah?" Kai mengangguk, sudah tiga tahun sejak mereka bertemu dengan Minho dan sekarang mereka akan bertemu lagi di pesta lajangnya.
"Ya, dan kau harus datang".
"Tentu saja, aku menolakpun kau akan tetap menyeretku."
"Great! Kita bertemu di pub xoxo jam 10 nanti."
.
Keadaan pub tak se-eksistensi bar, tapi lumayan menyenangkan untuk di jadikan ajang reuni seperti saat ini.
Chanyeol datang dan menemukan Kai di antara para sunbaenya.
"Yo! Kau datang." Kai melambai tak wajar, wajahnya sudah memerah dengan mata sayunya. Chanyeol berdecak kesal.
"Ya.. Kau minum alkohol? Apa tidak apa-apa?" Kai mendengus, di sebelah mereka adalah Minho sendiri, ia menepuk pundak Chanyeol.
"Legal atau tidak, kau akan segera merasakannya, bukan?" Bukan masalah mereka legal atau tidak, Chanyeol hanya ingin menekankan bahwa ia masih duduk di bangku sekolah.
"Atau kau terlalu pengecut?" Minho sunbae mungkin juga sudah di kuasai oleh alkohol, ini bahkan belum tengah malam, dan Chanyeol baru di sini beberapa menit yang lalu.
"Kai? Sebaiknya kau pulang."
"Wae? Aku masih ingin beberapa botol lagi."
"Kau mabuk, bung. Jadi sebaiknya kau hentikan sekarang." Minho bergabung dengan Kai, mereka berbisik-bisik entah apa yang di bicarakan mereka Chanyeol tak tahu.
"Kau harus mencobanya! Ini benar-benar bagus untuk mengalihkan kita dari real life." Kai mendekat dengan Minho yang sudah pergi menyapa temannya yang lain.
"Tidak! Terima kasih." Kai masih menyodorkannya.
"Ah.. Ku kira kau ingin sejenak melupakan stress-mu karna si Byun itu." Kai selalu tahu cara mengalihkan pembicaraan, setelah tadi siang ia di hukum dan bertengkar dengan Baekhyun karena masalah sepeleh. Ia akhirnya menceritakan hal tersebut pada Kai yang berakhir dengan ejekan.
"Kau tahu kalau-"
"Kalau ia mencintai orang lain. Ck!" Kai berpikir orang bodoh mana yang tidak menyadarinya, mereka jelas terlalu buta untuk tahu perasaan masing-masing. "Aku tahu, hanya saja coba kau pikirkan posisimu di mata Baekhyun."
"Kami berteman." Entah kenapa kini terbalik, Chanyeol merasa di pojokan.
"Dan akan selalu begitu jika kau tak segera mengungkapkannya." Tepat menusuk jantungnya. "Aku bertaruh kau harus meminumnya, jika kau belum menyatakan perasaanmu padanya."
Dan akhir dari kosongnya botol-botol ini, adalah karna Chanyeol.
.
"Baekhyun, astaga!.. Siapa ini?"
"Chanyeol bu, temanku." Baekhyun buru-buru memindahkan Chanyeol di sebelah ibunya yang juga ikut membopong tubuh Chanyeol.
Mereka membawanya ke kamar Baekhyun dan dengan segera memberikan obat pereda padanya, Chanyeol masih sibuk terlelap. Sang ibu mengamati tingkah anaknya yang begitu telaten saat mengurus Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here!! [COMPLETE]
Fanfiction•Mereka saling bercerita tentang orang yang mereka sukai. Tanpa tahu jika mereka sedang menceritakan diri mereka sendiri. "hari ini aku melihatnya"..