Di sini tak ada yang bisa Baekhyun harapkan, ia ingin melihat film favoritnya. Tapi sepertinya harus musnah, hanya karena sebuah panggilan dari Chanyeol.
"Bisakah kau kemari, aku membutuhkanmu. Sangat."
Mungkin ia bisa menonton film ini lain kali.
"Baiklah, dimana kau?"
"Caffe biasa." Sambungannya terputus.
Membawa kaki baekhyun bergerak cepat hanya untuk menemui Chanyeol. Seseorang yang ia sukai.
.
Chanyeol menunggu dengan cemas.
Saat Baekhyun tak kunjung datang, hari ini adalah hari terburuknya, hari di mana ia akan kalah dari perasaannya sendiri, ia tidak tahu harus apa sekarang yang pasti ia akan menyatakan perasaannya pada baekhyun. Hari ini..
Chanyeol tahu ini terlalu mendadak, tapi tidak baginya. Ia sudah menunggu terlalu lama untuk ini, jadi lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali.
Baekhyun datang dari pintu yang mengeluarkan bunyi bell, itu adalah saat favorit Chanyeol. Tapi wajahnya tersirat kesedihan.
Ia datang..
"Chan_yeol-ah... Ibuku? Dia kecelakaan saat tugas". Saat itu adalah hal yang paling tidak Chanyeol inginkan. Baekhyun menangis dan itu membuatnya sedih.
Di rumah sakit ini, tak ada yang lebih menyedihkan di banding tangis Baekhyun yang tiada hentinya.
"Kami harus mengoperasi ibu anda karna peluru di perutnya".
Biar Chanyeol jelaskan bahwa ibu Baekhyun adalah polisi yang bertugas di bagian investigasi untuk menangkap pengedar obat-obatan terlarang, dan yah. Mungkin Nyonya Byun bisa seperti ini karna ulah manusia tak bertanggung jawab.
"Lakukanlah, apapun asal ibuku bisa selamat dokter."
•
•Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Here!! [COMPLETE]
Fanfiction•Mereka saling bercerita tentang orang yang mereka sukai. Tanpa tahu jika mereka sedang menceritakan diri mereka sendiri. "hari ini aku melihatnya"..