Chapter 3

534 82 12
                                    

Sudah beribu sekon mereka mengelilingi townsquare Shibuya nan luas itu, akhirnya Yein dan Jungkook sampai ditujuan mereka tanpa halangan dan tanpa tersesat berkat Jungkook.

Camilan dan berbagai permen warna-warni sudah terjejer rapih di stan-stan yang sudah berdiri dengan tegaknya. Menantang pembeli mana yang sanggup hanya dengan melihatnya.

Mata Yein menjelajah kemana-mana dan suara kagumnya berkeliaran keluar dari bibirnya.

Jungkook hanya tersenyum simpul melihat yeoja disebelahnya bertingkah seakan tak pernah melihat banyak gulali tergantung disana sini.

"Omoo, aku ingin ituu. Ayo kesana! "
Kini berbalik Yein yang menarik pergelangan tangan Jungkook dengan semangat.

Matanya berbinar tatkala melihat sebuah permen besar bulat berwarna merah mengkilap bak bola kaca dipajang didepan stan dengan kipas memutar disebelahnya.

Ia mencoba membaca nama permen yang tertera dipapan toko itu dengan sedikit mengangakan mulutnya

"Konichiwaa. Konyu Shitaidesu ka(?)"
Seorang ahjussi dengan bandana putih menghiasi kepala plontosnya muncul dari balik meja display tiba-tiba.

Mengagetkan Yein bukan hanya karena kehadirannya, tetapi juga dengan bahasa yang sama sekali ia tidak mengerti.

Mungkin Yein termasuk baik dalam pelajaran menghitung dan menghafal. Tapi untuk bahasa, ia termasuk kategori 'buruk' dikelasnya.

Bahkan tak jarang ssaem disekolahnya sedikit kewalahan mengajarinya tiap kosa kata yang ada.

"Uhm, Kau mengerti, Jeon?"
Tidak mendapat jawaban dari Jungkook yang masih sibuk menonton cara pembuatan gulali, Yein akhirnya memilih untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri. Menguji seberapa bisa dan 'buruknya' dia dalam kelas Bahasa Jepang.

Tetapi justru kata demi kata yang Yein ucapkan malah membuat sang pemilik toko mengernyitkan dahi dengan bahasa 'abstrak' yang Yein coba ungkapkan.

Sambil mengeluarkan beberapa bahasa tubuh yang mungkin bisa dimengerti olehnya.

Tidak ingin diusir dan dianggap aneh, bahkan bodoh, Jungkook memilih untuk membantu Yein dalam transaksi pembelian permen yang ia inginkan itu.

Yein terperangah dengan kemampuan Jungkook dalam berbahasa Jepang. Bahkan ia hanya dapat melihat Jungkook--Penjual secara bergantian hingga akhirnya Jungkook menerima satu buah permen yang sedari tadi membuat liur Yein tak tertahankan.

Membuka bungkusnya lalu mencari tempat sampah terdekat. Setelah membuang sampahnya, Yein berbalik dan tidak mendapati Jungkook di gerai permen ataupun toko kecil gulali itu, melainkan sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan Yein.

Yein menghampiri toko dan hendak membayar permen yang ia beli,namun (lagi) ahjussi tadi justru berbicara dengan bahasa yang tak Yein mengerti seraya menunjuk-nunjuk Jungkook yang semakin berjalan jauh.

Yein berfikir mungkin maksudnya adalah Jungkook sudah berjalan kearah sana. Mungkin.

"E-ehm,A-arigatou Gozaimas"

"Douitashimashite"

Yein membungkukkan badan dan dibalas bungkukkan badan serta senyuman ramah ahjussi penjual permen berkepala plontos tadi.

Yein mengejar Jungkook yang lama-kelamaan membuat Yein kehilangan jejaknya "Sedari dulu tak pernah mau menunggu" Gerutu Yein dalam hati

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sebuah tempat duduk di taman yang kini--sudah--hidup-lampu tamannya, Yein dan Jungkook singgahi untuk beberapa waktu ke depan sambil menghabiskan permen yang mereka beli.

RETURNSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang