Chapter 1

1.3K 92 13
                                    

Yein's POV

Angin berhembus dingin membelai kulitku. Salju yang turun, tak jarang menempel dirambut coklat tergurai milikku. Bahkan mantel ini masih kurang tebal rupanya, untuk menahan terpaan hembusan udara sejuk Kota Shibuya. Awan mendung Jepang menyambut kedatanganku di pagi ini.

~~~

Sudah 2 hari sejak sampainya rombongan sekolahku di Kota Shibuya untuk trip tahunan, tetapi aku masih juga belum menemukan aktivitas apa yang bisa mengisi kerenggangan jam-jam kosong dalam trip ini.

Masih dengan segelas teh hijau hangat yang disediakam oleh pihak hotel, aku masih mematung,    menatap kosong rutinitas kecil Kota Shibuya di pagi hari dari jendela kamar yang ku buka lebar.

Harumnya uap teh yang menerpa kulit wajahku, justru membuatku semakin terefleksi. Pun dengan angin-angin kecil yang menggelitiki kulit leherku bahkan dibalik syal abu-abu yang kukenakan.

"Yein-a,kau bisa masuk angin jika berlama-lama didepan jendela terbuka seperti itu"

"Yein-a, tutuplah jendelanya. Tidak tahukah udara dingin diluar masuk kedalam dan membuat penyakit pagiku kambuh?"

Takku hiraukan seruan-seruan yang menghampiriku sejak tadi.  Aku masih terlarut dalam lamunan pagi hariku.

Segelas air manis hijau ini, cukup untuk menemaniku, walau sudah hampir 30 menit keberadaanku disini tak jua mengurangi volumenya. Lambat laun uapnya tak lagi menyentuh wajahku karena cuaca yang ikut mendinginkan segelas teh hijauku.

"Yak! Yein-a!"

"Yaak!"

"Nde? Wae?" Lamunanku seketika terpecahkan dengan suara teriakan melengking nan memekakkan telinga dari Sujeong yang tengah menggenggam gelas bekas hot chocolattenya.

Tatapannya bingung menatapku yang tengah bingung pula memandangnya.

"Mwo? Yak, kau bayar mahal kesini hanya untuk melamun? Pemandangan seperti itu banyak di Seoul. Habiskan tehmu lalu bersiap olahraga. Aku menunggumu di lobby"

"Ah, ani. Hanya merilekskan diri saat fajar. Terlalu malas ketika tak ada agenda seperti ini. Agenda hanya untuk kelas 3. Yang lain kemana?"

"Sudah mulai olahraga, jadi bergerak cepatlah, Yein-a. Ku tunggu"

Sujeong sudah berjalan keluar terlebih dahulu. Meninggalkan aku dan teh hijauku didepan jendela yang masih menganga.

Dengan cepat aku menghabiskan tehuku, sedikit merapihkan rambut dan pakaianku, memakai sepatu running Nike ku lalu segera beranjak keluar dari kamar.

"Aish, tidak sabaran sekali Sujeong ini" gumamku seraya menuruni satu persatu anak tangga hotel ini.

Jungkook's POV

Sebotol minuman yang sudah tak bersisa kuremukkan bungkusnya.  Memfokuskan ke tempat sampah yang terbuka tidak jauh dari posisiku, lalu melemparkannya hingga pas masuk dan bergabung dengan tumpukan sampah yang lainnya.

Taehyung masih dengan sekaleng jus jeruk disampingnya sembari merebahkan diri diatas rumput sintetis ditepi lapangan hotel selepas bermain basket bersama yang lain.

Matanya tertutup dengan peluh yang masih timbu diwajahnya.  Pergiliran lapangan sudah usai dan berganti dengan giliran untuk kelas 3 senam dengan Jongkook ssaem.

"Wah, apa aku tertidur?"

"Kau bodoh, Tae"

"Yak, kau lebih bodoh. Aku tertidur? Sudah berapa lama? Aku kurang mengeluarkan keringat.  Ayo, lari pagi disekitaran sini seperti yang lain."

RETURNSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang