Kacau dan Balau. 2 kata yang mengungkapkan sesuatu yang menuju ke arah yang lebih buruk.
Kata yang bersatu namun tidak membuat sesuatu itu menjadi lebih baik.
Saling berikatan namun tidak diinginkan seseorang.
Dan kata itu pula yang mendeskripsikan apa yang kini dilihat. Saling beradu argumen dan debat mengisi udara diruangan ini. Suara peleraian dan penahanan tubuh agar tidak melakukan hal yang lancang terekam di benak masing-masing. Saling menyalahkan satu sama lain, memberi bukti dan alasan yang kuat. Entah itu benar atau salah, mereka membuat pembelaannya sendiri-sendiri.
Eunbi yang tadinya hanya ingin menunggu diluar saja pun, kini ikut masuk kedalam ruangan. Agar semua tampak jelas dan membantu Seunghee memberikan tuduhan yang kuat. Ingin melihat dan merasakan betapa seru itu semua.
Berapa lawan berapa, yang pasti itu tidak seimbang dan tak adil tentunya. Yang berperan sebagai 'Wasit' pun hanya diam saja. Tak tahu siapa yang salah namun tetap saja memberi hukuman. Gebrakan meja dan telunjuk yang mengacung didepan wajah, seperti hal yang lumrah kini.
Nada beroktaf tinggi dan urat-urat leher bermunculan. Lebih baik dari pada beradu otot ditempat itu. Untunglah ruangan ini termasuk salah satu ruangan yang kedap suara dari berbagai ruangan di gedung sekolah ini. Jadi lebih membuat mereka yang berurusan dapat mengeluarkan suara sekeras-kerasnya.
Yein sudah merasa hopeless setelah ini.
Bagaimana sekolahnya dan bagaimana pertemanan antara dirinya dengan Jungkook.Yang lebih parah lagi apakah dia akan dipindah sekolahkan karena tingkah Jungkook yang bisa dibilang nekat.
Tok Tok Tok!!
Sekejap tiada yang bergeming, berhenti melakukan aktivitas mereka dan beralih pada daun pintu yang terketuk dengan kerasnya. Membuat mereka saling memandang satu sama lain – terkecuali Jungkook dan Appa Yein.
Sang empunya ruangan pun bergerak membuka knop pintu tersebut dengan perlahan dan membukanya dengan pelan jua.
Bingung dan heran menghias wajah mereka yang berada didalam tatkala tamu tersebut memasuki ruangan Kepala Sekolah setelah diizinkan tentunya.
Eunbi dan Seunghee terbelalak, rahangnya menggantung dan mereka saling berpegangan tangan. Saling melemparkan pandangan sebelum akhirnya terfokus pada 2 manusia diujung meja panjang kepunyaan Kepala Sekolah.
"Annyeonghaseyo,
Maaf mengganggu dan tidak sopan,
Kami ingin memberitahu sesuatu, kurasa ini waktu yang tepat"Yeoja itu melemparkan tatapan licik pada Eunbi dan Seunghee yang menatapnya tak kalah menyeramkan.
"Annyeonghaseyo, Eunbi-a, Seunghee eonni,
Kalian tidak kaget kan?"
______________________________________
Flashback On
Derap langkah Sujeong menggema dikoridor ujung sekolah tatkala ia berlari dengan cepat menuju tangga untuk ke rooftop. Koridor yang terletak di paling atas serta di paling ujung ini memang sepi sehingga suara kecil pun akan tetap terdengar.
Sujeong menaiki satu persatu anak tangga dan membuka pintu untuk menuju keluar.Angin berhembus kencang menerbangkan rambutnya yang tergerai hingga menutupi wajahnya dan membuatnya sukar untuk melihat siapa yang berdiri di seberang sana menunggu dirinya.
Dengan perlahan Sujeong bergerak keluar dan menutup pintu dengan perlahan, sembari menyeka matanya yang kelilipan akan debu dan menahan hembusan angin dengan kedua tangan, ia berjalan mendekatinya. Mulai terlihat siapa yang sudah menunggu beberapa menit terakhir diatas rooftop yang berangin dingin ini. Jelas dan semakin jelas. Yeoja itu mulai terlihat dari sudut pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURNS
Fanfiction"I wish we could return this as possible." Berkali-kali kita terpisah jauh, bertubi-tubi kita jatuh. Namun, berulang kali pula tuhan mempertemukan kita. Untuk kembali membangun cinta yang pernah rapuh, terterpa badai, dan tersapu ombak. Kau akan kem...