-3

2.1K 137 6
                                    

Seoul, 2004





Sesekali, wanita itu bersenandung disetiap langkahnya. Ia telah menempuh setengah jalan untuk mencapai rumahnya yang terletak agak jauh dari pinggir jalan utama.

Ia selalu menepis keringat yang mengalir di pelipisnya, mencegah cairan itu lewat di pipinya yang lumayan berisi.

Tiba-tiba, sebuah sepeda dan pengendaranya berhenti di hadapannya. Awalnya, ia sangat terkejut. Namun, senyumnya merekah ketika tahu siapa yang kini ada di depannya.

"Ayo, pulang bareng?" Tawar seseorang tersebut.

"Aku?" Wanita itu menunjuk dirinya sendiri, dengan mata menyipit karena terik matahari menyinari wajahnya sepanjang jalan.

"Iya, Im Nayeon. Kamu," jelas seseorang itu dengan sabar. Ya, wanita itu adalah Im Nayeon. Siswi kelas 2 SMA yang setiap harinya pulang dengan berjalan kaki dari jalan kecil di pinggir jalan utama menuju rumahnya.

"Wah, makasih ya Kak," dengan senang, Nayeon naik ke jok belakang sepeda tersebut.

"Pegangan ya, aku mau ngebut nih. Biar kita cepet sampe rumah!" Seru seseorang tersebut. Dengan sigap, Nayeon memegang erat baju bagian belakang orang tersebut.

Setelah yakin Nayeon sudah berpegangan, si Pengendara Sepeda-pun mengayuh sepedanya dengan cepat.

"Kak Suho, jangan secepet ini juga!"



***




Seperti malam yang sudah-sudah, Nayeon meminta Suho untuk mengajarinya beberapa materi yang sulit ia pahami di sekolah. Suho-pun menerima permintaannya dengan senang hati.

"Loh, yang ini kenapa bisa begini Kak?"

"Nih, yang ini tuh-"

"Hah? Bukannya yang ini-"

"Jadi gini, ini kalo-"

"Aduh, Kak Suho, udah yuk belajarnyaa" Nayeon merebahkan tubuhnya di karpet sederhana milik ibunya.

"Ayo, dong, kamu belajar lagi." Suho menarik tangan Nayeon dan memaksanya untuk belajar lagi.

"Aaah aku capek, masa' daritadi gak ngerti-ngerti. Emang Kak Suho gak capek ngajarin aku?" Nayeon membalas dengan kesalnya.

Suho tidak bisa apa-apa jika sudah seperti ini. Ia tertawa kecil, lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Nayeon.

"Emangnya kamu mau jadi apa, Nay? Kok males banget belajar Matematika sih?" Tanya Suho.

"Nay juga gak tau mau jadi apa. Ah, pusing tau. Kak Suho emangnya mau jadi apa?" Sahut Nayeon. Suho-pun terdiam, ia bingung, jawaban apa yang harus ia berikan pada remaja kepo di sebelahnya ini.

"Aku sih mau jadi penyanyi-"

"Loh tapi kok Kak Suho ambil kuliahnya tentang bisnis?" Nayeon memotong perkataan Suho.

"Ih, kamu tuh. Orang belum selesai ngomong," Suho mendecak. Nayeon hanya terkekeh.

"Jadi, aku mau jadi penyanyi, Nay. Tapi, papaku mau aku yang nerusin perusahaannya di cabang-cabangnya di luar negeri nanti." Jelas Suho. Nayeon mengangguk mengerti.

"Kenapa gak kak Jongin atau Jaehyun aja yang nerusin?" Tanya Nayeon

"Nah, itu dia. Aku juga maunya mereka yang nerusin, tapi papa percayanya sama aku." Jawab Suho dengan agak murung.

"Hmmm gitu. Menurut aku sih gak apa-apa Kak Suho ngikutin arahan Papa Kim, siapatau nanti Kak Suho jadi sukses besar? Iya kan?" Hibur Nayeon. Suho tertawa kecil,

10 Years ( suho ; nayeon )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang