Seoul, 2006
Minggu pagi yang cerah milik Nayeon sedikit terganggu, karena Suho. Pria itu meminta Nayeon untuk memilih beberapa alat tulisnya yang mulai habis. Dengan sedikit paksaan, akhirnya Nayeon menyetujuinya.
"Kenapa ngajak aku sih kak?" Tanya Nayeon saat Suho sedang sibuk membaca buku yang ada di toko tersebut.
"Ya emang kenapa? Bukannya kita udah biasa jalan-jalan bareng?" Jawab Suho dengan enteng. Jadi hanya karena itu?
Mendadak Nayeon galau.
"Lah kenapa Nay?" Suho heran melihat ekspresi Nayeon yang semakin masam. Nayeon hanya menggeleng dan melihat-lihat buku yang ada.
"Laper ya? Belum sarapan?" Tanya Suho khawatir. Nayeon masih menggeleng, Suho makin tidak mengerti.
"Trus kenapa?" Suho meletakkan kembali bukunya dan melipat kedua tangannya di depan dada, melihat Nayeon dengan heran.
"Ya gak apa-apa, kenapa sih kak?" Jawab Nayeon dengan nada agak sewot. Suho benar-benar bingung.
Setelah membeli beberapa alat tulis, Suho mengajak Nayeon untuk berjalan-jalan, sekedar untuk membeli makanan kecil atau melihat-lihat sambil berjalan untuk pulang.
Sepertinya suasana hati Nayeon agak membaik. Ia mulai memperlihatkan senyum kecilnya saat Suho melontarkan beberapa candaan saat mereka jalan beriringan.
"Maaf ya kak, tadi aku tiba-tiba jadi galak gitu," Nayeon menunduk menyesal, menyadari apa yang ia lakukan beberapa jam yang lalu.
"Hahaha gak apa-apa Nay, aku tau kamu kok. Emang kamu moody-an gitukan," Suho tertawa kecil. Nayeon hanya cengengesan.
"Emang ada masalah apa sih?" Suho mulai bertanya. Nayeon bingung untuk menjelaskannya. Masalahnya adalah pria yang berada tepat di sampingnya,
yang sedang bertanya apa masalah Nayeon.
"Gak ada sih, aku kaya ada rasa-rasa sedih gitu." Ucap Nayeon asal. Suho terdiam, mengingat sesuatu yang belum ia bicarakan sedikitpun pada Nayeon. Padahal, Jaebum sudah tau rencana Suho yang satu ini.
"Kenapa ada rasa-rasa sedih? Ada aku nih," Suho merangkul Nayeon, dan berhasil membuat Nayeon seperti tersengat listrik. Beberapa tahun terakhir, ia merasakannya. Nayeon remaja merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.
"Kalau nanti kamu udah sibuk, aku cerita cerita ke siapa ya kak?" Nayeon bertanya dengan pelan, namun Suho masih bisa mendengarnya. Pertanyaan Nayeon akan ia hadapi dalam waktu dekat.
"Sama Jisoo gimana? Kan dia temen deket kamu tuh," Suho memberi saran. Nayeon hanya tersenyum pahit, Suho tidak membutuhkan dirinya.
"Kamu lebih berpikiran maju kak, aku sukaa saran kamu. Gak tau kenapa," Nayeon berkata jujur. Suho tersenyum pahit, jadi Nayeon menyukainya karena cara ia berpikir.
"Kalau aku ninggalin kamu buat ke luar negri gimana Nay?" Tanya Suho hati-hati.
"Aku bakal ikut kamu, kak! Atau gak, aku bakal nangis-nangis bawang sambil mukulin kamu pas pulang. Kaya di sinetron," Nayeon melemparkan candaan. Tidak terasa, mereka sudah sampai di daerah rumah mereka.
"Aku serius tau," Suho mencubit hidung Nayeon dengan gemas. Nayeon hanya terkekeh.
"Gak, pokoknya kak Suho gak boleh ninggalin aku,"
***
Sabtu pagi milik Im Nayeon memiliki atmosfir bersemangat. Rencananya, Nayeon akan mengajak Suho lari pagi seperti biasa tanpa memberitahu pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Years ( suho ; nayeon )
FanfictionApa salahnya menyukai seseorang yang lebih tua 5 tahun dari umurmu? Umur hanyalah angka, bukan?