Inspired by Up and Up (Coldplay)
------------------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa orang percaya pertemuan kembali antara dua hati yang dulu pernah bersatu berarti dua hal. Yang pertama, ada sesuatu yang harus diselesaikan dari kisah lama. Atau... membuat kisah baru yang lebih baik dari versi sebelumnya.
Otakku masih belum bisa memutuskan mana alasan yang tepat dari pertemuan tak terduga kami siang ini. Meskipun waktu sudah berlalu lebih dari lima belas menit yang terasa bertahun-tahun dalam diam dan kecanggungan yang menyiksa. Tidak perduli seberapa keras kami mencoba untuk mengeluarkan sebuah kata, mulut kami hanya berakhir tertutup tanpa suara. Kedua mata kami terpaku pada kekelaman cahaya hati masing-masing seperti terseret ke dalam pusara tak kasat mata.
Untuk sejenak, aku atau mungkin dia juga lupa cara bernapas ketika mata kami bertumbuk di depan kasir tadi. Alasan ketergesaan kami segera menguap menjadi kabut putih yang muncul tiap kali bicara di musim dingin. Bahkan tanpa suara, seolah kami bicara, pertemuan tak terduga itu berakhir di sini. Di sudut kafe dekat jendela kaca yang memamerkan pemandangan pedestrian Berlin yang ramai dan terburu, terpisahkan sebuah meja persegi kayu kecil yang dipenuhi pesanan kami.
Aku bertanya-tanya atas kebisuan kami yang terasa aneh. Atas pertemuan tak terduga kami setelah lima tahun berlalu. Atas kenangan masa lalu yang mungkin belum terselesaikan. Namun, kepalaku tidak memberikan jawaban selain gaung dari pertanyaanku itu sendiri. Seolah ia ingin aku menikmati kejutan kecil ini tanpa banyak tanya dan praduga. Mengikuti kemana arus membawaku pergi dan melepaskan kendali untuk sementara.
Berlin, 21 Desember 2015
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Halo, selamat kamu baru saja membaca part I dari cerita abal ini!!
Iya tahu sedikit sekali itu bahkan belum ada nama tokoh yang disebutkan. Sabar saja di bab 2 nanti nama tokoh Aku dan Dia akan tersebutkan berulang kali (jangan bosan plis).
Well, bohong kalau bilang ini cerita pertama saya. In fact that I've ever published some stories and then ended up delete them again. Hahaha. Because I don't know how to finish the story. My bad emang. Bisa memulai tapi enggak tahu cara mengakhirinya. Tapi untuk kali ini -dengan bangga- saya memposting cerita yang sudah memiliki akhir. (backsound : tepuk tangan)
Ibarat proses produksi drama Korea itu, cerita ini prosesnya mirip Descendants of The Sun sama Uncontrolabilly Fond *Aduh mulai meracau*. Jadi, tidak peduli bagaimana respon pembaca, voment dikit juga saya pasrah lah... saya akan tetap posting cerita. Karena apa ya... saya belajar untuk don't give a shit with votes. Kalau suka yang posting, udah sesimpel itu.
Tapi saya tetap mengharapkan kritik dan komentar membangun dari kalian karena tanpa itu seseorang tidak akan bisa berkembang dan jahat sih kalau orang yang tahu tapi diam saja.
Terima kasih, sudah mau membaca semuanya
Love you guys to the mars and back :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Up And Up
General Fiction"Beberapa orang percaya pertemuan kembali antara dua hati yang dulu pernah bersatu berarti dua hal. Yang pertama, ada sesuatu yang harus diselesaikan dari kisah lama. Atau... membuat kisah baru yang lebih baik dari versi sebelumnya." ---officially...