Mengambil Alih Arus

93 5 0
                                    



Laki-laki itu selalu di sana. Diam dengan kepala tertunduk dan tangan yang sibuk membalikkan kertas-kertas yang selesai ia baca. Ia tidak pernah terpengaruh sedikitpun pada orang-orang disekitarnya yang sibuk berlalu-lalang atau mengobrol entah-apa meski itu adalah daerah terlarang untuk bicara. Sikapnya absolut dalam dunia kecilnya sendiri.

Sagara tak pernah menyadari ada banyak pasang mata yang berusaha mencuri-curi pandang padanya. Ia tak pernah tahu ada banyak jiwa yang penasaran dengan sikap misteriusnya. Dan dia tidak tahu jika aku duduk tepat di hadapannya sambil memandanginya dengan rasa ingin tahu yang besar karena wajahnya yang selalu serius.

"Ada apa?" atau mungkin sebenarnya dia tahu tapi tak acuh dengan semua itu.

Aku menaikkan satu alis ku, mencoba peruntungan apakah dia benar-benar mengetahui keberadaanku selama ini di kelas.

        Aku menaikkan satu alis ku, mencoba peruntungan apakah dia benar-benar mengetahui keberadaanku selama ini di kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu selalu memandangiku seperti itu?" Sagara mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.

"Ku pikir kamu tidak tahu."

"Itu tidak sopan!"

Kami tidak pernah sekali pun mengobrol meskipun selama ini kami berada di kelas yang sama. Bahkan aku nyaris tidak pernah mendengar suara Sagara saat di kelas. Memandanginya pun tidak. Dan kali ini untuk pertama kalinya aku mendengar caranya bicara entah bagaimana... membuatku tertawa.

"Apanya yang lucu?" suara Sagara terdengar tajam.

Aku menggeleng tapi tawaku kembali terdengar ketika melihat wajahnya yang super serius dan sedikit panik. Wajahnya terlihat lucu. Cara bicaranya lucu. Dia membuatku tertawa tanpa melucu.

"Kamu."


i6%r3~

Waktu menulis bagian ini saya teringat satu adegan di AADC I yang pas Rangga dan Cinta ngobrol di perpus sekolah. Well , saya jadi pingin tokoh Sagara ini diperankan oleh Nicholas Saputra yang keliatan kalem, cool kayak kulkas dengan tatapan mata yang tajam, dan cerdas padahal sebenarnya dia itu penuh perhatian dan warm sama orang yang dia kenal. Iya hanya pada orang yang dia kenal karena... ah sudah lah. Saya pernah ketemu Nicsap tapi ah sudahlah... terlalu malas untuk diceritakan :"

Jadi Sagara itu Nicsap. Kalau tokoh Aku ? 

Terima kasih sudah membaca dan (kalau ada) komentar (serta votes)-nya :))

Up And UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang