PENOLAKAN ( Cerpen )

51 4 0
                                    

"Dewi.... sudi kah kiranya kau menerima pinangan ku? Aku adalah pria yang pastinya tepat untuk mu. "

"Mahendra...."

"Iya..."

"taukah kau siapa itu kala?"

"Ya tentu saja aku tau. Kala adalah kala. Matahari yang nampak sama tapi tak sama. Hari yang berganti dalam satu malam dan hari yang sirna pada hari yang kemarin."

"Itu benar."

"Ada apakah kiranya antara kala dan pinangan ku ini dewi?"

"Kala adalah sesuatu yang berganti, sesuatu yang habis dimakan waktu, sesuatu yang silih berganti. Cinta pun adalah kala. Datang di hari ini dan hilang di hari berikutnya, ia lenyap tertelan sang gelap malam. Cinta adala kala, dimana tak ada lagi kesamaan antara hari ini dan kemarin. Cinta mu adalah hari ini, dan ada apakah di kemudian? tentu saja ada kala, kala yang akan berganti. Kala yang tak pernah tinggal, kala yang selalu pergi.

Aku tak ingin kau berprasangka mahendra, Tapi aku tau pasti, perasaan mu hanyalah sementara. Aku hanyalah gadis biasa penuh dosa dan kemungkaran. Suatu saat nanti akan jadikan kau muak terhadap diriku. Betapa kebenaran adalah semua yang ku ucapkan mahendra."

"Dewi, dewi.... Ada apa gerangan? Tak sudikah kau memberi ku kesempatan, kesempatan untuk buktikan bahwa cinta ku adalah keabadiaan.

Memang benar kala adalah kala. Meskipun silih berganti dan tak pernah sama. Namu kala adalah kala, yang akan selalu datang, takan pernah mencoba untuk berhenti, takan pernah kalah dalam waktu dan habis termakan usia. Kalau cintaku ini adalah kala itu, maka benarlah seperti itu cinta yang kurasakan pada mu. Takan pernah hilang, takan pernah sama karena terus bertambah dan menggakar kuat tepat di pusat jantung. Jangan dewi, jangan kau ragukan cinta ku ini. Betapa yang ku katakan ini adalah ketulusan."

"Aku tak suka, aku tak suka dengan kala itu. Kala adalah penipu. Ia datang dengan luka tersembunyi, kala adalah perampok ia bawa pergi semua, hingga tiada lagi tersisa. Dan kala adalah pembunuh, yang pergi seorang diri setelah menancapkan belati. Katakan, katakan kalau aku salah, katakan kalau aku adalah penipu mahendra!!"

"Sungguh dewi, ada apa dengan diri mu, tak ku mengerti setiap perkataan mu. Kala tetaplah kala, yang datang untuk kenalkan kebahagiaan, yang pergi untuk ajarkan keikhlasaan. Baiklah, Kalau itu adalah keinginan mu. Kalau itu adalah kehendak mu. Aku adalah pria yang mematuhi mu, aku adalah pria yang kesetiaanya hanya milik mu. Maka biarlah akan ku akui, akan ku benarkan setiap perkataan mu, akan ku katakan pada diriku bahwa cinta ku adalah kala mu, yang akan berlalu di tinggalkan oleh diri mu."

PULANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang