BAB DUA

96 22 23
                                    

Sementara itu, keluarga besar ini masih saja asik menonton dan terpaku didepan layar tanpa menyadari ajal mereka yang semakin mendekat. Anak sulung dari pasangan Livarny dan Heri Junitte telah menjadi korban pertama,dan sekarang giliran mereka yang akan menjadi sasarannya.

Chaise Junitte atau biasa disapa Chai, gadis kecil yang masih berumur 5 tahun tiba-tiba telah merasa mengantuk. Ia menarik narik ujung baju Livarny yang tengah mengandung delapan bulan itu agar mau menuntun nya ke tempat tidur.
"Mamaa.. chai udah ngantuk maa,mau bobo sama usano..", rengeknya.

Usano adalah nama boneka kelinci mungil yang selalu dibawa nya kemana mana. Boneka yang diberikan Heri pada hari ulang tahunnya tepat seminggu lalu. Dan sekarang,tangis Chaise semakin menjadi, ia berguling guling dilantai agar menarik perhatian semua orang yang ada disana. Karena merasa tak sanggup mendengar tangisan Chaise, akhirnya pun Livarny bangkit dari sofa. Merayu anak bungsu nya itu untuk berhenti menangis.
"My sweety Chai.. jangan menangis lagi ya.. malu di lihatin sama Usano nya.. ayo, sekarang mama antarkan ke kamarmu..", ucap Livarny dengan suara khas nya yang lembut.

Gadis kecil itu pun akhirnya memberhentikan tangisannya dan memeluk boneka kelinci mungil erat-erat. Ia digandeng Livarny menaiki tangga lantai dua dan menuju kekamar. Sesampainya disana, Chaise segera berbaring. Tak lupa masih setia memeluk Usano.

"Oke Chai.. Malam ini mama akan mendongengkan mu kisah tentang seorang Angel ya?", tanya Livarny sambil mengelus ramah rambut putrinya.

"Anjel itu apa Ma?", tanya Chaise polos.

"Angel sayang.. angel itu artinya malaikat", jawab Livarny.

"Oohh.. malaikat..", angguknya. Polos. Lugu.

"Nah sekarang Mama dongengkan ya.. Disebuah istana kayangan dilangit, hiduplah seorang Angel yang baik hati dan berbudi ramah tamah. Dia adalah seorang gadis yang begitu cantik..jelita. Nama nya Grey, dia memiliki bola mata yang berwarna abu abu terang seperti mu,Chai. Indah..sekali. Siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati pada pandangan pertama. Tetapi.. sayang sekali, dibalik itu semua ternyata Grey juga mempunyai sebuah kekurangan. Chai tau apa itu?", tanya Livarny.

Seketika Chaise menggeleng antusias, tak sabar mendengar lanjutan dongeng yg diceritakan mamanya.

"Kekurangan nya adalah.. Grey tidak mampu untuk menahan rasa amarahnya. Dia tidak dapat mengontrol emosi yang berlebihan. Jika sudah marah, siapapun tidak akan ada yang bisa menahannya. Dia sangat berbahaya dan dapat melukai siapa saja. Termasuk keluarga nya sendiri.."

"Iihh.. kok malaikat begitu sih,Ma?", tanya Chaise ngeri. Dia mempererat pelukan pada Usano.

Mama gadis itu tersenyum, "yaa,begitulah sifat gelapnya jika sudah marah sayang.."

"Terus terus Ma,kalau sudah marah seperti itu,apa lagi yang dilakukannya?" , Chaise bersemangat.

"Dia akan menghabisi semua orang yang mencoba menghalanginya. Dalam sekejap, Angel bisa saja berubah menjadi jahat, yang disebut Demon. Tapi Chai, pada dasarnya Angel itu semua baik seperti kata Mama diawal. Yang membuat mereka jadi Demon itu pasti ada sebab sebab nya tertentu.. terkadang, kita juga harus dapat memahami perasaan mereka, sebelum para angel menjadi Demon yang utuh dan menjadi benar benar berbahaya..".

Chaise menyimak dengan jeli perkataan Livarny. Walau masih sekecil itu, ia termasuk anak yang pinter. Semua perkataan Livarny tadi dipahami nya dengan baik.

"Lalu Ma, akhir cerita dari seorang Angel itu bagaimana? Apa dia bisa kembali menjadi gadis yang baik atau malah menjadi demon yang jahat?", tanya Chaise lagi. Kali ini dia penasaran.

Livarny kembali mengelus rambut hitam pekat bergelombang milik gadis kecilnya. Ia tersenyum misterius.

"Dan akhirnya.. Angel tersebut.."

KYAAAA!!! HIIKKS!
TOLONG!!
BRUKK,ZRRRHHH...

Deg!
Livarny dan Chaise tersontak kaget. Mereka saling bertatapan.
Ada apa itu?, batin keduanya.

(BERSAMBUNG...)

Jangan lupa votmen nya yaa untuk bab yang ini... ^.^/ see you.. #AlyaMaharani

BLANK SPACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang