BTS 1

15.7K 592 19
                                    

Matahari telah muncul dari persembunyiannya, sinarnya perlahan-lahan mulai menembus masuk dibalik gorden kamar seseorang. Tapi nampaknya itu semua tak memberi pengaruh apapun pada sosok yang masih tenggelam dialam mimpinya.

"Sayang! Bangun nak..." Fatir mulai membangunkan anaknya secara lemah lembut, bagai seorang Ibu. Dan memang dari dulu hingga kini ia mempunyai peran ganda yaitu sebagai seorang Ayah dan Ibu.

"Ayah!" Dengan senyum manisnya gadis kecil itu langsung memeluk ayahnya yang sudah rapih, siap untuk mengantar sang tuan putri untuk sekolah.

"Ayo bangun, hari inikan hari pertama Syafa sekolah." Fatir pun menggendong Syafa lalu ia turunkan dan menyerahkan putrinya pada pengasuh Syafa.

"Tunggu Syafa ya Ayah!" Ujar Syafa sebelum ia hilang dibalik pintu kamar mandi bersama Bik Atun-Pengasuh Syafa sejak kecil.

Fatir hanya bisa tersenyum melihat tingkah manja putrinya yang berhasil ia urus seorang diri tanpa adanya pendaming. Dan hingga saat ini hanya senyum dari Syafa yang mampu menguatkan jiwa dan raga Fatir yang hampir runtuh!
Ia hanya ingin melihat putrinya bahagia, hanya itu saja tujuan hidupnya kini! Ia sudah putus asa mencari keberadaan istrinya yang sangat ia cintai bahkan rasa cinta itu tak pudar sedikitpun.

Bertahun-tahun ia berusaha mencari istrinya-Keysha namun hasilnya nihil dan sampai saat ini ia tak tahu alasan Keysha meninggalkannya? Sementara Shafira meninggal selesai melahirkan Syafa. Disitulah masa-masa sulit Fatir!
Namun ia berusaha tegar demi gadis kecilnya yang ia beri nama Anastasya Latifa. Anak hasil pertemuan sperma dan ovum milik Fatir dan Keysha yang di tampung dirahim Shafira.

"Ayah, Syafa udah siap!" Seru Syafa mengagetkan Ayahnya dari lamunan sesaat.

"Nah anak ayah cantik banget! Ya udah sekarang kita sarapan dulu baru kita berangkat ke sekolah." Perintah Fatir yang langsung diangguki semangat empat lima dari Syafa..
Sementara Fatir sudah tersenyum dan membelai kepala putrinya yang terbungkus kerudung kecil.
Ya memag Fatir sengaja menyekolahkan Syafa di Taman Kanak-kanak islami, yaitu TK Al-Azhar terpadu. Karena ia ingin anaknya berbudi pekerti yang baik sesuai syariat islam.

Selesai sarapan ayah dan anak itu langsung berangkat ke sekolah dan sepanjang perjalanan Syafa tak henti-hentinya berbicara, sementara Fatir sesekali menyahuti perkataan anaknya namun tak jarang ia diam karena ia sedang fokus pada jalanan. Hampir setengah jam perjalanan menuju sekolah kini mereka sudah sampai di sekolah.

Fatir langsung membawa Syafa menuju ruang kepala sekolah untuk mengetahui dimana kelas yang akan ditempati Syafa untuk belajar.

Tok tok...
Fatir mengetuk pintu sebelum masuk dan dengan rasa hormat sang kepala sekola menyilakan Fatir dan Syafa masuk.

"Silakan duduk pak Fatir." Fatir pun duduk dihadapan sang kepala sekolah setelah dipersilakan.

"Ini putri bapak yang bernama Anastasya Latifa?" Tanya kepala sekolah dan dengan mantabnya Fatir menjawab. "Iya Pak. Dia putri saya yang akan saya sekolahkan disini."

"Baiklah mari ikut saya." Fatir beranjak dan mengikuti kepala sekolah. Sementara Syafa juga berjalan sejajar dengan Ayahnya yang menggandeng tangannya.

"Ini pak kelasnya, silakan bapak bawa masuk putri bapak untuk bergabung dengan murid-murid lainnya."

"Terimakasih pak." Ucap Fatir sambil berlalu masuk ruangan kelas yang sudah banyak murid dan para orangtua yang mengantar. Terlihat disana masih banyak anak yang merengek minta pulang, ada yag menangis karena tak ingin ditinggal pergi oleh ortunya, dan masih banyak lagi.

"Sayang dengerin Ayah.. nanti kalau disekolah jangan nakal dan harus belajar yang bener." Nasehat Fatir pada Syafa. Seolah anak berusia lima tahun itu mengerti ucapan ayahnya.

Bahagia Tanpa Syarat  (Complated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang