Seminggu sudah berlalu setelah pertemuan paling mengejutkan bagi Fafir setelah bertahun-tahun tak bertemu dengan seseorang yang ia harapkan dan ia tunggu!
Cantik! Itulah kesan pertama saat Fatir melihatnya setelah bertahun-tahun tak melihat wajahnya, tak ada yang berubah, semua masih sama hijabnya, senyum diwajahnya, dan suara lembut khasnya.
Namun tiba-tiba Fatir kecewa karena melihat Keysha yang tampak baru pertama melihatnya, kenapa Keysha tak mengenalinya? Apa dia hanya berpura-pura saja??? Sebenarnya ada apa dengan Keysha dan mengapa panggilannya berubah menjadi Sasa?"Ayah!" Fatir terlonjat saat lamunan sesaatnyabuyar karena putri kecilnya ini.
"Ayah mau kemana?" Tanya Syafa saat ia tak sengaja melihat ayahnya sudah rapih didepan cermin, dengan setelah jas berwarna abu-abu yang licin serta celana dasar yang senada!
"Sayang, malam ini ayah diundang ke acara ulang tahunnya Tante Chaca!" Fatir masih sibuk menyisir rambutnya yang sudah klimis, akibat minyak rambut. Ya walaupun sebenarnya Fatir malas datang, tapi karena tak enak dengan Chaca yang sudah mengundangnya, akhirnya ia datang, mau bagaimana lagi!
"Syafa ikut!" Seru Syafa yang seketika semangat empat lima setelah tahu ayahnya mau ke acaranya Tante Chaca.
"Sayang! Gak usah ahhh... ayah mungkin gak lama kok." Ujar yang kini sudah mendudukkan Syafa di pinggir king size miliknya.
"Ya udah tapi ada syaratnya, kalau ayah gak mau Syafa ikut!"
"Apa?"
"Nanti bawain Syafa cokelat besar!" Seketika Fatir mengangguk patuh setelah helaan napas panjangnya, selalu saja COKELAT!
Sementara ditempat lain Sasa sedang mendumel sendiri didepan cermin, setelah tadi siang saat Afriza menjemputnya dan mengatakan untuk mengajak Sasa untuk pergi ke acara sahabatnya. Mau tak mau Sasa menuruti apa mau Afriza!
"Ya Allah aku sudah seperti terikat dengan ini!" Sasa melepas cincin berlian cantik dari jari manisnya. Dan menaruhnya di meja rias.
Kenapa dengan aku? Kenapa aku merasa tak suka dengan semua ini, Batin Sasa menatap sedih cincin manis itu.
"Sayang." Suara Mama Laras-Mama kandung Sasa. Wanita hebat yang telah membesarkan Sasa hingga kini. Sementara Sasa yang sudah mendengar suara Mamanya langsung membenarkan gamis biru dongkernya yang yang terlipat. Lalu ia pun memakai
Nya yang tinggi 10 cm."Afriza sudah datang dan menunggumu!" Sasa menghela napas dan mengangguk lemah.
Lalu mengikuti mamahnya seraya menyambar tas kecil pink di kasur yang sudah ia siapkan.Afriza tercengang melihat penampilan Sasa yang begitu terlihat anggun nan elegant serta wajah yang cantik. Namun saat matanya bertemu dengan mata bening itu ia tak melihat kebahagian disana. Namun pikiran itu langsung ditepis karena ia yakin Sasa bahagia bersamanya!
"Ayo!" Ajak Sasa yang sudah ada dihadapan Afriza, lelaki dengan setelan jas hitam itu langsung bangkit dan mereka pun langsung berbalik pamit dengan Mamah Lidya.
Tak banyak kata-kata yang keluar dari Afriza begitupun dengan Sasa, mereka seolah memilih diam dalam perjalanan mereka menuju Garden Party-Acara ulangtahun sahabat Afriza. Yang kebetulan parthernya dalam memenangkan tender besar yang mengalahkan perusahaan Fatir.
"Sa dimana cincinmu?" Tanya Afriza tiba-tiba setelah ia melihat jari manis Sasa kosong.
Sasa langsung menatap jari manisnya dengan wajah datarnya. "Aku lepas!" Jawab Sasa begitu jujurnya. Seketika membuat Afriza mendengus sabar.
"Kenapa? Itukan cincin pertunangan kita?" Entah mengapa mendengar nada suara Afriza yang terdengar kecewa membuatnya merasa bersalah!
Sasa menatap wajah tenang itu walau Sasa tahu pasti Afriza kecewa dengannya.
"Maaf" ujar Sasa yang terdengar tulus, namun Afriza sama sekali tak menoleh ia malah fokus pada jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Tanpa Syarat (Complated)
RomansaSEQUEL Jodoh Cerminan Diri. Jika ingin membaca cerita ini SEBAIKNYA bacalah dulu cerita sebelumnya! ------S---E---Q---U---E---L----- Gadis kecil itu siapa? mengapa aku sangat senang bila bersamanya dan kenapa aku merasa mempunyai ikatan batin pada g...