Rintik-tintik hujan mulai turun membasahi bumi, perlahan semakin lama rintik-rintik itu menjadi hujan yang begitu deras. Membuat setiap manusia yang akan pergi tidur menjadi tenang dan damai ketika hujan turun dimalam hari. Namun lain dengan apa yang dirasakan oleh Fatir ia malah termenung menatap hujan dari jendela kamarnya.
Kata-kata Ibu masih terngiang-ngiang ditelinganya.
Sampai kapan kau akan diam dan merahasiakan siapa sebenarnya ibu kandung Syafa?
Ucapan Ibu tadi sore sangat membuatnya terusik."Aku merindukanmu Keysha. Ku mohon kembalilah!" Fatir berucap begitu lirih sambil menatap foto pernikahannya dialbum mereka. Disana Keysha begitu cantik dengan balutan dress panjang yang sangat pas ditubuh mungilnya.
Waktu itu Fatir dan Keysha masih sama-sama terlihat begitu kaku dan canggung. Namun begitu Fatir pada saat itu dengan mudahnya menerima perjodohan itu, dan ia tak menyangka karena mendapatkan seorang wanita begitu cantik dan sholehah, bahkan mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Pertemuan pertama Fatir dan Keysha adalah saat Keysha datang menghampiri Fatir yang sudah mengucap ijab qobul.
Fatir tersenyum miris saat mengingat begitu indahnya pertemuan pertama mereka. Dan Fatir juga tiba-tiba ingat saat-saat pertemuan terakhirnya dan Keysha yaitu saat Fatir tahu Shafira terjatuh dan saat itu Fatir malah sempat menyalahkan Keysha untuk atas apa yang dialami oleh Shafira. Itulah kesalahan terbesar Fatir yang sampai saat ini ia tak tahu apakah Keysha sudah memaafkannya atau belum?
"Ayah..." Fatir menoleh dan kaget mendapati Syafa ada dibelakangnya, ternyata Syafa msih belum tidur.
"Sayang kamu belum tidur?"
"Syafa takut hujannya berpetir. Syafa tidur sama ayah ya!" Syafa berucap begitu manja membuat Fatir tersenyum dan mengangguk kemudian membawa Syafa ke kasur.
Syafa pun akhirnya tertidur setelah diselimuti oleh Fatir. Sementara Fatir pun juga langsung tidur disamping anaknya.
♡♡♡
"Ayah tunggu! Nanti pasti Ibu guru Sasa dateng." Cerca Syafa membujuk ayahnya untuk tetap bertahan menunggu Ibu guru Sasa, karena Syafa begitu ingin mempertemukan ayahnya dengan ibu gurunya.
"Sayang besok aja ya, ini udah siang Ayah harus ke kantor." Fatir menatap jam tangannya yag sudah menunjukkan hampir pukul tujuh.
Syafa menghela napas dalam dan mengangguk lemah.
"Ya udah tapi bener ya, besok ayah harus tunggu sampai Ibu guru Sasa datang." Fatir mengangguk dan tersenyum sebelum pergi ia mencium kepala Syafa.Fatir tahu kalau anaknya pasti merasa sedih karena Fatir tak bisa menunggu lebih lama tapi mau bagaimana lagi, ia harus pergi ke kantor.
"Baiklah nanti aku akan menjemput Syafa sebelum jam pulangnya tiba, sekaligus aku ingin berterimakasih pada guru itu!" Cerca Fatir sambil meninggalkan area sekolah dan menuju kantor besarnya.Dreeetttt....dreeettt...
Ponsel Fatir bergetar dan segera Fatir geser dengan tanda hijau untuk mengangkat telepon."Iya Go! Aku sedang menuju kantor sekarang..." jawab Fatir pada sekretarisnya-Digo karena Fatir dan Sekretaris pada pagi ini akan melakukan pertemuan pada client perusahaannya.
Ya Digo seorang sekretaris lelaki yang menjadi sekretaris Fatir karena menurut Fatir itu lebih baik daripada harus seorang wanita, karena pernah sekretarisnya seorang wanita tetapi sikap moralnya tidak baik, attitude nya tidak ada. Dan malah merayu dan menggoda Fatir!
Jelas saja sekretaris itu mencoba merayu dan menggoda Fatir karena ia tahu big boss nya seorang duda yang tampan dan juga kaya raya, siapa yang tidak mau? Sudah banyak yang mendekati Fatir tapi hanya satu yang Fatir tunggu, ialah istri pertamanya Keysha Putri Azzahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Tanpa Syarat (Complated)
RomanceSEQUEL Jodoh Cerminan Diri. Jika ingin membaca cerita ini SEBAIKNYA bacalah dulu cerita sebelumnya! ------S---E---Q---U---E---L----- Gadis kecil itu siapa? mengapa aku sangat senang bila bersamanya dan kenapa aku merasa mempunyai ikatan batin pada g...