BTS 16 (END)

11.5K 571 75
                                    

Wajahnya menegang, rahang yang begitu kokoh nan tegas itu mengeras kuat, tatapannya memancarkan kilatan api. Bahkan tangannya sudah mengepal!
Barusaja ia mendengar semua cerita dari adiknya itu. Dan benar dugaan Fatir kalau Keysha akan menerima pernikahan itu karena keluarga mereka berhutang banyak pada Afriza. Sungguh ia tak akan membiarkan Keysha jatuh dalam pelukan lelaki macam Afriza!

"Terimakasih Syila kau telah memberitahuku." Fatir beranjak, sebelum ia pergi ia sudah mengusap lembut kepala Syila yang terbungkus hijab. Lalu berjalan begitu tegap melewati keluar dari kafe.

Syila hanya diam melihat punggung tegap yang semakin menjauh hingga akhirnya menghilang dibalik pintu kafe.
Ia masih tak mengerti dengan semuanya. Ini bagaikan teka-teki yang harus ia selesaikan!

Fatir bertekat hari ini juga ia mencari cara melunasi semua hutang-hutang Papa Keysha, ia yang akan membayarkan semua hutang Papa Keysha pada Afriza. Ini semua ia lakukan agar ia bisa menghentikan pernikahan itu. Ia harus bisa!

Ia terlihat begitu arrogant turun dari mobil sportnya, ia terus melangkah masuk kedalam kantor seorang pengacara ternama yang begitu terkenal bisa membantu kliennya dengan baik. Ia lebih memilih pengacara yang dapat membantu mengenai masalah surat kuasa yang akan mengatasnamakan namanya untuk melunasi hutang-hutang Papa mertuanya.

"Baiklah, kalau begitu masalahnya. Saya bisa membantu tuan, tapi proses ini membutuhkan waktu sekitar seminggu." kata pengacara Akbar dengan nada yang begitu tegas dan lantang. "Anda tidak perlu khawatir, anda kenal siapa saya, bukan?" lanjut pengacara itu yang terlihat begitu angkuh dan arrogant. Tapi walau begitu pengacara itu sangat hebat! Ia percaya kemampuan pengacara itu.

"Saya harap anda bisa membantu saya, ini demi hidup anak saya." kata Fatir yang langsung diangguki pasti oleh pengacara Akbar. Pengacara tampan dan tentunya masih muda!

"Terimakasih, semoga kita bisa bekerja sama." Fatir menjabat tangan pengacara Akbar seraya tersenyum lalu bangkit dari duduknya.
Sementara pengacara Akbar hanya mengangguk dan balas senyum Fatir.

***

Waktu bergulir begitu cepat kini waktu pernikahan tinggal tiga hari lagi. Namun tetap saja hati Keysha masih ragu dengan pilihannya sendiri, ia bahkan selalu mengingat Fatir dan Putrinya-Syafa. Padahal setiap malam ia selalu bersudud meminta ketenangan dan kemantapan hati.

Tiba-tiba ia menitikan airmata. Ia sedih karena setelah ingatannya kembali ia tak pernah bertemu anaknya sendiri. Anak yang dulu selalu memintanya untuk menjadi Mamanya, tapi ia menolak karena Afriza. Ia tak mau karena ia sudah memiliki Afriza, tetapi setelah ingatannya kembali ia malah terjebak oleh hutang budi.

Ini sebenarnya karena Papanya yang mempunyai banyak hutang hingga Afrizalah yang melunasi semuanya. Membuat ia berhutang banyak pada Afriza, padahal itu bukan salahnya. Tapi ia yang harus menanggung semuanya.

"Maafkan Ibu! Syafa, Ibu harus melakukan ini." kata Keysha yang sudah menangis tersedu-sedu, ia terduduk diujung kasur empuknya.

Sementara disisi lain hal yang sama pun dirasakan oleh Syafa. Ia tiba-tiba menangis mengingat kenyataan kalau Ibu Sasa itu adalah Ibunya sungguhan. Ia tak bisa berkata-kata karena begitu amat bahagia, mengetahui yang sebenarnya tentang Ibu Sasanya.

Lama Syafa menangis hingga ia pun tertidur karena larut dalam tangisnya. Bahkan sisa airmata bening masih melekat diwajah manisnya, ia tertidur setelah puas menangis.
Ia sangat merindukan Ibu Sasa...

Sampai akhirnya Fatir masuk kedalam kamar Syafa. Ia langsung melihat Syafa tertidur di kasur dalam keadaan meringkuk bagai bayi kedinginan. Ia pun segera menarik selimut lalu menyelimuti seluruh tubuh putrinya sampai dada. Sebelum ia pergi ia kecup kening Syafa begitu dalam, sungguh penuh kasih sayang.

Bahagia Tanpa Syarat  (Complated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang