Hee.. Jadi kamu belum mati yak."
"Eh?!"
***
Dia kembali lagi, wanita berbaju putih, berambut panjang terurai, dia menghampiriku dengan tawanya yang khas.
"Jadi kamu bukan hantu sepenuhnya yak, singkatnya kamu roh yang keluar dari tubuhnya, pantes aja rasanya aku mau banget jahilin kamu, hihihi.."
"Jahilin? Jangan lah."
"Engga kok, dah aku pergi dulu yak, hihihihi.."
"Iya, sana gih."
Sekai kembali sendirian di dalam kelas, dalam malam yang senyap, hanya suara angin dan jangkrik yang terdengar samar-samar.
"Hantu ya, hidup memang penuh kejutan yak."
Dalam kesendiriannya, dan hal-hal yang terjadi dalam sekejab, Sekai dilanda kebosanan yang teramat sangat, tanpa ada yang bisa dilakukan.
"Bosen, ngapain yak, apa yang seorang hantu lakukan?, nakutin orang-orang?, aaa.. Aku ga mau jadi hantu nakal, o iya, mau kenalan sama hantu lain ah, hm.. Siapa dulu yak, mungkin yang di perpustakaan."
Sekai hendak menghampiri gadis hantu itu di perpustakaan, tapi..
"Aaa.. Pintu di kunci, lewat jendela?, huft juga di kunci, gimana cara aku keluar kelas? Hm.."
Setelah lama berpikir, Sekai sadar betapa bodohnya dia.
"Aaa! Aku kan hantu, bisa nembus tembok kan? Ok aku coba, yosh!! Bisa!"
Sekai menghampiri perpustakaan.
"Anu.. Permisi, ada orang disini?"
Tak ada jawaban, Sekai lalu masuk ke dalam perpustakaan, disana ada seorang gadis, kira-kira seumuran dengannya, berkacamata, menggunakan seragam sekolah, dengan Sweeter hitam, dan rambut panjang sampai ke punggung. Gadis itu membaca sebuah buku yang sedikit tebal, dan beberapa buku melayang disekitarnya, matanya terfokus ke buku yang dibacanya, tanpa menghiraukan sekitar. Sekai berjalan menyusuri rak-rak buku yang tersusun disana, mencari sesuatu yang mungkin menarik perhatiannya, tapi sepertinya tidak ada, Sekai lalu duduk di tempat yang agak jauh dari gadis itu, sang gadis menutup buku yang dibacanya dan menghela nafas.
"Aku belum permah lihat kamu sebelumnya, hantu baru?"
"Eh? I-iya.. mungkin."
"Mau baca buku?" tawar gadis itu.
"Niatnya sih gitu, tapi sepertinya tidak ada buku yang menarik perhatianku."
"Kamu suka buku seperti apa?"
"Um.. Buku cerita, novel mungkin, yang ceritanya unik."
"Hm.. Mungkin kamu suka yang ini."
Gadis itu menggerakkan sedikit jarinya dan sebuah buku melayang dari rak buku menuju Sekai.
"Bukunya terbang.."
Sekai mengambil dan membaca buku itu, untuk beberapa saat, Sekai tak berkedip, lama dan lama air matanya mulai menetes.
"Kamu suka ceritanya? Hm.. Itu memang buku tersedih disini."
"Eh?, mataku perih, jadinya kayak nangis deh."
"Ha.. Ku kira kamu nangis gara-gara ceritanya."
"Tapi aku suka juga kok, suka banget, makasih yak." balas Sekai dengan tersenyum.
"Eh? I-iya sama-sama."
Gadis hantu itu tersenyum manis, senyuman senang seorang gadis lugu berkacamata yang suka membaca buku.
"Sudah hampir pagi, aku ke-kelas dulu yak."
"Iya, kapan-kapan datang lagi yak."
"Tentu."
Sekai keluar menembus pintu perpustakaan, dan kembali ke kelas-nya.
"Hantu yang baik, tapi entah kenapa aku merasa ada yang aneh dengan hawanya, tapi apa yak?, hawanya kayak sangat lemah gitu, hm.. Mungkin aku terlalu memikirkannya aja yak, oke balik ke buku."
To be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Disaat Aku Menjadi Hantu
FantasiMengisahkan seorang anak muda yang tak sempat menikmati masa mudanya .... Walaupun anak muda itu juara kelas , dia hanya punya dua teman sekaligus sahabatnya... anak itu merasa cukup apa adanya... dan akhirnya... ...hidupnya sebagai manusia berakhir.