“hmm kalau misalnya rey jatuh cinta pada kei, rasanya aku tidak rela jika lelaki yg kuidamkan dan kudambakan selama ini akan jatuh ke pelukan kei. Dan lalu mereka berpacaran.”
Oh tidakk jangan sampai hal itu terjadi. Shit! ~ Pikiranku kacau saat itu. Ah sudahlah lebih baik focus ke pekerjaanku aku bergumam lalu menatap rey yg sedang membenarkan lensa kameraku.
“oke rey.. kezia kita langsung mulai aja ya. Oh ya kei atur posisinya yg bagus ya, rey tolong aturin posisinya dong!”
aku menyuruh rey untuk mengatur posisi yg pas untuk kei, lalu mulailah memotret kei untuk majalah edisi baru.
~ beberapa menit kemudian.
“coba liat hasilnya ren?!”
aku pun menunjukkan hasil jepretan ku pada rey dan kei.
“ihh bagus banget ren. Liat deh kei kamu di situ cantik banget, keliatan elegan dan seperti princess.”
Rey memuji hasil jepretanku, tapi dia malah memuji si kei lebih-lebih.
Shit! Perasaanku mulai tidak karuan, perasaan cemburu itupun datang kembali. Cuma gara-gara reynaldi memuji lebih-lebih pada kei aku cemburu? Oh tuhan aku sudah tidak tahan pada perasaanku ini, rasanya aku ingin buru-buru menyatakan cinta pada rey. Tapi apa rey juga suka padaku? Entahlah, hanya rey dan tuhanlah yg tahu.
“mbb gimana kalo kita foto sama kei. Nanti gentian, aku foto berdua sama kei, kamu juga foto berdua sama kei. Gimana? Mau??” Aku mengajak foto secara bergantian pada kei, untuk jadi kenang-kenangan.
“oke aku dulu ya rey, baru kamu!” Rey mengiyakannya lalu mulai memotret diriku bersama dengan kei yg menggunakan lensa kameraku.
“1..2..3 chears. Oke cantik kok kalian berdua.” Rey lalu memotret dan langsung menunjukkan hasil jepretannya.
“ihh bagus rey. Sekarang gantian ya.
1..2..3 cheers.” Aku lalu memotret rey dengan kei dan langsung menunjukkan hasil jepretanku.“wihh keren loh ren. Nanti kalo mau kamu cuci aja terus kamu pajang di kamar kamu ren.. hehehe..” canda rey.
~ beberapa jam kemudian.Waktu telah menunjukkan pukul 20.00 WIB, saatnya aku bergegas untuk pulang ke rumah.
Tapi mana si rey ya, ditunggu gak muncul-muncul ini orang. Aku melihat dari kejauhan, sepertinya itu rey. Hmm kelihatannya si rey sedang bersenda gurau dengan kezia.
“eh rena nunggu lama ya? Sorry ya abis nunggu kei beres-beres. Yaudah sekalian bareng deh.” Rey tiba-tiba datang bersama kei.
~ Kenapa aku jadi bete gini ya kalo setiap kali melihat rey jalan ataupun ngobrol berdua dengan kei? Hmm aku bergumam sejenak.
Apa mungkin rey hanya menganggap aku sebagai sahabat saja , tidak lebih? Arrrgghh sedari tadi pagi pikiranku selalu kacau karena memikirkan rey.
“kamu kenapa ren, kok bengong? Ayo kita pulang?!” Rey menyadarkanku yg sedang melamun sejenak.
“ngghh~ nggak, gak papa kok rey. Tapi kei gimana? Mau bareng juga kamu kei??” Aku menawarkan tumpangan untuk kezia agar bisa pulang bersama-sama.
“mbb.. gak usah deh ren makasih banyak atas tawarannya. Aku kayaknya dijemput sama papaku deh. Itu dia papaku, duluan yaa rena rey. Bye!”
Kei tiba-tiba saja dijemput oleh papanya dengan mobil mewah (?).
“sepertinya kei adalah anak dari seorang pengusaha yg kaya raya, entahlah.” Ucapku dalam hati.
“oh ya, ayoo masuk rey kita langsung capcus!” Aku langsung menyalakan mesin mobilku lalu bergegas untuk pulang kerumah.
“rey.. kamu kok kayaknya udah langsung akrab gitu sama kezia. Udah kayak kenal bertahun-tahun. Padahal dia model baru loh.. baru lagi rey di studio majalah ?” Tanyaku heran pada rey.
“loh emang kenapa kamu Tanya gitu ren? Kamu cemburu ya kalo aku suka berduaan sama kei ciee kamu cemburu nihh ceritanya. Kita kan sahabat, kenapa ada rasa cemburu gitu sih ren?” Rey sepertinya menjawab pertanyaanku tadi ada candanya dan ada seriusnya (?).
Oh tuhan kenapa tiba-tiba aku merasa pipiku jadi memerah seperti ini, seperti udang rebus. Apa rey tahu, kalau aku suka cemburu saat melihat kei suka berduaan dengan rey. Ternyata dugaanku benar, rey hanya menganggap aku hanya sahabatnya saja, tidak lebih. Tapi mengapa aku menganggap rey lebih dari seorang sahabat.
“ihh.. siapa yang cemburu lagi.. ya aku sih heran aja gitu. Biasanya kalo sama model-model cantik yg lain kamu tuh kurang akrab. Eh pas ada kezia kamu langsung cepet akrab gitu. Sorry ya rey aku tuh sama sekali gak cemburu sama kamu.. wleee :p” Aku memeletkan lidah pada rey
Aku terpaksa berbohong pada rey demi kebaikan.
“rey.. aku anterin kamu sampai depan gerbang rumah kamu ya, biar kamu gak naik angkutan umum lagi. Gak papa kan?” Aku menawarkan rey untuk mengantarkan dia sampai di depan gerbang rumah rey.
“beneran nih kamu mau anterin aku sampai depan gerbang? Yaudah deh gak papa, tapi sorry ya ren kalo aku ngerepotin kamu.” Ucap rey sedikit gengsi.
“its okay, no problem rey. Ini sama sekali gak ngerepotin kok. Santai aja, kita kan udah bersahabat lama.” Ucapku sambil melemparkan senyuman ke reynaldi.
************~ Setibanya di depan gerbang rumah rey.
“oh ya thanks ya ren udah anterin aku sampai depan gerbang. Besok kan cuti tuh, kira-kira kita mau jalan kemana nih? Ke mall apa main ke rumah??” Rey mengucapkan terima kasih padaku atas tumpangannya tadi.
Lalu dia ingin mengajakku jalan esok hari, karena besok sedang ada cuti beberapa hari.
“kita jalan-jalan ke mall. Nonton bioskop dan makan-makan? Gimana??” Aku menyarankan untuk jalan-jalan ke mall pada rey. Dan rey pun menyetujui saranku.
“oke, fixed ya. Besok kita nonton bioskop, okee. Besok aku telpon kamu ya rena.” Ucap rey
“its okay rey. Aku duluan ya rey, bye!” aku lalu menyalakan mesin mobilku dan langsung bergegas pulang.
“bye ren! Hati-hati” rey lalu melambaikan tangannya dari kejauhan dan akupun membalas lambaiannya dari dalam mobil.
**********
**Setibanya aku dirumah
~ Rasanya aku ingin cepat-cepat esok hari karena tidak sabar untuk jalan berdua dengan rey.Cukup sampai disini dulu ceritanya, Bab III & seterusnya masih dalam proses pengeditan 😄✌
Seperti biasa, author butuh vote & comment 😀😄✌
** Kalo kata-kata nya masih ada yg salah, mohon dimaklumi ya authornya =) **
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpukau [End]
RomanceRenata Chairunnisa atau yang akrab disapa Rena. Seorang photographer yang selama ini mengagumi sosok Reynaldi Andryawan atau yang akrab disapa Rey. Rena pun mengidamkan sosok Rey tuk jadi kekasihnya. Bisa dikatakan, Rena diam diam mencintai sosok Re...