5

98 5 0
                                    

Sesampainya aku dan Rey di sebuah toko baju anak-anak dan baju dewasa yang berada di lantai 3A. Aku dan Rey pun langsung memasuki toko tersebut.

"sepertinya baju-baju disini bagus-bagus deh. Aku beliin buat si farin aja deh!" ujarku dalam hati.

Sebelum aku membelikan baju untuk adikku si farin, lebih baik aku telpon ke ibu dulu saja.

~ Via telepon on ~
Rena: halo Assalamu alaikum, bu!
Ibu Rena: " .......... "
Rena: bu. Rena lagi dimall nih, kebetulan rena juga lagi ditoko baju. Sekalian rena pengen beliin buat farin. Kira-kira dia mau model baju yang kaya gimana?
Ibu Rena: " .......... "
Rena: oh gitu! Iya-iya. Dia ukuran bajunya M kan bu?
Ibu Rena: " .......... "
Rena: oh yaudah, oke oke bu. Matur suwun bu! Assalamu alaikum.
Ibu Rena: " .......... "

~ Via telepon off ~

"ren. Abis telpon siapa?" rey menanyaiku.

"mbb abis telpon ibu, rey. Aku mau beliin baju buat adikku si farin." aku melihat sesuatu yang ditangan rey.

"baju perempuan (?) untuk apa rey membeli baju perempuan yang ukuran bajunya sama sepertiku?"
aku bertanya pada diriku sendiri.

"Itu baju buat siapa?" aku mencoba Tanya pada rey, dia tidak menjawab pertanyaanku. Tapi dia malah langsung menuju ke meja kasir. Ah sial! Aku jadi jengkel sendiri.

Akhirnya aku pun menyusul rey ke meja kasir untuk membayar baju tersebut. Setelah selesai membayar baju yang kubeli tadi, akupun mencoba bertanya sekali lagi pada rey soal baju yang dia beli tadi.

"rey. Tadi kamu beliin baju buat siapa sih?" akhirnya dia merespon juga pertanyaanku.

"oh, kenapa ren? Baju yang tadi? Itu buat seseorang lah pastinya. Hehehe" rey malah cengengesan saja -_-

"ihh aku juga tau itu buat orang. Tapi buat siapa? Jangan bilang buat kezia itu yah?" aku bisa menebak, kalau baju yang dibeli oleh rey itu ternyata buat si kezia.

"Eh? Kok kamu tau sih? Kamu bisa baca yang ada dipikiran aku yah. " benar kan dugaanku, rey membelikan kezia sebuah baju, sepertinya baju dress yg berwarna biru pastel. Biru pastel kan warna favoritku, kenapa tidak buatku saja?

"eh, bengong aja kamu ren. Ayoo kita cuss ke lantai 5, dikit lagi filmnya mau dimulai tuhh!" aku dan rey langsung bergegas menuju ke lantai 5, karena sebentar lagi filmnya mau dimulai.

** Pintu theater 5 telah dibuka, bagi anda yang telah memiliki karcis. Dipersilahkan untuk memasuki ruangan theater **

Sesampainya di gedung bioskop, suara pemberitahuan pun telah terdengar. Langsung saja aku dan Rey masuk ke theater 5 (cinema 5).

"rey, tempat duduknya dimana?" aku bertanya pada rey yang berada di depanku.

"mbb, kita dibagian A nomer 14-15. Nah ini dia tempat duduknya. Aku yg dipinggir ya Ren!" rey duduk dipinggir, sementara aku duduk di sebelahnya rey.

Akhirnya film yg ditunggu tunggu pun telah dimulai.

Selama film itu di putar, aku melirik rey sejenak. Rey tampaknya serius sekali menonton film itu 😅.

Tetapi... Tak lama kemudian tangan kanan rey tiba-tiba saja sudah berada di atas tangan kiriku.

"duhh, kenapa tangan rey tiba-tiba ada di atas tanganku sih? Dia sengaja atau nggak yah?" aku bertanya pada diriku sendiri.

Oh tidak! Kenapa hatiku jadi dag dig dug begini sih, ya Tuhan... Rasa itu mulai datang kembali :( . Mungkin saja rey tidak sengaja (?) entahlah.

"Rey... Tangan kamu kenapa ada di atas tanganku yah?" aku sedikit menyuruh rey untuk segera menepi tangannya yang berada di atas tanganku.

"oh. Maaf ren maaf, aku ga sengaja. Hehe 😅"

********

**Bab 6 nya sedang dalam proses pengeditan**

Terpukau [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang