Hai hai!!! Setelah lama gw gak ngepost di wattpad, akhirnya post juga huhuhu *ngelap keringet* Kemaren lagi sibuk-sibuknya UAS sama TO sihh hehe :p Oh iya, buat My Second Blossomnya terpaksa gw on hold dulu, abis lagi bener-bener gak ada ide buat lanjutin itu. Jadi selama itu di on hold, gw udh siapin cerita ini jeng jeng jeng! Please vote and commentnya ya! Jangan diem-diem aja hehe, trus jangan bosen dibaca ya! :* Lope you readers! Ngomong-ngomong cek mulmed ya, ada opening buat cerita ini, hahaha, kaya di dram-drama gitu lohh xixi
**************************************************************************************
Mikha
Namaku Mikha Gretsia, anak kelas 10 di SMA Kasih. Kata orang, aku itu benar-benar beruntung. Kenapa? Karena aku dilahirkan dengan wajah yang cantik, jago olahraga, supel, dan pandai berteman. Itu kata mereka sih. Dan juga, aku dekat dengan 2 cowok paling beken di sekolahan. Kedua sahabat sekaligus teman kecilku, Rian dan Erick. Rian, orang yang baik sama semua cewek, anak basket, pintar, dan tampangnya keren - menurut orang, menurutku sih biasa saja-. Karena semua kelebihannya itu, ia sangat terkenal di kalangan cewek-cewek. Erick, cowok yang smart dan penuh logika, juara umum, sekaligus wakil ketua OSIS, dia gak pandai menghadapi cewek. Karena ke-perfect-annya Erick, cowok itu diam-diam punya banyak penggemar rahasia.
"AYOO!!! SEMANGAT RIANNN!!!" teriak seorang cewek dari bangku penonton menyemangati Rian. Aku yang duduk di sebelahnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Norak sekali, nak.
Hari sabtu ini, kami sedang menonton pertandingan basket antar SMA Kasih -yang adalah SMA kami- dan SMA Nusa. Rian yang merupakan pemain andalan tim kami terlihat kewalahan. Sorak-sorai penonton semakin riuh menyemangati tim kami yang skornya mulai tertinggal, padahal tadi sempat mengejar tim lawan. Memang, tim basket SMA Nusa merupakan tim basket terkuat seantero Jakarta Barat. Kalau aku sih hanya bisa menyemangati dalam hati, takut dikira norak.
"Gak nyemangatin Rian, Mik?" tanya Erick yang sedari tadi duduk di sampingku. Kami berdua terpaksa menonton pertandingan ini karena Rian mengancam tidak akan membantuku mengerjakan PR lagi. Payah, dia kekanakan sekali ih. Memang aku ini sangat payah dalam urusan pelajaran, tetapi kalau urusan olahraga aku jago.
"Males. Lo kenapa gak mau bantuin gue kerjain PR sih, Rick???" rengekku pada Erick. Erick membetulkan kacamatanya yang mulai melorot. Dia memang nerd, tapi keren.
"Lo itu harus berusaha, Mik. Jangan cuma ngandelin gue atau Rian." jelas Erick dengan ekspresi yang begitu tenang. Ih menyebalkan. Yah walaupun Erick begitu, aku tahu kok sebenarnya ia perhatian padaku. Hanya saja, ia punya cara sendiri.
Sebenarnya ya, aku ini menyukai Erick. Sifat tenang dan logikanya yang membuatku menyukainya. Begitu serius. Sifat yang sangat berlawanan denganku. Tapi justru itu yang membuatku nyaman di dekatnya. Sayangnya, aku begitu bodoh. Sekarang ini, walaupun aku masih menyukai Erick, aku sudah pacaran dengan seorang anak OSIS yang lagi eksis di kalangan kakak kelas, Adrian. Cowok bandel yang hobinya membolos dan nonton video mesum. Ckck. Dari dulu aku memang pacaran hanya untuk popularitas. Berhubung lagi kosong dan Adrian nembak, jadi aku terima saja.
15 menit berlalu. Akhirnya pertandingan selesai juga. Cukup lama aku dan Erick menunggu Rian untuk berganti pakaian bersiap-siap untuk pulang.
"Sori ya, Mas dan Mbak. Pertandingan hari ini kurang memuaskan." ujar Rian sambil merangkul bahu kami.
"Inget janji lo ya Rian, PR Kimia gue lo selesain." Aku menagih janji Rian. Enak saja aku sudah capek-capek mengorbankan waktu luang hari sabtuku yang berharga hanya untuk menonton pertandingan payah seperti tadi. Skor kami 5 - 15. Payah sekali bung.
"Iya, Mik. Mana pernah sih gue ingkar janji???" goda Rian padaku.
"Mending lo berdua ngobrolnya nanti aja, kita sekarang mau ke mana nih? Langsung pulang?" tanya Erick menghentikan adu mulut antara aku dan Rian yang baru saja akan dimulai. Kami berencana pulang bersama menaiki mobil baru Erick. Erick anak konglomerat loh, hohoho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend or..?
Teen FictionApa yang akan kalian pilih? Cinta? Sahabat? Status? Atau... "Aku ingin persahabatan kami langgeng sampai selama-lamanya. Kami bertiga. Seperti akhir di setiap cerita dongeng yang pernah kubaca, together, happily forever after." -Mikha "Menurut gue...