Sebuah Kenyataan

3.9K 223 0
                                    

Ali Mondar Mandir tidak Jelas di depan ruang Icu perawatan Prilly.. sejak tadi, Ia tidak lagi Melihat Binaran indah di mata Kekasihnya.. sejak tadi Hanya Dentuman Monitor pendeteksi detak Jantung Yang terdengar memekakan telinga.. sejak Tadi Sepi yang Menemani. Ali dengan Semua Rasa Khawatirnya.. Ia Sendiri Berteman Bayang hampa Prilly.. Pilu Menyiksa Bathin kala Kekasih pujaannya Terbaring dengan Segala Alat Penopang Hidup di tubuhnya...

Tak Tahukah Sepi Jika Ia Tak Pernah di harapkan Hadir dalam Hidup?
Tak Tahukah Pilu Jika Ia sungguh sangat Menyiksa Bathin..?
Tak Tahukah Jika Hampa Masih Menjadi satu-satunya Pemenang Terbaik dalam hidup Yang Berteman Bayang..?
Tidak Bisakah Sekali saja Mereka Menghilang dari kehidupan.? ataukah Mereka Menunggu Kehilangan?

Ali Masih Bersama Rasa Khawatirnya.. Dokter Masih Memeriksa Prilly. belum ada Perintah Untuknya Masuk menemui kekasihnya yang sejak Tadi Pingsan Tak sadarkan Diri..
Segala Aktifitas Dokter Andin Dapat di lihat jelas dari balik Kaca Penyekat dinding Ruang ICu, Nampak kesibukan oara suster di dalam Sana. entah apa yang mereka lakukan Pada Prilly..

Ali Masih Bersama Hampa.. sampai akhirnya dokter Andin keluar dari ruang pemeriksaan Prilly dan Meminta Ali Mengikutinya..

***

"Jadi, Apa Yang terjadi padanya Dok...??" Ujar Ali Memecah Keheningan setelah beberapa saat mereka berada dalam ruangan Dokter Andin....

"Apa dia Tidak Mengatakan Perihal Penyakitnya Kepadamu??" Tanya Dokter Andin pada Ali yang hanya di balas gelengan Lemah dari lelaki.. Ali tak Pernah Tau Prilly sakit.. Ali Hanya Tau Prilly telah sembuh Bersyarat itupun dari Rasya,, Namun soal Penyakit yang di derita Prilly, Ali sama sekali tidak Tahu..

"Dimana Ny. Lily dan Tn. Dendo...???" Kembali Dokter Andin Bertanya Tanpa Menjawab Pertanyaan Ali sebelumnya..

"Mereka ada di Malaysia Bersama Kedua Orang Tua Saya...!" jawab Ali Asal.. Ia Kesal Karena Keingintahuannya Terhalang Pertanyaan Tak Guna dari dokter Andin..

"Orang Tuanya Harus tau..!" Ujar Dokter andin lalu Menghelah Nafas..

"Katakan dokter...! Saya bertanggung jawab atas dirinya...!"

Lagi, Dokter Andin menghelah Nafas Beratnya.. Ia Membuka File Di dahapannya.. Rekapan Hasil pemeriksaan Prilly dalam Kurun waktu 5 Tahun Belakangan.. file itu di rangkum Menjadi Satu Bagian Dan Hasilnya segera akan di Bacakan Oleh dokter Andin..

"Ginjal prilly Harus Kembali di angkat...! salah satu dari Ginjal Itu Mengalami penurunan fungsi sehingga Membuat keduanya Bekerja lambat.. Fungsi Ginjal Itu menghambat peredaran Darah sampai di otak sehingga Prilly kerap mengalami Pusing, sakit Kepala Bahkan Terasa nyeri di bagian Perutnya.. saya sudah Pernah Mengatakan kepadanya Untuk tidak Melanggar segala pantangan dari penyakitnya, Iya.. Itu Memang Ia Lakukan Sampai akhirnya Prilly sembuh Bersyarat Setahun Belakangan.. Terakhir Dia Kembali Memeriksakan Keadaannya Sampai Kembali saya Mendiagnosa Hasil Dari pemeriksaannya Bahwa Kembali Ginjal prilly Harus di angkat.."

Ali Menutup Matanya Kuat.. sebodoh itukaj dirinya sampai ia tak tahu Jika prilly sakit...?? Seegois itukah Ali..?

"Saya sudah Mengatakan Kepadanya Beberapa Minggu lalu bahwa ia Harus rutin mengkonsumsi Obat, tapi Saya Tidak Tahu Bagaimana Kondisinya sehingha Sampai seperti ini.." Dokter Andin Menghelah Nafas lalu Berdiri dari tempatnya... "Ali, yang saya Tau kamu adalah Satu-satunya Cinta dalam hidup Prilly.. Saya Kerap Mendengar Cerita tentang Kalian dari Ny. Lily.. Kamu Harus Berjuang Li.. Kita Hanya Punya Dua Pilihan.. Mendapatkan Donor ginjal Baru atau Prilly akan Hidup Dengan satu Ginjal.." dokter andin Menepuk Pundak Ali Berulang. "pilihan kedua Sangat Beresiko tinggi.. Pikirkan Baik-baik...!"

"kembali..?? lagi..? apa maksud Dokter...?" kata Ali oada Akhirnya..

Dunia seakan Menjauh darinya.. semua Seakan Berubah Menjadi Kabut Gelap tanpa Cahaya Saat Ini.. penjelasan Dokter Andin Seolah Bumerang Yang Menghantam hati Ali Hingga Hancur Bak Larva yang Bertebaran...

Menjemput Hati (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang