Bukan First Night

3.8K 163 0
                                    

Tidak ada Kejadian yang bisa Benar-benar di katakan first Night untuk pasangan baru menikah seperti Ali dan Prilly. Nyatanya Kamar tempat mereka yang seharusnya di pakai untuk first Night  di ubah Sedemikian Rupa, menjadikan seluruh anggota keluarganya Bisa Tidur di dalam kamar yang sama. Alasan mereka Simple hanya karena Mereka tidak akan Bisa Lagi tidur bersama Prilly ataupun Ali setelah ini.

Dan akhirnya, prilly menyetujui Ini meski membutuhkan waktu yang Lama untuk membuat Ali mengiyakannya.
Sampai akhirnya mereka Tidur bersama di kamar itu.

Malam ini cukup terasa panjang bagi Ali, Ia selalu tidak habis pikir Dengan Apa yang dilakukan papanya, selalu merusak rencana awal yang dibuatnya. Tidak tahukah mereka kalau malam ini malam pertama Ali dan Prilly.? Hah sudahlah, nyatanya Ali tidak pernah bisa melawan apapun yang sudah di katakan Revand.

"Miris sekali." Cibir Ali lalu menarik selimut panjangnya menutupi Dada. Ia berbaring Diapit papa mertuanya Dendo dan papanya Revand.

"Sabar yah sayang." Prilly menimpali ucapan Ali di Ranjang sebelah, ia juga diapit Dua mamanya.

Mereka layaknya pasangan Non Muhrim yang di jaga agar tidak melakukan hal yang tak senonoh.

"terima ajalah Bang, Besok juga Bakalan tidur berdua."
Celetukan Rasya tak di tanggapi lagi, Mereka Sepertinya sedang bersiap menuju Alam Mimpi.

Hari ini terlalu melelahkan untuk tetap terjaga, hari ini terlalu indah untuk tidak di teruakan Di alam Mimpi, hari ini adalah hari Bahagia yang harus di simpan dalam Bingkai kenangan di memori otak masing-masing.

Baik papa maupun mama, Mereka menginginkan yang terbaik. Tidak satupun orang tua ingin menjerumuskan anaknya, dan cara yang di pilih Revand kali ini hanyalah untuk Menjaga Kondisi Prilly, agar menantunya Itu tidak Merasakan Lelah yang berlebihan.

**

fajar, gelap telah Berlalu, kini saatnya dirimu menyuarakan kerinduan pada Alam. perpisahan kalian Bukan waktu yang lama, tapi Rasanya Semesta tidak Rela Jika Kalian berpisah.
Berkicaulah Burung, Bertebaranlah Rasa, karena kasih dan sayang akan segera Menyelimuti Hari ini.

Mereka Menggeliat, Merasakan Sinaran Fajar menerpa wajah mereka. malam telah berlalu dan peraturan Revand pun telah selesai.
Ali dan Prilly telah kembali ke rumah orang tua Ali.
Memulai Hari Baru, Menikmati Hari pertam Menjadi sepasang suami Istri.

"Sayang, mama punya dua Pilihan tempat untuk destinasi Honeymoon kalian. Pilih mana?"
Resi menyerahkan dua Brosur tempat wisata di luar dan di dalam Negeri.
"Kalian mau yang dimana?"

Prilly mengerutkan keningnya. Haruskah ada Honeymoon padahal jika Mereka mau, mereka Bisa Menghabiskan waktu bersama di rumah saja.

"Gak perlu lah ma.. aku dan Ali di rumah aja."

"Eh, kok gitu? Mama udah siapin ini yah untuk kalian."

"kalau gitu terserah Ali saja."
Prilly menatap mertuanya, lalu beralih menatap suaminya yang sedang menyisir rambutnya di depan meja Rias. Ali balikbadan dan Melangkah ke arah dua wanita kesayangannya. Ali perlu tau apa yang di perdebatkan pagi ini.

"Kita ke tempat Pilihan aku aja. Kedua tempat ini sudah terlalu sering aku kunjungi."
Ali menaikkan satu alisnya, Sombong.
Ia lantas Meletakkan kembali brosur itu di pangkuan mamanya.

"Tapi dimana Li?"

"Di apartement."

"Hah.."
Resi dan Prilly sama-sama berujar. Tidak yakin dengan apa yang baru saja di dengarnya, Apartement kata Ali? Bukankah tempat itu juga terlampau sering mereka datangi? Mereka bahkan pernah tinggal bersama di sana.

Menjemput Hati (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang