Keputusan

2.4K 153 1
                                    

Prilly telah di pindahkan ke ruang perawatan setelah sadar beberapa jam yang lalu. Meski sulit di Bujuk Namun nyatanya Ucapan Resi sedikit banyak membantu dokter..

Bukan kalimat Pujian, hanya Kalimat sederhana Yang mampu membuat Prilly yakin Akan Ali, keputusan papanya -Dendo, dan Takdir yang Mengaturnya..

Kini prilly sudah berada di kamar Rawat, Infus masih setia di tangannya serta Resi yang juga tetap setia Menungguinya.. Dendo, Lily dan Revand Berada di luar Ruangan..

Mata Terpejam Prilly membuat Resi tersenyum Simpul, Wajah damainya Menyejukkan hatinya, Bibir Pucat dan Kantung matanya yang menggantung Memberikan sedikit Luka di hatinya. Resi tidak pernah berpikir hubungan Ali dan prilly akan Mendapat banyak Cobaan seperti ini.. Padahal sejak jauh-jauh hari, Resi sudah memikirkan perihal pernikahan Untuk anak Sulungnya-Ali..

"Ali.."
Prilly Bergumam Sedikit, sebelum merubah pisisi tidurnya dan Memeluk Bantal Guling di dekatnya.

Dari Sini, Resi bisa Menyimpulkan Bahwa Gadis di hadapannya ini sangat bergantung pada Putranya, Ia sangat jelas begitu membutuhkan Ali di sisinya..

"Sebentar sayang.. mama akan Membantumu Membawa Ali ke sini.." Resi mengusap puncak kepala Prilly lantas Berlalu..

***

Suasana menegangkan Sangat begitu kental di depan Ruangan Prilly, Mama dan papanya serta Calon papa Mertuanya Ada di sana, Bukan Bersitegang karena masalah ali yang membawa Prilly kabur namun mengenai Putusan dan Vonis dokter Terhadap Prilly..

Resi datang tiba-tiba dan Segera Duduk di dekat suaminya.. Resi paham situasi ini, karena Ia tau bahwa Lily dan Dendo baru saja Dari ruangan Dokter.. entah Apa yang di katakan Dokter Sampai mereka mendadak menciptakan Hening diantara Mereka..

"Bagaimana kondisi kesehatan Prilly dok?"

Lily dan Dendo duduk berdampingan di depan meja dokter Andin.. baru saja Mereka di minta Datang Menemui dokter muda ini untuk Memberitahu perihal kondisi kesehatan Prilly saat ini..

Terlihat dokter Andin menghah Nafas Beratnya.. ia menggerakkan tangannya Memijit pangkal hidungnya.. melihat Hal itu, Lily di selimuti Rasa Khawatir yang Berlebihan, Sepertinya Badai Akan Segera Menghancurkanny..

"Sejauh ini kondisi Prilly masih tetap sama, Setelah Menjalani Proses Cuci darah selama Tiga Kali dalam Satu Minggu sepanjang 3 bulan Belakangan Ini membuat Prilly sedikit Lebih kuat. Tapi semua itu tidak akan Berlangsung lama, Karena Apapun caranya, Prilly tetap harus mendapatkan Donor Ginjal Baru ..."

Dokter andin menatap kedua orang tua Prilly bergantian lalu melanjutkan Ucapannya..

"Waktu Itu saya pernah memberi Pilihan pada Ali, tapi saat Itu Ali tidak Memilih keduanya.. Justru Ali menyetujui Alternatif pengobatan Melalui Cuci darah..."

"Pak, Bu.. sejauh Ini Prilly masih Perlu Ginjal Baru untuk Menyembuhkannya.. hanya Itu.. karena Cuci darahpun hanya akan Memberinya 1 jam lebih untuk bertahan."

Saat itu Dunia Seakan Menimpa Kepala Lily, membuat sesak di nafasnya, Mencekal tenggorokannya dan Membuat udara seketika Menjauh dari Dunianya.. Sungguh Ini tak adil Bagi Prilly .. Tak Bisakah Ia Di beri pilihan lain..

"Dokter tolong.. kami sangat Butuh Bantuan Dokter...!"

"Sebisa Mungkin akan Kami lakukan Cara Terbaik.."

Lily dan Dendo keluar dari Ruangan dokter Tanpa menoleh lagi.. Hatinya Terlalu Hancur mendengar vonis itu.. Jiwanya terlalu Rapuh mengetahui semuanya... Sungguh Mereka tak Sanggup..

Menjemput Hati (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang