vol 08

204 17 0
                                    

Tatiana memasuki gerbang kampus semua mata menatap kearahnya, Tatiana yakin semua ini akibat tindakannya semalam, dia sudah berusaha untuk menguatkan diri untuk menghadapi semua fans fanatic dari the five cool boys yang sering di sebut theficoby itu.

‘na tahan diri lu.., coba aja nggak ada quiz manajemen sekarang mungkin gue nggak ke kampus sekarang’ bathin Tatiana.

“naa…” teriakan Mia menghilangkan ketegangan diwajah Tatiana

“na ayo 5 menit lagi loh, ntar telat lagi, bisa nggak ikut quiz kita” Mia menggandeng Tatiana menjahuinya dari tatapan sinis para theficoby.

Setelah mendekati kelas Tatiana berterimakasih pada Mia karena telah menolongnya dari theficoby

“yaampun mi! gue nggak kebayang deh kalo tadi nggak ada lo”

“nggak masalah lagi na, santai aja” ucap Mia

“oh ya ngomong-ngomong concert semalam gimana?” Tatiana terlihat penasaran

“udah na nggak usah dipikirin, lancar kok, mereka kan udah berpengalaman, yang penting lu pikirin quiz aja, gue semalem ketiduran nih, jadi nggak sempet belajar” Mia mencoba membalik balikan buku manajemennya, beberapa kali dia terlihat bingung dan sesekali bertanya pada Tatiana. Tampaknya dia tidak siap dengan quiz yang diadakan hari ini.

Setelah quiz berlangsung selama 2 jam wajah Mia terlihat kusut.

“ampun deh na! nggak lagi-lagi gue kayak gini, kayaknya gue harus ngurangin jadwal organisasi gue deh, dari 5 soal tadi gue cuma ngejawab 2 soal, itupun pala gue jadi nyut-nyutan sekarang” Mia memegang kepalanya dia merasa dirinya terlalu sibuk dengan organisasi beberapa minggu terakhir. Tatiana tertawa menanggapi ocehan dan ekspresi sahabatnya itu.

“mi lu bisa temenin gue ke perpus kan?” Tatiana bertanya kepada Mia saat dia teringat dengan buku yang dia pinjam minggu lalu.

“aduh na, perpus? gue tunggu di kantin dekat perpus aja yah, gue lagi alergi nih kesana, lagian buku yang dua bulan gue pinjem kemarin belum gue balikin, ogah gue ketemu buk tiwi” ucap Mia menolak ajakan Tatiana

“yadeh yadeh gue ke perpus yah” Tatiana meninggalkan Mia dan berjalan kearah perpus.

Setelah selesai mengembalikan buku tatiana berjalan kearah lorong buku manajem, tiba tiba dia melihat sosok Alan disana yang sedang mencari buku, dia memperhatikaan cowok itu cukup lama.

“eh na” ucap Alan ketika dia sadar seorang Tatiana sedang memperhatikannya, Alan memberikan senyuman yang lagi lagi membuat jantung Tatiana berdegup kencang.

“eh lan, lu sama alika yah?” Tatiana celingak celinguk mencari sosok Alika

“nggak, gue nggak sama alika kok, kenapa lu cari alika yah?” tanya Alan

“nggak, tumben?” kata Tatiana

“tumben maksudnya?” Alan kembali bertanya

“hmm biasanya kan selalu berdua” Tatiana mencoba memancing Alan

“nggak ada alasan kali kalo kita selalu berdua, alika kan juga punya urusannya sendiri” jawab Alan lagi.

“iya sih, ehm lu cari buku apa lan?” Tatiana mengganti topik pembicaraan nya, dia takut terkesan kepo dengan hubungan Alan dan Alika.

“ini nih gue lagi cari buku …..” Alan kembali melihat kearah rak buku yang ada didepannya.

“oh buku itu” Tatiana langsung mengambil salah satu buku dari rak buku.

“loh kok lu bisa tau na gue cari buku itu”

“hehe feeling aja lagi” kata Tatiana asal, padahal Tatiana tahu jika anak menajemen sedang mencari buku itu termasuk Tatiana, salah satu dosen killer mereka menyuruh membaca buku tersebut untuk bahan minggu depan.

My Choice My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang