#6 Garis Terdepan - Jevin (Jae)

3.2K 496 45
                                    

Jev

Jeeevv

Jevin

Buset dah lo tidur ya

Lagi dimana?

Jev gue bete sumpah di kantor

Nonton yuk nanti

Woi kebo

Bangun kali

Kalah lo sama kang bubur

Gue terbangun dengan kepala pusing, setengah karena kesiangan setengah lagi karena harus menghadapi rentetan chat yang masuk dari ponsel gue—dari siapa lagi kalau bukan si bawel yang sekarang lagi sibuk jadi pegawai di sebuah kantor di selatan kota ini. Kalau pusing yang pertama gue gak sabar buat menghilangkannya, pusing karena sebab yang kedua gue rela kalaupun dia gak hilang-hilang sampai ujung usia gue nanti. Cielah.

Ya, gue masih jatuh cinta sama si cantik yang nge-gap gue dengan kotak bekal ultraman di hari pertama gue kuliah bertahun-tahun yang lalu.

Buset lu ngechat kaya debt collector

Diapain lu sama boss? Wkwk

Dengan posisi masih rebahan jemari gue cepat bergerak mengetikkan pesan balasan. Gak sampai satu menit setelahnya hp gue bergetar lagi dengan nama dia muncul di kolom notifikasi.

Abis dibuat lemes nih semalem ;)

HAHA gak lah gila kali lo ya

Suntuk gue, bosen kerjaan gue gitu-gitu aja

Gue tertawa kecil membaca pesannya. Si gila.

Emang lu berharap kerjaan lu kaya gimana...

Kuy lah nonton

Nonton apaan tapi?

Gue menguap dan mengusap mata gue yang masih digelayuti kantuk. Sesi latihan dilanjut dota semalam sama anak-anak Enam Hari bikin gue baru balik nyaris subuh, dan baru tidur pas setelah subuh. Untung gue masih dibukain gerbang komplek sama satpam, kalo ngga ya... ya gue bangun gak di kamar gue tapi kamar kosannya Brian. Atau Devan. Atau Irwan. Atau siapa kek yang masih dibukain gerbang sama satpamnya masing-masing.

Anything deh

Yang lucu-lucu dong

Gue tersenyum simpul  sembari memencet-mencet layar sentuh ponsel gue.

Gue lucu ;)

Nonton gue aja mau gak?

Beberapa detik kemudian dia membalas, tapi bukan dengan kata-kata melainkan stiker Mr. Baldy lagi nongkrong di WC sambil pegang hp.

Bodo amat.

***

"Ah apaan kurang nendang jokes-nya" begitu komentarnya sesaat setelah kami berdua keluar dari studio pasca menonton salahsatu film komedi yang katanya lagi hits banget akhir-akhir ini.

"Lucu ah. Can't beat the originals sih tapi ya... boleh lah. Gak zonk zonk amat kok" gue mengendikkan bahu.

Dia menyenggol lengan gue dengan sikunya. "Yee itu mah emang lo aja selera humornya beda level sama gue" dia tertawa.

Gue ikutan tertawa karena dia tertawa. Bahaya nih anak kalo ketawa bisa bikin virus.

"Jev, titip tas dong gue mau ke toilet. Beser gue gila dingin banget di bioskop" ujarnya sambil menyerahkan tasnya ke gue tanpa menunggu gue bilang iya.

Songfic - Enam HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang