10.Pororo

10.2K 903 64
                                    

Baekhyun menerjabkan matanya berkali - kali.Saat ini ia masih dalam posisi memeluk Chanyeol yang tengah pingsan di pelukannya.Entah mengapa ia terdiam kaku seperti ini.Tubuhnya memang membatu,namun tampaknya organ yang berada di balik tulang rusuknya malah bergerak dengan begitu cepat.Baekhyun tidak meminta jantungnya untuk diam karena kalau itu terjadi maka ia akan mati,tapi Baekhyun hanya tidak tahu harus bagaimana saat jantungnya malah berdetak dengan ritme cepat bahkan rasanya sampai ingin keluar dati rongganya.Apa mungkin-Baekhyun segera menggelengkan kepala dan memukul kepalanya untuk mengusir pikiran gila itu.Baekhyun mulai merasa kalau Chanyeol ini semakin berat.Baekhyun melingkarkan tangan kiri Chanyeol di lehernya sementara tangan kanan Baekhyun ia gunakan untuk memeluk pinggang Chanyeol dari samping.Ia berniat untuk membopong Chanyeol ke kamarnya di lantai dua.

Sepertinya malam ini Baekhyun harus merelakan waktu tidurnya menjadi sebentar.Entah mengapa ia lebih nemilih untuk menolong Chanyeol ketimbang meninggalkan Chanyeol dan tidur pulas di kamarnya.Padahal kenyataannya Baekhyun sudah sangat ngantuk.Baekhyun tampak kesulitan membopong tubuh tinggi Chanyeol.Kita sudah tahu tubuh siapa yang lebih besar di antara mereka.Baekhyun mengurungkan niatnya untuk membawa Chanyeol ke kamaranya di lantai dua.Alasannya adalah Baekhyun tidak sanggup kalau harus menaikki anak tangga.Ia memilih untuk membawa Chanyeol ke dalam kamarnya yang ada di lantai satu dekat ruang tv.

Baekhyun mendesah lega saat ia meletakkan tubuh Chanyeol di ranjangnya.Rasanya seperti beban tubuhnya terangkat semua.Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa cukup pegal.Baekhyun menatap wajah Chanyeol yang pucat.Peluh sebesar biji jagung terus menetes dari dahinya.Tubuh Chanyeol juga penuh keringat.Hati kecil Baekhyun begerak untuk merawat Chanyeol.Meski dia mempunyai rasa benci yang lumayan besar pada Chanyeol,tapi dia tetap anak baik yang punya rasa simpati.Baekhyun merasa kasihan pada Chanyeol.Pasti bocah ini sedang dilanda masalah besar sehingga seperti ini.

Baekhyun menggerakan tangannya untuk menyentuh dahi Chanyeol "Astaga panas sekali!".Baekhyun langsung menarik kembali tangannya.Mengibaskannya di udara dan meniup tangannya yang seperti menyentuh wajan panas.

"Kau tau? Kau harus berterima kasih padaku setelah ini!".Ucap Baekhyun pada Chanyeol yang pingsan.Tentu saja tidak ada respon dari Chanyeol, yang ada hanya suara nafas Chanyeol yang teratur.

Baekhyun berjalan meninggalkan Chanyeol sendiri di kamarnya.Ia melangkahkan kakinya menuju kamar Chanyeol di lantai dua.Baekhyun mengambil sepasang pakaian serta handuk kecil dari lemari besar milik Chanyeol.
Baekhyun juga tak lupa mengambil selimut putih tebal yang terlipat rapih.

Baekhyun kembali ke kamarnya.Ia mendudukan dirinya di pinggir ranjang tempat bersebelahan dengan tubuh Chanyeol.Tugas Baekhyun saat ini adalah mengganti pakaian Chanyeol,sebenarnya ia ragu untuk membuka pakaian Chanyeol bahkan ia juga gugup setengah mati.Tapi baju ini harus diganti karena sudah basah.Baekhyun memantapkan hatinya.Jemarinya mulai membuka kancing kemeja Chanyeol perlahan- lahan.Seketika semburat merah menghiasi pipi putih Baekhyun saat melihat tubuh berabs Chanyeol yang basah oleh keiringat.Itu sangat seksi.

Setelah bagian atas,Baekhyun juga membuka celana jeans Chanyeol.Menggantinya dengan celana pendek yang lebih nyaman.Baekhyun menutup mata selama mengganti celana Chanyeol,ya dia membiarkan hanya tangannya yang bergerak.Mungkin dia belum mau mata polosnya ternodai dengan melihat celana dalam yang terpasang di tubuh Chanyeol dan juga sesuatu yang mungkin 'menyetak' di balik celana dalam itu.Demi Sehun,Baekhyun masih anak polos yang mencintai strawberry.Baekhyun membentangkan selimut putih,lalu menutupi tubuh Chanyeol sampai lehernya.

Sekarang Baekhyun berlari dapur.Ia kembali sambil membawa baskom berisi air dingin dari kran.Baekhyun kembali duduk di tempatnya.Ia mencelupkan handuk kecil,lalu memerasnya kuat sampai agak kering dan meletakkannya di atas kening Chanyeol.

I Love My HaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang