Prolog

28.8K 1.4K 16
                                    

Prolog

Hening. Ruangan besar bercat dominan putih itu membisu. Tidak ada benda yang beradu, menyebabkan ruangan berdinding kaca pada sisi kanannya menjadi sunyi. Hanya ada suara deruan nafas dari keempat penghuninya yang terdengar. Mereka terlalu tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Aku sudah menemukannya." pria berjas hitam yang sedang duduk di kursi kebesarannya bersuara.

"Gadis itu?" suara pria jangkung di depannya bertanya.

"Hmm.. Dan Aku ingin menikahinya."

"Kau yakin? Apa Kau mengenalnya?" suara bariton pria berkacamata menyela.

"Kau tau gadis yang beberapa hari ini bersamaku? Dia orangnya."

"Kau akan menikahinya. Itu artinya kau akan terikat dengannya. Kau mencintainya?"

"Tidak semua pernikahan dilandasi dengan cinta."

"Kau akan mencintainya!" seru pria perponi yang sedari tadi hanya mendengarkan tanpa berkomentar.

"Itu tidak akan terjadi!"

"Apa gadis itu akan menerimamu?"

"Kupikir semua wanita akan menerimaku. Hanya dengan melihat pesonaku mereka pasti akan bertekuk lutut di hadapanku. Kurasa bukan hal yang sulit untuk mendapatkan wanita sepertinya."

"Ya ya ya. Ku akui itu. Kau memang hebat!" dengus pria berkacamata.

"Aku akan membuatnya mencintaiku, setelah itu akan menjatuhkannya. Membunuhnya perlahan!" tangannya menggepal. Rahangnya mengeras. Sekelebat bayangan itu kembali melintas di otaknya.

"Kau sangat licik, man!" tawa ketiga orang dihadapannya bersaut-sautan memenuhi ruangan.

Haii aku hadir lagi dengan pedenya membawa cerita baru. Gimana-gimana? Ini baru prolog loh. Belum masuk inti cerita. Yuk. Votmentnya jangan sampai lupa. Tenang. Cerita yang lain masih tetep jalan kok. Makasih.
Big Hug!
Uvill.

Ig : @uvill12

IT'S TOO HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang