" matilah kau " kata kata itu terus menghantui ku. Sampai kapan aku akan melupakan perkataan itu?
Alexa, cewek yang pas itu sekap aku? Sebenarnya aku pernah mimpi
Bahwa aku akan mati diusiaku 25 tahun. Dan itu belum diketahui sama sekali.
" apa yang kau lakukan? " suara seseorang menimpa telingaku, suaranya bagaikan setan
" keluarlah dan jangan membiarkanku membunuhmu " ucapku kesal sambil mengetuk meja dengan jariku
" oh iya maaf kan ku ris " ucap ela. Salah satu teman ku.
" apa yang terjadi padamu? '" tanya kela padaku
" ya kenapa? " lanjut petra
" tidak ada apa apa " ucapku
" mencoba berbohong padaku itu mustahil " ucap vey tiba tiba
Kini aku, rachel, vey, petra, adre, ela dan kela sedang bekumpul di ruang makan istana." mencoba membohongi kalian itu ga ada gunanya " ucapku semakin kesal
" Hey.. Hey.. Sudalah kalian ini semacam kaum budak kecil saja " ucap billy membawa malapetaka bagi kami
Kami pun menatapnya horor
" apa? " ucapnya" tidak " ucapku. Sila pun datang dengan tumpukan piring piring bersih
" makan apa kita ini? " tanya jay
" makan singkong sambalado " ucapku ngasal" oke deh. " ucap jay senang.
Gerald datang langsung menarik tanganku." uuh, lepasin. Mau dibawa kemana guenya? Mood gue lagi rusak. Jangan ganggu gue dulu!! " bentak ku dalam genggamannya
Dia tetap diam. Aku pun ganas, tanpa sengaja aku mengeluarkan api dari tanganku. Dia pun melepaskannya" biarkan aku disini. " ucapku dingin aku pun mengeluarkan api tanpa kesadaran ku. Aku hampir melukainya
" RISA!!!!! " teriaknya aku tak menghiraukannya. Aku tetap melemparkan serangan api kepadanya
" kau yang mengganggu ku. " ucapku. Untuk ini aku mengeluarkan kekuatanku diatas minim, dia pun melindundungi dirinya dari api ku dengan kekuatan tanah nya itu.
Setelah aku benar benar capek, dia pun berlai kearahku. " kau baik baik saja? " tanya nya " ya aku baik baik saja. Maafkan aku " ucapku " aku yang seharusnya minta maaf. Ayo kita kembali "
Kami pun kembali dengan keadaan kami yang sedikit tergores
" hah?! Lo kenapa Ris? Ral? " panik billy
Awren, Deva, Sila pun datang
" mm, Risa habis terkena pukulan dari X dan gue coba untuk membantunya " ucap gerald
Aku tidak menyangka dia bakal bohong di depan mereka
" bawa diaa " seru sila
Saat aku dan sila sudah sampai di kamaku. Aku merasakan sesuatu yang berbeda.Hawa dingin yang membawa ku. Tak disangka...
" ALEXA!!!! " pekik ku. Whatde?
" ya ini aku. Dan terimalah kenyataan jika kau,,, akan mati " ucapnya. Aku kini berada di ruangan yang serba hitam
'Jika aku disini bersama nya menyerupai Sila, oh tidak bagemana jika sila ikut disekap.. Oh tuhan,, bantu akuuu ' batinku
Kini aku disekap olehnya. Kini aku disekap pada pohon besar berwana emas.
" selamat datang di Golden Tree, sayangku " ucapnya. Aku menatapnya benci
" ayolah sayang. Jangan menatapku seperti itu " ucapnya memegang kedua pipiku
" epakskang " ucapku tidak jelas
" apa yang kau katakan sayang? "
" huks, epakskang " Ucapku lagi" percuma lo teriak teriak. Ga ada orang yang bakal dengar kicauan mu sayang.."
Gerald pov
Setelah ini aku akan benar benar mengajarkan nya mengendalikan emosi dirinya.
" bawa diaa " seru sila
Aku langsung mengangguk. Saat aku jalan menjauh teriakkan risa menggema seisi lorong.Lonceng kerajaan berbunyi menandakan kita memang harus berkumpul untuk menyelamatkan Risa.
Aku tidak ikut mereka. Aku langsung pergi mencari Risa
**********
Bersambung!!!!!!!
Tinggalkan jejak
Maaf atas kesalahan ku. Kesalahan typo nya. Gegara ketiknya pake hp yalord deee.
Yaudah maaf ye telat mohon doa
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ( New Edition )
Teen FictionKisah cinta dalam pertarungan 100 tahun yang lalu Membuat mereka harus tangguh dalam menjalani nya, Kisah cinta yang rumit, yang membuat mereka terpaksa terpisah sebentar ***