" Aku--
***
Author POV
" tidak bisa "
Suara asing tersebut menginterupsi pendengaran Risa. Sedangkan Gerald dia mengenal jelas suara itu
Mereka pun menghadap ke orang itu, cewek
Risa menekuk dahinya karena merasakan bingung, seakan berkata siapa?
Cewek, itu berlari menghampiri mereka. Risa pun membenarkan posisi duduknya, dengan mempersilang kakinya
' ada aja gangguannya ' batin Risa
" iih ger, kamu kok nembak sama cewek flat gini? "
' apa? Flat? Muka lo itu yang flat! ' risa hanya mendumel kesal. Dan memutar bola matanya
" aku tau persis gimana tipe kamu. Walau aku tau kamu belum pernah pacaran. Tapi ak- "
" gue gamau ngomong sama orang gila kayak lo! " bentak Gerald
Risa seakan dibela, ia tersenyum kemenangan, " Eh, nek lampir!! Lo gue nyuruh lo buat nyuci piring, kenapa kabur ha?! " suara itu terdengar membentak
" issh, ger tolongin aku "
" halah diem lo! Hidup kok buat ngancurin orang lain? " karen -sepupu gerald- menarik paksa cewek itu
" Ren, bawa si Regeza ke bumi aja " suruh gerald
Dan mendapat anggukan dari karen
Satu detikDua detik
Tiga detik
" emang ini bukan di bumi? " pertanyaan itu terlontar dari mulut karen
" udah sih bawa aja " dan karen memutar bola matanya malas
" siapa? " tanya Risa sambil mekuk kakinya
" Regeza, aw ssh " gerald kembali meringis. Risa pun menyuruh nya untuk tenang
"hunter yang lain? "" ah iya sebagian udah dikerahkan bersama prajurit lainnya "
Gerald hanya berohria
" yang mimpin kali ini, Rey, Petra dan juga Ela "
" ela? Wow pasti mereka menang "
" tentu, secara ela lulusan terbaik dalam mengendalikan emosi nya "
" jadi jawaban lo? " tanya gerald
" apa? " Gerald memutar bola matanya jenuh " jawaban pas gue tembak lo itu "
" hmm gimana ya? " kelamaan mikir, ela pun datang. Gerald mengacuhkan matanya
" Ris, kita berhasil! " ungkap ela
Risa mengangguk. " perintahkan kepada yang lainnya untuk mempersiapkan diri untuk 2 hari lagi. Dan sepertinya besok ada lagi, tapi itu gue yang urus. Lo bilang aja ke merka jaga stamina " pinta risa
" okelah " ela pun pergi
****
Risa pun membopong gerald ke dalam istana. Dan membiarkan dia beristirahat
Saat risa hendak pergi, tangan milik gerald menghalangi Risa untuk pergi
" lo belum jaweb " Risa menggigit bibir bawahnya bingung " gue bakal jaweb, tapi tidak sekarang. Kita juga baru beberapa minggu kenalan. Dan juga lo sepupu gue, jadi gue belum bisa ngejaweb "
Gerald pun melepas tangannya itu, lalu membiarkan Risa pergi.
Risa berdiri di depan pintu dan menangis hingga terduduk " gue mau! Gue mau banget! Tapi gue tau lo itu sepupu gue "
Air mata Risa tidak bisa dibendung lagi, tangisan nya membanjir. Dia pikir Gerald tidak mendengarkan itu, justru sebaliknya. Gerald tau itu semua tanpa mendengar bahkan melihat.
Karena kekuatannya dengan insting yang sangat kuat
" gue- gue benci diri gue sendiri!! " bentak risa sendiri. Sambil memukul-mukul kakinya itu
" udahlah, ngapain sih nangis mulu? " ucapan seseorang itu berhasil membuat Risa terdiam hanya masih terdengar sesekali ia sesegukan
Cowok itu pun membawa Risa duduk di kursi makan. Dan memang sudah waktunya jam makan.
" makasih, tapi ini sudah jam makan malam. Aku harus mengantarkan makanan ini ke gerald " cowok itu menatap Risa lekat lekat
" tidak! Bisa suruh yang lain saja. Keadaan mu udah kacau "
" billy dan sila? " ucapan Joshua membuyarkan semuanya
Mereka semua lupa dimana billy dan sila berada " billy sedang menyelamatkan sila " ucap gerald yang menuruni tangga dengan pincang
Sontak Risa pun berlari dan membantunya. Risa tau bukan saat nya dia marah - marah
" aku prekdisikan sih, billy bisa sendiri. Tapi tau deh " ucap Adilla
" yaudah, malam ini aku, Joy, dengan Joshua bakal ke tempat disekapnya sila " ungkap Ryan
Yang lainnya cuma mengucapkan oke
Mereka pun makan, dan yang sudah diberi amanat kini harus berjalan jam 8 malam untuk menyelamatkan sila
Risa sedang memantau mereka dari kejauhan lebih tepatnya di istana. Mereka kelihatannya sudah dapat membuat Tiara luka luka dan tersisa kakak nya yaitu
GeoRisa hanya bisa terjaga sampai tengah malam, dan sehabis itu ia terlelap
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ( New Edition )
Novela JuvenilKisah cinta dalam pertarungan 100 tahun yang lalu Membuat mereka harus tangguh dalam menjalani nya, Kisah cinta yang rumit, yang membuat mereka terpaksa terpisah sebentar ***