chap 12

6 2 0
                                    

1 minggu kemudian;

" pagi " sapaan itu selalu menghiasi pendengaran sila, si pengacau kelas kakap yang dianggap gila oleh sila

Kalian tau dia itu billy pastinya," Risa dan Gerald?" billy menanyakan hal itu

" entahlah, mungkin karena kemaren "

Gerald pun datang " gue ngacauin pagi kalian? "

" hmm tidak tidak, cuma- " perkataan sila terpotong

" Riana entah kemana " lanjut billy.

" ah sudahlah, palingan dia ke mama nya " jawab gerald santai

Billy memegang pundaknya " bro! Jangan terlalu santai "

" kalo lo memang cinta, kejar! Jangan sia-sia in " ucapan terakhir sila sebelum ia pergi

" good luck bro " dan billy ikut-ikutan pergi

Gerald meratapi kesalahannya, mencoba mengingat kejadian itu. Gerald menggapai daun yang ada di pohon itu, tanpa menjinjit sesenti pun

Dia mencabutnya lalu melihatnya intens, memasukkan sebelah tanggannya ke kantung celana

" tidak..tidak."

" gue gila! Sialan dia kemana?! "

Riana pov

" mama.. " panggil ku. Ya, sekarang aku telah di rumah mama ku di Inggris

Siapa yang peduli ha? Mau ilang kemana juga, gada yang nyariin juga

" Ris, kamu gak ada niatan balik gitu? Mama kasihan sama gerald sama opa kamu " nasehat mama

Mood ku bener bener hancur

" tapi ma, kemaren tuh gerald udah marah marah sama Risa."

" marah tandanya cemburu sayang. " ucap mama. Walaupun perkataan mama bener, aku gak bakal pergi

Aku tetap berteguh kepada pendirianku

Drrtt..drrtt...

Cacaaa : eh sableng! Lu dimana?

Riana : di rumah mama di Inggris

Cacaaa : jalan yuk! Ngumpul gitu. Gue tunggu di cafe biasa bahay

Riana : bisa diatur

Aku pun memasukkan kembali ponsel ku ke dalam kantung celana ku

" Risa, kamu suka kan dengan Gerald? Jujur sama mama deh kamu. Mama tau, cuma ya sayang, kamu dengan gerald gak akan bersatu.

Kalau kalian bersatu dan nikah, anak kalian menjadi korbannya "

" ma, risa tau. Coba sekarang risa nanya, apa kalo risa dengan manusia biasa anak risa bisa menjadi manusia normal lainnya? Contohnya aku aja ma "

" kamu beda ris " beda?!!

Apa yang beda?! Gue kenapa beda?!najis

Kalian sebel gak, kalu doi lu gak direstuin ortu? Sakit nya tuh di hati bro

" huh, sayang. Kamu itu mama kasih tau supaya kamu ngerti "

Iya ngerti, kalo mama kasih tau

" udah deh ma, Risa gak pengen ribut karena masalah ini "

Mama pun berbalik dan berkacak pinggang " yasudah. "

***
Flashback

" hellaw!! Gue tau kalo lo adalah bejat! " suara cewek cempreng membuat Risa memerah

Memanas wajahnya " kalo lo emang enggak bejat sama sekali, gue yakin. Lo gak bakal kek ulet bulu cem gini nying! "

" lo deket deket ma pacar gue, maksudnya apaan hah?! "

" stop Nia! Gue gak ngerasa jadi bejat! Gue gak kek ulet bulu! Gue enggak sekali lagi enggak deket deket sama pacar lo! Inget itu baik baik! " bentak Risa

Nia menampar Risa, dan membuatnya meringis memegangi pipi tembemnya itu

Plak

Risa menampar balik Nia, dan meringis kesakitan jauh lebih sakit dari pada itu

" Risa! Kamu lakuin apa sih?! " bentak gerald. Datang disaat mereka sedang saling menampar

Gerald pun memeluk Nia, dan Nia tersenyum bangga

Risa menatap gerald jenuh, fake pikirnya

Jauh lebih menyenangkan jika bermain Riana " pikir Nia

Sekarang lo bukan lagi fake tapi lo munafik rald! Munafik! Batin Risa.

Risa meneteskan airmatanya

" lebih baik lo pergi " ucap gerald.yang masih memeluk Nia

Risa pun pergi dari sana dengan terus menghapusi airmatanya

Flashback off

" jadi dimana lo sekarang, ris?" gumam gerald

Reina datang menghampirinya di bawah pohon dengan duduk di bangku taman kerajaan

Gerald menundukkan kepalanya ke bawah, memutar mutar daun itu

" ngapain sih lo?" reina berkacak pinggang

Gerald mengangkkat wajahnya sebentar lalu menunduk lagi

" entahlah.. " jawabnya. Reina memukul pundaknya

" dia gak marah, hanya kecewa " ucap reina dan sesudah itu ia pergi

Gak marah hanya kecewa. Sama aja gak bakal dimaafin gue " batin gerald

Nia pun mendekati gerald yang sedang menutup matanya di kursi itu.

" hey. Ngapain kamu?" ucap Nia

" nothing " jawab gerald. Dia membuka matanya

" masih mikirin Riana?" raut wajahnya terlihat kecewa

" hmm. Sedikit tapi sekarang tidak " gerald mengusap usap pucuk kepala Nia

Membiarkan Nia duduk disitu, memeluk meluk Nia bagaikan anak kecil

" liat tuh, gimana Risa enggak kecewa coba? Gerald aja kayak gitu " bisik seseorang dengan temannya

" sepertinya, gilak! Dia ngerusak ati Risa "

" jangan tinggalin aku.. "

Bersyambung:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destiny ( New Edition )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang