5>> Jogging?

14 6 1
                                    


(Masih normal pov ya..atau mungkin author pov ya? hehe.. bingung😅

>•Happy read...!

                              …>•<…

Terlihat ada tiga sosok berjenis kelamin laki-laki sedang berjalan menuju gerbang rumah ber aksen minimalis itu.

"Udah?"tanya seorang gadis, yang memang sedang berada di gerbang itu sambil bersender pada gerbang itu, memainkan hpnya.

"Udah"

"Hm."

"Eh, neng geulis.. mau kemana neng?" tanya salah satu lelaki di antara tiga sosok lelaki tadi.

"Eh, bapak.. iya nih mau jogging, enggak masuk angin kan pak?" tanya gadis yang sudah selesai memainkan hpnya itu.

Lelaki yang di panggil bapak itu lantas menggaruk lehernya malu."ah, si eneng teh.. jangan di ingetin lagi atuh."

"Iya.. iya pak, lagian kerja sih kerja.. tapi jangan terlalu rajin. nanti kalo tante-tante yang bertamu gimana? langsung di terkam aja, khaum..." kata gadis itu mengingati, di akhiri dengan kedua tangan nya kedepan seperti ingin mencakar, menakuti si bapak itu.

"Hiih..ngeri itu mah neng, nanti dimarahin istri bapak lagi." kata bapak itu sambil bergedik ngeri dan berjanji dalam hatinya agar tidak melakukannya lagi kalo lagi ingat.'kalo lupa, bisa apa aku?'batinnya.

"Ayo, jadi gak? nanti kesiangan lagi." celetuk seseorang, salah satu dari dua sosok yang hanya menyaksikan obrolan gadis dan bapak itu.

"Ayo! kita duluan ya pak.." kata gadis itu dengan semangat dan melambaikan tangannya ketika mereka sudah berada di luar gerbang yang sudah terbuka sejak tadi dan di ikuti dua laki-laki di belakangnya.

"Iyaa.. hati-hati ya neng." jawab bapak itu dan menutup kembali gerbangnya.

"Huuf.. huuh.. segarnya udara pagi!.." ucap gadis itu, setelah mengacungkan dua ibu jarinya kepada bapak itu.

Terjadi keheningan setelah gadis itu bersuara, hingga sepuluh detik ada juga yang tidak tahan dengan keheningan tersebut.

"Emang mang dera kenapa? masuk angin? Hei la, lala!" tanya lelaki yang berambut pirang dan memanggil-manggil nama orang yang di tanya itu, karena orang yang di tanya tersebut hanya diam tidak menyahut, sibuk dengan menghirup udara segar di pagi hari sambil memejamkan matanya dan masih tetap berjalan.
"Ntar ke tabrak tiang listrik aja."katanya lagi dengan kesal karena masih tidak di jawab pertanyaan nya.

"Lala awas ada tian-" kata lelaki satunya lagi, tetapi terpotong karena sudah terlambat."-ang listrik" ucapnya di lanjut kan dengan bergumam dan segera menghampri gadis yang sedang mengusap-ngusap keningnya yang habis tercium tiang listrik.

"Aduh..aduh, shh.. sakit banget lagi, ini lagi ngapain ketawain hah?" keluh gadis yang di panggil lala tadi dan bertanya dengan kesal kepada lelaki yang menertawakan diri nya secara terang-terangan.

Lelaki yang tertawa tadi lantas mengatup kan mulutnya, karena dia langsung
mengingat pernah ada seseorang yang berkata kepadanya"jangan menertawakan orang yang sedang menderita,jika kau tidak mau di tertawakan kalau sedang menderita" itulah ucapan seseorang yang ketika pertama bertemu dengan nya berawal tidak baik dan berjalan hingga mereka bersahabat.

"Lala,kamu gak pa-pa?" tanya seorang lelaki yang sedang menghampiri nya dengan wajah datar,namun ada raut kecemasan yang terselip dalam wajah tersebut.

Gadis yang di panggil itu pun menoleh, masih sambil mengusap-usap kening nya yang berubah warna dan bentuk mungkin?

"Gak pa-pa.. cuma benjol dikit mungkin,eh- si delo kenapa jadi melamun gitu?" jawab gadis yang di panggil lala itu dan melihat lelaki yang menertawakan nya sedang menatap jalanan dengan kosong.

LIFE MEANINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang