7>>

9 4 1
                                    

>•happy read!...

•••

Lala pov•

Dua kata dalam pikiranku saat ini, tenang dan segar.

Bagaimana tidak tenang, di depanku terdapat pemandangan yang sejuk.

Dan juga udaranya sekarang segar dan bersih.

Aku menghirup udara tersebut sedalam-dalam nya, ingin rasanya aku keluar dan mengambil semua udara tersebut untuk di masukkan kedalam tubuhku. Mengingat semua udara tersebut bagus untuk kesehatan manusia.

Sekarang aku sedang duduk nyaman di dalam kamarku, tepatnya di sofa depan jendela.

Sambil menikmati teh manis yang hangat, aku memerhatikan burung-burung yang entah jenis apa terbang kesana kemari.

Sedang asik-asiknya menikmati suasana pagi hari, tiba-tiba aku teringat kembali ceritanya delo, tentang sandra.

Flashback

"YANG DI PESAWAT!" Teriak delo.

"Sst.. gak usah teriak" lala menaruh jari telunjuk nya di depan bibir.

"Jadi,kamu masih penasaran?" Tanya dilo mengarah pada lala.

"He-eh" lala menganggukkan kepala nya.

"Emang alexa siapa kamu? Kayaknya penasaran banget " tanya delo
penasaran, sedekat apa lala dan cewek itu.

"Sahabat.." lala melihat raut kebingungan  dua orang itu,lantas melanjutkan "sedekat sahabat, udah sih.. tinggal cerita aja!" Sedikit kesal lala menaikkan tinggi nada bicaranya.

"ck.. ck.. santai aja kali. Darimana mulai
nya yaa.."delo memasang wajah tampak berfikir.

Dilo bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tangga, delo yang melihat tersebut langsung bertanya "mau kemana?"

"Kamar" setelah itu dilo melanjutkan jalan nya menaiki tangga.

Delo yang mendengar jawaban tersebut hanya mendengus, sedangkan lala mengernyit heran.

"jadi alexa itu..." lalu mengalirlah cerita alexa yang di kenal delo.

Dari cerita delo yang lala simak, alexa itu playgirl atau suka gonta-ganti cowoklah istilahnya.

Lala yang mendengar hal tersebut sedikit terkejut, dan menanyakan sesuatu yang masih di ingatnya.

"Waktu itu, kenapa kamu kaget setelah mendengar nama alexandra?" Tanya lala bingung, berbeda dengan delo yang diam menegang kala mendengar pertanyaan tersebut.

Lala yang membaca pergerakan tersebut mencoba mengeti, walau dalam hati nya penasaran banget.

" yaudah, kalo kamu gak sanggup. Lain waktu aja deh.." lala bangkit dari sofa sambil menepuk-nepuk bahu delo, mencoba untuk menghilangkan ketegangan delo.

"Yaudah, aku pulang dulu ya.. mau sarapan."

"Nggak sarapan di sini aja?" Tanya delo sambil mendongak menatap lala yang sedang berdiri.

"Emang siapa yang masak?"

"Ya dilo lah"

Lala menaikkan kedua alis nya, menanda kan bahwa ia tidak yakin.

"DILO! DIL.. BUATIN SARAP--" lala segera membekap mulut delo yang sedang berteriak.

"Udah nggak usah, merepotkan." Lala menarik tangan nya yang sedang membekap delo.

"Nggak ngerepotin kok.. malah tambah seru kalo banyak orang."

"Yaudah, kamu ajak aja pak satpam yang tadi itu." Lala masih berusaha menolak, ingin segera pulang dan mandi.

"Ini beda lala.." ucap delo gemes sambil menyubit pipi lala.

"Udah ah, aku mau pulang yaa." Lala melepaskan tangan delo yang sedang menyubit pipi nya dan pergi menuju pintu depan.

Flashback end

"Haah.. aku bingung, harus percaya sama siapa."

                                       •••

"Dilo, jangan sia-siakan waktu kebersamaan kamu dengan orang tuamu. entah siapa yang pergi duluan, orang tuamu apa kamu. Tapi sebelum kita berpisah, setidaknya kita buat kenangan manis dulu dengan orang-orang yg kita sayang sebelum kita berpisah, kalau kita menyia-nyiakannya nanti kita akan menyesal, karena kita tidak bisa mengembalikan orang yang sudah pergi kembali lagi, kita harus siap dengan takdir yang akan terjadi di masa depan nanti, kita tidak tau.. selamanya tidak tau..mengingat kamu yang dingin dengan semua orang, aku tidak tau, mungkin juga secara tidak sengaja kamu dingin dan tidak menganggap sekitar dan orang tuamu mungkin merasa di abaikan olehmu, kamu cobalah mengobrol dan curhat dengan ayah atau ibumu."

Dilo membuka kelopak mata nya. Menatap langit-langit kamar. Menimbang-nimbang ucapan Lala yang masih terngiang-ngiang di pendengaran nya.

Setidaknya kita buat kenangan manis dulu dengan orang-orang yg kita sayang sebelum kita berpisah..

Dia memejamkan mata nya lagi.

Kita buat kenangan manis.

Sebelum kita berpisah.

Kalau kita menyia-nyiakannya, nanti kita akan menyesal.

Dilo bangkit dari tiduran nya.

Kalau menyia-nyiakan nya.

Nanti akan menyesal.

Dia tersenyum miring.

Menyesal, eh?

                                       •••

"Naah, sudah siap!"

Setelah menaruh nampan tersebut di atas meja. Delo berjalan menuju tangga, sampai di sana ia hanya berdiri saja.

"DILO!! SARAPAN NYA UDAH SIAP. AYO TURUN, KITA MAKAN!"

"Berisik."

"Yee kirain tidur lagi, yaudah Delo teriakin."

Dilo berhenti berjalan dan menatap punggung Delo yang berjalan di depan nya.

Kemudian ia tersenyum.

                         ÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Tinggalkan jejak!😉

Maaf membuat readers menunggu ... #padahalgakadaygnunggu

See you later!!!😊

3 December 2016-saturday

LIFE MEANINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang