12>>

16 1 0
                                    

Happy read!!😄

S F T 😯

                                      ~~~

Keluarga adalah harta yang paling berharga

Yang menerima kita apa adanya

Yang memberi kita kehangatan setelah merasakan dingin nya dunia luar

Yang membuat kita menjaga kehangatan tersebut agar tidak hilang

Tapi, bagaimana kalau suatu saat kita kehilangan harta tersebut?

Yang perlahan-lahan mengikis kehangatan dan menyisakan kekosongan

Apa itu artinya kita sudah tidak mempunyai harta yang paling berharga?

Dan apa kita sudah gagal menjaga mereka?

                                    ~~~

                                 
                                    ~ ° ~

Dia menghela napas nya lagi, untuk yang kesekian kali nya.

Mendongak, menatap hamparan langit yang selalu membuat hati menjadi tenang.

"Hai La."

Lala mengalihkan pandangan nya, menatap seorang gadis yang sedang mengatur nafas nya.

"Sorry ya.. gue telat lagi."

Lala hanya mengangguk, malas untuk berdebat. Lalu tatapan nya beralih pada seorang lelaki yang sedang berjalan santai di belakang Sandra.

Mata nya langsung ia pejamkan saat tatapan mereka bertemu yang membuat lelaki itu memperlebar senyuman nya.

"Rina mana?" Lala bangkit dari duduk nya menghampiri Sandra, memberikan saputangan nya. Lalu menatap sekitar Taman mencari keberadaan sahabat nya.

"Nanti dia nyusul." Jawab Sandra sambil mengelap peluh yang ada di pelipis nya dengan saputangan milik Lala.

Dia meringis pelan saat melihat sekitar Taman dan melihat Lala yang sedang menatap sesuatu.

"Sorry ya La, udah nungguin lama." Sandra menatap Lala dengan rasa bersalah yang teramat sangat.

Dia merasa bersalah banget membuat Lala nunggu lama, apalagi dia di hidangkan pemandangan seperti itu.

Pemandangan yang membuat hati Lala makin tergores, dan ia salah satu penyebab nya.

Lala menoleh pada Sandra, lalu tersenyum lebar.

"Gue maafin lo, tapi lo harus nurutin semua perintah gue hari ini."

Sandra membuang nafas nya lega, lalu dia mencibir. "Kalau gitu lupain aja deh."

Lala tergelak sambil menepuk-nepuk bahu Sandra. "Hahaha... yaudah lupain ajalah."

Sedangkan Alex yang masih berdiri di belakang Sandra langsung diam membeku.

'Ada apa ini? Kenapa dengan jantungku?'

"Hai La, San."

Serempak tiga kepala menoleh pada sumber suara.

"Rina?"

"Maaf ya.. gue telat. Tadi macet soal nya hehe.." Ucap Rina sambil mengusap leher nya kikuk. Tidak ada raut rasa bersalah nya.

"Terserah lo deh." Ucap Sandra malas. Lalu dia membalikkan badan nya kebelakang dan mengerutkan dahi nya bingung.

Alex ikut menatap Sandra bingung.

LIFE MEANINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang