8>>

13 5 2
                                    


Sorry for typo ... 😯

>• Happy Read!...

                                     
                                        ~°~

"Iya, nanti gue nyusul."

"…"

"Kalian duluan aja! Nanti gue dateng nya sekitar jam sembilan atau jam sepuluhan."

"…"

"Nggak usah, nanti gue izin sendiri aja."

"…"

"Bye."

Lala menatap sendu handphone nya. Lalu  ia menghela napas. 'Maaf.'

Dia memasukkan hp tersebut kedalam saku rok nya. Lalu mengambil tas ransel nya yang berada di sofa.

"BI! LALA BERANGKAT DULU YAA! ASSALAMUA'LAIKUM."

"INI BEKAL NYA BELUM DI BAWA." Bi Lita balas berteriak juga.

Tidak ada jawaban dari Lala. Karena dia sudah keluar dari rumah.

"Wa'alaikum salam"

Bi Lita menjawab salam Lala sambil menatap sendu kotak bekal yang tadi ingin di berikan pada gadis yang sudah ia anggap anak itu.

                                         •••

"Woi! Bengong aja lu."

"Hm."

"Kenapa lu? Pagi-pagi udah bengong aja."
Mario meminum jus yang baru di beli nya tadi.

"…"

Tidak ada jawaban. Mario menatap sahabat nya bingung.

"Woi Alex! Lex Alex!" Dia mengguncang-guncangkan bahu Alex sedikit kasar.

"Apaan sih lo!" Alex menepis tangan yang ada di bahu nya.

"Lo kenapa sih! Dari tadi bengong mulu. Jangan-jangan …"

Alex memutar bola mata nya bosan dengan segala tuduhan sahabat nya yang selalu aneh.

"Jangan-jangan apaan?" Tapi tak di sangkal dia juga penasaran dengan kata-kata Mario yang di gantung itu.

"Jangan-jangan ... lo galau yaa karena di tinggal pergi sama Sania."

Seharus nya Alex tahu, kalau diri nya  tidak patut meladeni tuduhan aneh Mario. Dan pergi meninggalkan kantin sedari tadi.

Mario mencekal tangan Alex yang hendak pergi keluar kantin.

"Woi tunggu dulu! Gue punya berita baru." Ucap Mario sambil menyeringai.

"Hm. Di tempat biasa aja." Alex melepas cekalan tangan Mario, dan pergi meninggalkan kantin.

Sedangkan Mario hanya cengo menatap tangan nya yang barusan di lepas oleh Alex.

'Gini ya, rasa nya di tolak'

Ia mengusap wajah nya dengan tangan tersebut, kemudian terkekeh.

                                         •••

Tuut Tuut Tuut

"Apa kata nya?" Sandra mengoles roti yang masih polos dengan selai Blueberry kesukaan nya. Dan melahap roti tersebut.

"Kata nya, nanti dia nyusul. Sekitar jam sembilan atau sepuluh." Rina mengambil toples selai coklat.

"Coklat? Biasa nya Strawberry. Terus apa lagi?"

LIFE MEANINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang