9>>

10 6 2
                                    


Happy read!..

SFT 😯

                                       ~°~

Di dalam kantin yang sedang ramai oleh siswa-siswi yang sibuk dengan kepentingan sendiri. Terdapat seorang gadis yang tampak seperti mencari seseorang.

Terbukti dari kepala nya yang sedari tadi celingak celinguk, pandangan nya menyisir kantin yang ramai nya hampir seperti pasar.

Gadis itu, gadis yang tidak lain adalah Lala. Termenung akan pertemuan nya tadi sebelum menuju kantin.

"Saya.. saya.. saya selaku kepala sekolah di sini, ingin menerapkan peraturan baru." Lala menghela napas lega. Karena kata-kata yang tidak harus ia ucapkan itu berhasil di katakan.

Tetapi tubuh nya langsung menegang lagi saat guru yang ia ketahui nama nya pak Sam itu bersuara.

"Lelucon macam apa ini? Kamu kira saya percaya?!" Pak Sam menggebrak meja sambil melotot tajam pada Lala.

"Terserah bapak, mau percaya apa tidak. Saya hanya memberitahu." Lala menjawab dengan santai seolah tidak peduli pada pak Sam yang sedang menatap diri nya garang.

"Kamu!!"

Pak Sam baru ingin mengayunkan telapak tangan nya menuju pipi Lala yang putih bersih itu. Tetapi, tangan nya di tahan oleh guru yang lain.

"Sudah Sam, tenang dulu! Kita bicarakan baik-baik."

Pak Sam kembali duduk, setelah ia di paksa oleh yang lain tenang. Mata nya masih menatap tajam pada Lala yang hanya menatap diri nya tanpa ekspresi.

"Woi! Malah ngelamun."

Lala tersentak dari lamunan nya dan menatap dua orang di depan nya yang menatap diri nya garang.

Lala menghela napas pelan, dan berucap dalam hati.'Baru aja sekali di sini, udah di tatap dua kali seperti itu'

"Kalo ngelamun tuh jangan di kantin! Noh sana di bawah pohon mangga. Kan lebih adem."

Lala menatap orang di depan nya malas. Dia malas bermasalah dengan orang yang tak di kenal nya.

"Gak punya uang ya lo! Makanya jadi ngelamun."Dia menatap nampan Lala yang hanya berisi satu botol yogurt dan roti lapis.

"Ck! Kasiaan.. nih gue kasih uang buat beli jajanan yang layak." Gadis di depan nya menyodorkan dua lembar ratusan ribu dan menaruh di atas nampan Lala.

'Gak se elite sekolah nya.'

Lala mengalihkan tatapan nya dari gadis yang sedang menatap diri nya remeh itu pada sekeliling.

Sudah banyak murid-murid yang berkumpul untuk melihat diri nya dan gadis yang tak di kenal nya itu.

"Woi! Gue lagi ngomong nih! Lo jangan sok keren gitu dong!!"

Lala kembali menatap gadis di depan nya bosan.

Ia bosan, ingin segera mengisi perut nya yang sedari pagi belum diisi apapun.

Kantin yang semula nya ramai. Kini menjadi hening. Siswa-siswi yang sedang mengisi perut mereka pun memilih untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Lo bisu ya!! Dari tadi diem aja! Woi lo gak tau, apa gak bisa ngomong?!" Gadis yang sejak tadi mengoceh, tambah kesal karena semua ucapan nya tidak di gubris oleh Lala.

"Oh ... jangan-jangan lo gak tau, siapa gue?!" Dia menunjuk muka Lala dengan jari telunjuk nya dan berakhir menunjuk diri nya sendiri.

Lala mulai kesal dengan kelakuan gadis di depan nya.

LIFE MEANINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang