Alika melihat jam ditangannya sudah pukul 08.15 malam. Ia buru buru jalan untuk pulang.5 menit kemudian ia sampai dirumah dan masuk lewat pintu belakang. Ia sedikit mengintip ke ruang makan tapi terhalang oleh ibunya.
"Nggak boleh main ngintip-ngintip" dan Alika pun cengesan dihadapan ibunya.
"Siapa tu laki laki buk?" Kata Alika sambil menunjuk ke kaca yang buram tapi menampakkan bahwa orang itu laki laki.
"Itu anak bungsu dari nyonya Vani. Kenapa kamu? Cepetan mandi sana. Udah bau kayak sapi"
"Berarti ibu, emak sapinya dong" dan buru buru masuk kekamarnya.
***
Alika sedang duduk ditepi kolam sampai menggerak gerakkan tangan yang ada pensil dan menjadikan sebuah lukisan yang membentuk wajah seseorang. Ia sedikit terkejut saat ia tau bahwa ia sedang melukis wajah laki laki itu.
"Aah.. gue haus" katanya, sambil meletakkan buku gambar dan pergi.
Ia masuk kedapur dan menuangkan air secangkir lalu minum.
"Huh..lega""Lik, kamu bantuin ibu ngelepit pakaian ya! Ibu mau ke warung dulu" dan Alika pun masuk kekamar dan ia lupa kalau buku gambarnya ketinggalan di kolam renang.
***
Tok..tok
"Permisi, aden dipanggil mama tu di ruang keluarga" kata Winda sopan dengan anak majikan.
"Iya, nanti aku turun" teriak Vino didalam kamar dan Winda pun pergi.
Vino keluar dari kamar dan menuju ke ruang keluarga.
"Ada apa ma?""Nggak papa, mama penasaran dengan sekolah pertama kamu. Gimana enak nggak?" Tanya Vani.
"Enak ko ma, temen temennya juga baik baik"
"Ya udah, mama kekamar dulu ya"
''Mama cuman nanya itu aja?" Dan dijawab Vani dengan anggukan.
'Aduh ma, aku kira ada hal yang penting' Vino merasa kesal dan melihat kearah kolam renang. Ia jadi tergiur untuk kesana menikmati angin malam.
'Huh..segarnya' kata Vino dalam hati.
Ia pun menoleh kekanan dan tak segaja melihat ada buku diatas kursi. Ia mendekat dan melihat satu per satu isi buku gambar itu dan tangannya berhenti bergerak ketika melihat ada gambar wajahnya disana.
Senyum pun ter-ukir diwajahnya.
"Siapa nih yang gambar, bagus banget" kata Vino menoleh kekanan dan kekiri tapi tidak ada siapa pun. Dan dia memutuskan untuk menanyakan siapa yang menggambar ini dengan mamanya.
Ia membuka pintu kamar mamanya dan terlihat mamanya sudah tidur.
"Gue tanya besok aja deh"---
"Selamat pagi ma" sapa Vino dan mencium pipi mamanya.
"Selamat pagi juga sayang"
"Ma, ini buku gambar siapa?" Tanya Vino dengan Vani yang sedang mengoles selai stoberry dirotinya. Vani mengambil buku itu dan melihat isinya, dan ia langsung tau itu buku siapa.
"Oh ini buku gambar anaknya bik Winda. Baguskan gambarannya?" Vino mengangguk.
"Dia itu pernah ikut lomba menggambar dan ia sampai juara 1, mama aja bangga dengan dia. Hei! Ini udah jam setengah tujuh buruan pergi sana, entar terlambat"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen FictionAlvino Geraldan berharap ia bisa bertemu dengan seorang perempuan yang bisa mencintainnya sepenuh hati dan tidak seperti perempuan yang ia cintai ketika tinggal Amerika. Ketika di Jakarta, ia bertemu dengan Alika mawardah, dengan segala kejadian akh...