"Alika..."
Teriak seseorang yang Alika tau dia itu adalah Nafsyah. Nafsyah dan Alika itu sudah sahabatan sejak mereka masih duduk di bangku SD dan sampai sekarang masih lanjut.
Merasa namanya dipanggil, Alika melihat kearah Nafsyah yang sedang berlarian kearahnya dan Alika menebak pasti ada hal yang penting.
Tapi keberuntungan tidak memihak Nafsyah. Ia langsung terjatuh ketika kaki kanannya tersandung kaki meja.
Bukkk...
Gadis yang berambut panjang dan ikal itu jatuh tengkurap. Teman teman sekelasnya menertawakannya bahkan sampai ada yang mengejeknya tapi tidak dengan Alika, ia segera menolong temannya dan membawanya ke UKS.
"Jadi pelajarankan buat lo, makanya jangan lari lari, kayak anak kecil aja" kata Alika sebal dan membantu Nafsyah berbaring di kasur.
"Iya iya buk, saya paham" kata Nafsyah sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk 'V'.
"Gue mau panggil buk Chika dulu. Lo diem disini jangan kemana mana" kata Alika menyipitkan matanya dan pergi keluar UKS.
Alika berjalan di koridor yang sekarang sedang sepi untuk mencari buk Chika. Tapi ia terkejut ketika laki laki yang kemarin mengejutkannya.
"Astaga" kata Alika sambil memegang dadanya.
"Woi jalan tu liat liat dong" teriak Alika memarahi laki laki itu dan ia melihat name tagnya yang tertulis Alvino Geraldan.
'Geraldan?
Nama itu kan dipakai untuk keluarga besar om Geral, suaminya te Vani. Apakah dia anaknya te Vani. Ibu bilangkan kalau anaknya sekolah disini juga. Ah.. mukanya aja nggak mirip dengan te Vani. Mungkin sama nama aja' kata Alika dalam hati."Woi.. kenapa bengong lo?" Tanya Vino.
"Ah.. enggak" dan pergi untuk mencari buk Chika.
"Tunggu, lo mau kemana?"
"Mau cari buk Chika"
"Ibunya nggak ada, tadi gue dengar dia lagi sakit. Emang kenapa?"
"Temen gue tadi jatoh"
"Yaudah gue aja yang ngobati" Vino pun jalan duluan ke UKS meninggalkan Alika dan merasa ditinggalkan Alika bergegas mengejar Vino.
Sebelum masuk ke ruang UKS, tangan Alika menghambat Vino untuk masuk."Emang lo bisa?" Tanya Alika dengan muka sedikit cemas.
Vino pun tersenyum dan mengacak rambut Alika lalu berkata, "tenang aja, itu mudah kok, yuk masuk".
Alika sedikit terkejut dengan perlakuan Vino barusan.Vino dengan teliti membersihkan darah yang ada didahi dan bibir Nasfyah. Dan sesekali Nafsyah merasakan perih.
"Sudah selesai. lo izin pulang aja, lo juga perlu istirahat, nanti gue izinin gimana?" Tanyanya.
Nafsyah melihat kearah Alika dan Alika pun mengangguk.
"Iya Vin, makasih ya""Sama sama"
***
Alika terduduk sendirian di bangku taman karena tadi Nafsyah izin pulang. Ia menoleh kekiri dan melihat anak laki laki sedang bermain basket. Alika pun terpikir untuk melukis untuk menghilangkan rasa bosannya.
Ia melukis dengan teliti dan sesekali melihat ke anak anak yang sedang bermain basket.
Vino bersama teman temannya sedang berjalan dikoridor dan tak sengaja ia melihat Alika sedang melakukan sesuatu.
"Guys, gue kesana dulu ya" katanya dengan teman temannya."Vin, gue ikut ya" kata Raka
"Gue juga jeng" kata Rafi
"ayam too" kata hito yang susah menyebutkan 'i am'.
"Alika.." panggil Vino dan Alika segera menutup buku gambarnya.
"Lo lagi mengambar ya?" Tanya Vino penasaran.
"Nggak nggak" dan cepat cepat pergi.
"Kenapa tu cewek?" Tanya Raka.
"Lo kenal Alika ya Vin?" Tanya Hito
****
Vino: Gue dikacangin
Alika: bahaya
Nafsyah: aduh sakit
Raka: jadi bingung gue
Hito: nambah cantik deh dia
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSER
Teen FictionAlvino Geraldan berharap ia bisa bertemu dengan seorang perempuan yang bisa mencintainnya sepenuh hati dan tidak seperti perempuan yang ia cintai ketika tinggal Amerika. Ketika di Jakarta, ia bertemu dengan Alika mawardah, dengan segala kejadian akh...