Awan mendung disertai hujan deras sore itu membuat siapapun bergegas mencari tempat berlindung. Sepasang mata elang seorang lelaki terlihat memperhatikan setiap gerak-gerik gadis cantik dengan segala kesempurnaannya yang sedang berteduh di depan sebuah toko dari dalam mobil yang sudah lebih dulu lelaki itu sulap menjadi taksi kelas eksekutif yang berjarak sedikit jauh dari gadis cantik itu.
Gadis cantik yang wajahnya terpampang di hampir setiap toko pakaian, toko alat kecantikan, toko elektronik dan juga hampir di setiap sampul majalah bulanan itu terkenal sebagai Irene. Model cantik tanpa cacat yang menjadi pujaan lelaki di seluruh penjuru Asia, khususnya Korea Selatan.
Irene tampak kesal menunggu, sesekali dirinya terlihat menempelkan ponsel pintarnya ke telinga, entah menghubungi siapa. Seorang gadis tampak dengan setia mendampinginya, entah manager, entah asisten pribadi. Yang jelas saat ini, lelaki di dalam mobil taksi itu menyeringai.
"Di mana mereka?! Aku bisa terlambat kalau begini caranya!" omel Irene pada gadis yang terlihat lebih tua di sampingnya itu.
"Sabarlah, Irene-ah. Mungkin jalanan macet."
Irene menghela nafasnya kasar, kemudian memaksakan diri menembus derasnya air hujan untuk memberhentikan taksi. Sebuah taksi pun berhenti tepat di depannya, tanpa ba-bi-bu lagi, Irene masuk ke dalam taksi itu bersama gadis yang sedaritadi mendampinginya.
Setelah menyebutkan tujuan, taksi itu melaju membelah jalanan kota Seoul. Raut wajah Irene masih terlihat kesal. Tentu saja. Bagaimana ia tidak kesal jika mobil yang seharusnya menjemputnya satu setengah jam yang lalu tidak juga menunjukkan tanda-tanda kedatangan sedikitpun?
Lelaki berpakaian ala sopir taksi itu melirik ke arah kaca dengan seringaian dan tatapan mistisnya yang tak pernah hilang. Ia teringat bagaimana rencana yang sudah ia susun rapi berjalan lancar tanpa halangan. Kalau saja ia tidak bergerak cepat dalam mengempiskan seluruh ban dan mengotak-atik rem mobil jemputan model itu hingga blong, mungkin ia akan kehilangan kesempatannya untuk menghabiskan waktu bersama gadis yang sangat digilainya itu.
"Ahjussi, sepertinya kau salah jalan. Ini bukan jalan menuju tempat yang kami tuju." Ujar gadis yang duduk di sebelah Irene. Sementara itu, Irene tampak tak perduli lagi dengan pemandangan jalanan asing yang sepi di hari yang mulai gelap itu.
"Memang benar, Agassi. Ini bukan jalan menuju tempat yang kalian tuju. Tapi ini jalan menuju surgaku bersama gadis pujaanku."
Irene berpaling dan...
Prat! Cipratan darah gadis di sampingnya mengenai wajah mulus gadis itu tepat setelah bunyi tembakan terdengar. Lelaki itu dengan wajah tak bersalah menembak kepala gadis di samping Irene hingga meninggal di tempat dengan mata terbuka. Irene otomatis terkejut. Dengan tangan gemetar ia pun membuka pintu taksi tersebut dan nekat meloncat ke luar hingga dirinya jatuh berguling-guling di aspal jalanan yang kasar.
Lelaki itu menghentikan mobilnya dan keluar untuk kembali mendapatkan gadis pujaannya. Irene berlari tertatih dengan tubuh yang penuh luka akibat terjatuh tadi. Gadis itu berlari tanpa tahu arah dan tujuan, ia hanya ingin menyelamatkan dirinya dari lelaki pembunuh yang terus mengejarnya di belakang.
BRUK!
Irene terjatuh dan meringis kesakitan setelah lelaki itu menembak dengan tepat ke arah betisnya yang sudah tidak mulus lagi itu sebanyak dua kali. Lelaki itu menjambak rambutnya kasar hingga kepalanya menengadah menghadap lelaki itu. tanpa peduli tangis dan rintih kesakitan Irene, lelaki itu pun membekap mulut dan hidung Irene dengan sapu tangan yang sudah lebih dulu diberi obat bius hingga Irene tak sanggup lagi mempertahankan kesadarannya.
.
.
.
Lelaki itu tersenyum menyeramkan. Sebuah televisi layar datar berukuran 32 inchi di ruang tamunya yang berantakan itu terlihat sedang menayangkan berita hilangnya seorang model cantik kenamaan Korea Selatan, Bae Irene. Oh Sehun, artis pria yang diketahui telah bertunangan dengan Irene dan berencana akan melangsungkan pernikahan mereka sekitar satu bulan lagi itu terlihat keluar dari kantor polisi dengan wajah khawatir dalam berita itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/85969924-288-k354522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BATHROOM
FanfictionBae Irene, model papan atas Korea Selatan, terpaksa harus membatalkan pernikahannya dengan seorang artis tampan, Oh Sehun karena dirinya diculik dan disekap di kamar mandi oleh penculik bernama Byun Baekhyun. Akankah Oh Sehun dapat menemukan Irene d...