CHAPTER 7

70 7 0
                                    

Rasa cemas meliputi hati Dae Hee dan Gi Kyung, mereka berpikir kira-kira tempat apa lagi yang bisa dituju oleh kedua anak itu. Tiba-tiba terpikir oleh Dae Hee mereka pasti kembali ke rumah yang dulunya mereka tinggal bersama Hye Jung.
"Mereka pasti kembali ke rumah lama mereka." Kata Dae Hee sambil menatap Gi Kyung.
Tanpa berkata apapun mereka langsung bergegas masuk ke dalam mobil menuju ke rumah Hye Jung.
"Aku akan menelepon ibu untuk menjemput Jae Hyun dari rumah sakit." Kata Dae Hee sambil mengeluarkan telepon genggamnya.

Sesampainya mereka didepan rumah Hye Jung, mereka melihat semua lampu menyala. Berarti mereka memang ada di rumah, pikir Gi Kyung.
Mereka mencoba menekan bel berulang kali, tetapi tidak ada respon.
"Coba kamu telepon Seo Joon lagi, apakah mereka sudah tidur." Kata Dae Hee, sambil memencet belnya sekali lagi.
Dan tiba-tiba pintunya pun terbuka, Seo Joon keluar dari pintu itu.
"Kalian sangat berisik, Hye Mi sedang tidur.  Apa yang kalian lakukan disini?" Ujarnya dengan nada ketus.
"Kenapa kamu pergi sambil membawa Hye Mi meninggalkan rumah sakit tanpa memberitahukan kami? Kami sangat mengkhawatirkan kalian berdua." Kata Dae Hee dengan cemas.
"Kami tidak apa-apa... jadi kalian pulanglah, dan terima kasih sudah mengkhawatirkan kami. Tapi ke depannya kalian tidak perlu mengkhawatirkan kami lagi." Katanya tanpa ekspresi.
"Tidak bisakah kamu mengerti sedikit saja apa yang kami rasakan?!" Ujar Gi Kyung dengan ekspresi sedikit marah.
Seo Joon tidak memberi respon kepada Gi Kyung, dan Dae Hee mencoba menenangkan suaminya itu.
"Setidaknya biarkan aku melihat Hye Mi terlebih dahulu, aku sangat mengkhawatirkannya." Kata Dae Hee sambil mencoba menerobos masuk ke dalam rumah, tetapi Seo Joon menghalanginya dan berkata "Tidak bisa, maafkan aku eomeoni. Kembalilah lain waktu." Kata Seo Joon sambil memberi hormat dan menutup pintu.
"Anak itu keterlaluan, kenapa dia begitu keras kepala. Dia sangat mirip dengan ayahnya, sekarang bagaimana dia bisa menjaga dan merawat Hye Mi yang dulu tidak dia perdulikan sama sekali." Kata Gi Kyung sambil menahan amarahnya.

Seo Joon melihat Dae Hee dan Gi Kyung yang pergi dari jendelanya. Dia pergi ke kamar yang dulu di tempati oleh ibunya, dia duduk termenung di kursi yang sering di duduki oleh ibunya. Dia terus terbayang-bayang oleh kata-kata terakhir ibunya, dia mengatakan kepada dirinya sendiri apa aku mampu menjaganya? Apa aku mampu merawatnya? Tiba-tiba terdengar suara tangisan seorang anak perempuan, Seo Joon pun tersentak dan langsung pergi ke kamar adiknya itu.
"Hye Mi kenapa? Ada apa?" Tanya Seo Joon dengan cemas.
"Aku mau melihat Hye Jung Eomma." Katanya sambil menangis.
"Hye Mi dengarkan aku, Eomma sudah pergi dan tidak akan kembali lagi, sekarang hanya tinggal aku dan kamu. Jadi kamu harus mendengarkanku, OK?" Ujar Seo Joon dengan lembut sambil mengusap airmata adiknya itu.
"Sekarang kamu tidurlah lagi, besok kamukan mau ke sekolah." Katanya sambil mengusap-usap kepala adiknya.
"Dengan Oppa." Ujar Hye Mi dengan semangat.
"Iya...besok aku akan mengantarmu ke sekolah, sudah cepat tidur."Kata Seo Joon sambil mencubit pipi adiknya itu.
Setelah menidurkan adiknya, Seo Joon keluar dari kamar dengan diam-diam agar tidak membangunkannya.

Seo Joon merasa Malam ini terasa sangat sepi, dia pun duduk di sofa sambil menatap ke arah luar jendela. Di dalam hatinya dia berkata, 'Sekarang tinggal kami berdua yang tinggal disini. Eomma, maafkan aku jika aku tidak melakukan seperti yang kamu minta untuk tinggal bersama keluarga Gi Kyung aboeji. Aku hanya merasa aku tidak ingin kehilangan keluargaku lagi.  Aku hanya akan berjanji untuk menjaga Hye Mi dengan sungguh-sungguh.'

Keesokan harinya
"Hye Mi cepat bangun, kamu harus ke sekolah. Anak pintar tidak boleh malas." Panggil Seo Joon kepada adiknya itu yang masih tidur.
Hye Mi tidak memperdulikannya dan tetap tidur.
"Ayolah bangun anak manis, nanti kamu bisa terlambat ke sekolah." Ujar Seo Joon sambil menepuk-nepuk pipi adiknya itu. Dan akhirnya Hye Mi pun terbangun.
"Aku mau makan puding." katanya sambil mengucek-ucek matanya.
"Tidak boleh ini masih pagi, makan roti saja dulu. Makan pudingnya saat pulang sekolah saja ya." Kata Seo Joon sambil tersenyum kecil mendengar perkataan adiknya.

Mereka pun bersiap-siap untuk ke sekolah, Seo Joon dengan singap merapikan baju adiknya, membuat sarapan roti bakar untuk mereka, menyusun buku-buku adiknya juga.
Hye Mi tiba-tiba membuka pintu lemari es yang tiga kali lebih tinggi darinya. Dia merogo-rogo isi lemari es itu, Seo Joon yang heran pun bertanya "Hye Mi apa yang kamu lakukan?, ayo cepat nanti kamu terlambat."
Hye Mi pun berlari kearah Seo Joon sambil memegang dua puding di tangan kecilnya. Seo Joon yang melihatnya pun bingung dan bertanya "Hye Mi kenapa kamu mengambil puding sebanyak itu? Nanti kamu sakit perut, makan pudingnya saat pulang sekolah saja ya."
"Aku hanya mengambil 2, satu untukku dan satunya lagi aku akan memberikan kepada Tae Joon." Jawab Hye Mi sambil tersenyum lebar.
"Baiklah, tapi kamu harus berjanji belajar dengan rajin nanti di sekolah. OK?" Kata Seo Joon sambil memakaikan tasnya adiknya.
"OK." Jawab Hye Mi dengan bersemangat sambil memegang tangan Seo Joon.

That Girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang