CHAPTER 11

76 5 0
                                    

Seo Joon berlari dengan cepat, sambil mencoba untuk menelepon seseorang. Tiba-tiba telepon tersebut tersambung, Seo Joon pun berhenti berlari. "Dimana adikku?!" Kata Seo Joon dengan ekspresi marah sekaligus khawatir.
"Tenangkan dirimu Seo Joon, Hye Mi bersamaku. Kami hampir sampai di rumah." Kata seorang wanita.
"Bawa dia ke rumahku, bukan ke rumahmu!" Jawab Seo Joon dengan nada kesal.
Terdengar suara seorang anak kecil "Oppa! Oppa! Aku akan sampai dirumah sebentar lagi."
Seo Joon hanya tersenyum tipis saat mendengar suara Hye Mi. Seo Joon menutup teleponnya.

Seo Joon bergegas pulang ke rumah, sesampainya di rumah dia sudah melihat Hye Mi senang bermain puzzle dengan Dae Hee.
"Hye Mi." Panggil Seo Joon sambil tersenyum tipis melihat adiknya.
"Oppa!" Teriak Hye Mi sambil berlari kearah Seo Joon.
Seo Joon pun menggendong adiknya itu. Lalu berkata "maafkan aku. Tadi aku sibuk, jadi tidak bisa menjemputmu."
"Tidak apa-apa." Jawab Hye Mi sambil menggelengkan kepalanya.
Hye Mi yang melihat ke arah baju Seo Joon yang bukan seragam melainkan Jas berwarna hitam.
"Oppa kenapa tidak memakai seragam?" Tanya Hye Mi Heran.
Seo Joon terkejut mendengar perkataan adiknya itu, ia baru teringat bahwasannya ia masih memakai jas karena mengahadiri upacara pemakaman ibunya. Seo Joon pun berbohong, "Tidak, ada acara drama di sekolah. Jadi, aku berperan sebagai pangerannya, dan seorang pangeran harus terlihat tampan bukan?"
"Ah, aku ingin melihat oppa menjadi pangeran. Jadi siapa yang menjadi putrinya?" Tanya Hye Mi dengan gembira.
"Tentu saja adikku ini yang akan menjadi putrinya." Kata Seo Joon sambil mencubit pelan pipi kiri adiknya itu.
Seo Joon dan Hye Mi pun berbincang-bincang dengan senangnya. Dari kejauhan Dae Hee hanya melihat dengan rasa senang di hatinya, Dae Hee teringat bahwa dia harus bergegas pulang untuk menyiapkan makan malam untuk suami dan anak lelakinya.
"Aku harus segera pulang, sudah ada beberapa lauk di meja, dan aku juga sudah memasak nasi." Kata Dae Hee sambil berjalan kearah pintu.
"Dae Hee Eomma, mau kemana?" Tanya Hye Mi heran.
"Tidak aku harus pulang, besok aku akan datang lagi." Kata Dae Hee sambil membuka pintu.
"Bye-bye!" Teriak Hye Mi dari jendela.
Dae Hee pun melambai-lambaikan tangannya lalu masuk ke dalam mobil.

Hye Mi pun berbalik melihat kearah Seo Joon yang sedang menyiapkan meja makan. Hye Mi pun berlari kearah meja makan dengan muka memelasnya, dia pun berkata, "Oppa aku lapar, perutku sudah bunyi krukkk krukkk kruukk." Dengan wajah cemberut  sambil memegang perutnya yang sedikit bulat itu.
Seo Joon hanya tertawa kecil melihat kelakuan adiknya itu, lalu berkata "Kemarilah, makanannya sudah siap." Sambil mengangkat adiknya untuk duduk di kursi.
"Aku ingin makan ini, itu dan itu." Kata Hye Mi dengan sigap menunjuk beberapa lauk yang ada di meja.
"Sebentar, pelan-pelan makannya." Kata Seo Joon tertawa kecil sambil menyuapi Hye Mi.
"Oppa juga makan." Kata Hye Mi sambil mengambil sebuah telur gulung dan menyuapinya ke mulut Seo Joon.
Seo Joon pun memakannya, "Jangan makan tanganku." Ujar Hye Mi sambil menarik tangannya dengan cepat.
"Ah, aku kira tanganmu ada telur gulung juga, karena tanganmu sangat kecil seperti telur gulung." Ejek Seo Joon, balas Hye Mi dengan meledek.
Makan malam itu pun berlangsung dengan bahagia dan harmonis.

Saatnya untuk tidur, namun Hye Mi masih berlari kesana kemari, Seo Joon pun berlari menangkap Hye Mi.
"Ha! Mau kemana kamu?" Kata Seo Joon sambil menggendong adiknya dan berjalan kearah kamar mandi.
"Aku tidak mau! Tolong!" Teriak Hye Mi sambil meronta-ronta.
"Ayolah, putri yang cantik harus menggosok giginya sebelum tidur." Kata Seo Joon tertawa kecil melihat kelakuan adiknya sambil membuka pintu kamar mandi.
"Tolong! Tolong!" Teriak Hye Mi lagi.
Seo Joon pun mengunci pintu kamar mandi agar Hye Mi tidak melarikan diri. Ia kemudian mengambil sikat gigi kecil yang berwarna pink dan menaruh sedikit pasta gigi rasa buah diatasnya. Seo Joon kemudian melihat kearah Hye Mi yang mencoba membuka pintu tetapi tidak bisa.
"Sini, putri kecil ini sikat gigimu, dan sikat gigimu sekarang." Kata Seo Joon sambil menyodorkannya kepada Hye Mi.
Hye Mi pun menolaknya dan berlari kesana kemari sambil berteriak, "Tolong!"
Seo Joon mulai kewalahan melihat tingkah adiknya yang tidak mau menggosok gigi. Dia kemudian berkata, "Jika kamu tidak menggosok gigimu sekarang, besok aku tidak akan memberimu puding." Ancam Seo Joon.
Hye Mi langsung terdiam mendengar ancaman Seo Joon, dengan pelan dia berjalan kearah Seo Joon sambil mengambil sikat giginya itu. Seo Joon langsung tersenyum melihat kelakuan adiknya yang sedang menggosok gigi dengan muka cemberut.
Setelah Hye Mi selesai menggosok gigi, dia pun berkata "Oppa tidak marah dengan aku kan?" dengan mata sedikit berkaca-kaca.
"Tidak, aku tidak marah denganmu. Lainkali jika aku menyuruhmu melakukan sesuatu, lakukanlah. Jangan membangkang." Kata Seo Joon sambil mencubit pipi Hye Mi sembari membasuh muka Hye Mi.

Mereka pun keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ke kamar Hye Mi, Seo Joon mengangkat Hye Mi ke atas tempat tidur.
"Oppa, Tae Joon besok boleh datang ke rumah setelah pulang sekolah?" Tanya Hye Mi sambil mengusap-usap matanya yang bulat itu.
"Boleh..." ujar Seo Joon sambil menyelimuti adiknya itu.
"Oppa, besok aku ingin Oppa yang menjemputku." Kata Hye Mi sambil memeluk sebuah boneka kelinci.
"Tentu saja, besok aku berjanji akan menjemputmu." Kata Seo Joon sambil mengusap-usap kepala Hye Mi.
"Nah, sekarang tidur besok kamu harus sekolah." Kata Seo Joon sambil mencubit pipi adiknya.
Seo Joon hanya duduk termenung melihat adiknya yang mulai tidur terlelap, di pikirannya 'aku sudah banyak berbohong kepadanya, dan aku harus berbohong lagi untuk menutupi kebohongan ku yang lain. Maafkan aku, jika aku harus berbohong. Andai saja Hye Mi tau jika hari ini adalah hari dimakamnya ibu, dan andai saja jika Hye Mi tau aku sudah membohonginya, Hye Mi pasti akan membenciku.' Seo Joon pun berdiri dan berjalan keluar dari kamar Hye Mi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That Girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang