CHAPTER 9

42 4 0
                                    

Di pagi saat Seo Joon menghadiri upacara kematian Ibunya, Hye Mi berapa di sekolah dan tetap belajar dengan semangat. Dia tidak berpikir hal yang lain, yang hanya dia tau bahwa ibunya hanya pergi ke suatu tempat. Tae Joon hanya melamun melihat sahabatnya yang duduk disamping sedang menggambar sesuatu dan tidak mengetahui apa-apa. Dia berpikir apakah dia begitu bodoh sampai-sampai tidak mengerti jika ibunya telah meninggal dan tidak akan kembali lagi. Hye Mi berpaling melihat Tae Joon yang sedang melihatnya dengan ekspresi sedih, dia pun bertanya "Tae Joon apa kamu sakit?" Sambil menyentuh keningnya Tae Joon.
Tae Joon pun tersontak dari lamunannya itu dan menjawab "Tidak, aku hanya memikirkan beberapa hal."
"Baiklah...kamu sudah seperti orang dewasa saja memikirkan ini itu." Ujarnya dengan nada sedikit mengejek.
"Hye Mi menurutmu ibumu kemana?" Tanya Tae Joon dengan hati-hati.
"Aku tidak tau, Seo joon Oppa bilang ibuku tidak akan kembali lagi, tapi aku yakin pasti ibuku akan kembali." Jawab Hye Mi dengan mata berkaca-kaca.
Tae Joon yang mendengar jawaban Hye Mi pun merasa sedih. Tae Joon kemudian mencoba untuk menghiburnya dengan berkata "Bodoh." Sambil mengejek
"Aku tidak bodoh, kamu yang bodoh." Balas Hye Mi dengan muka cemberut.
"Sonsaengnim, Tae Joon menyebutku Bodoh." Lapor Hye Mi kepada gurunya.
"Tae Joon jangan mengejek Hye Mi, kalian itu teman sebangku dan seharusnya teman sebangku itu tidak berantam. Nah, sekarang Tae Joon minta maaflah kepada Hye Mi." Kata Guru mereka dengan hati-hati.
"Maaf." Kata Tae Joon sambil menjulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Aku tidak mau, kamu selalu bilang aku Bodoh." Kata Hye Mi yang menyimpan tangannya di belakang badannya.
"Hye Mi, berteman itu tidak boleh berantam. Ayolah  salam tangannya Tae Joon dan berbaikanlah." Kata Guru mereka sambil mengelus-elus kepalanya.
"Baiklah." Kata Hye Mi sambil salaman dengan Tae Joon.
"Aku Minta maaf, nanti kita main ke rumah ku ya." Kata Tae Joon sambil tersenyum lebar.
"OK." Kata Hye Mi sambil tersenyum lebar.

Guru mereka yang pergi meninggalkan mereka kemudian dihampiri oleh guru dari kelas sebelah. Guru itu pun bertanya "Loh itu kan Hye Mi, aku dengar ibunya meninggal kenapa dia disini? Bukannya hari ini adalah upacara kematian ibunya?"
"Aku pun tidak tau, walinya tidak mengatakan apa-apa." Kata guru Hye Mi.
"Oh, aku dengar dia juga bukan anak kandung. Apakah aku harus menanyakannya?" Kata Guru dari kelas sebelah itu sambil mencoba menghampiri Hye Mi yang sedang bermain dengan Tae Joon.
"Sebaiknya jangan, nanti aku bisa dimarahi walinya." Kata Guru Hye Mi sambil menghentikan guru dari kelas sebelah itu.
Tae Joon dari kejauhan pun merasa curiga melihat kelakuan kedua guru itu, kemudian Tae Joon menatap tajam kearah kedua guru itu sebagai isyarat untuk tidak menggangu Hye Mi.
"Lihat anak yang disamping Hye Mi, dia menatap kearah kita. Kurang ajar." Kata guru dari kelas sebelah dengan nada marah.
"Sudah, kamu jangan menggangunya. Ayahnya adalah pengusaha sukses. Jika dia melapor kepada ayahnya kalau kamu memarahi dia, bisa-bisa kamu jadi pengangguran." Kata guru Hye Mi dengan sedikit berbisik.
"Kasihan kamu, muridmu banyak yang memiliki orangtua berpengaruh. Jadi kamu harus hati-hati." Kata guru dari kelas sebelah dengan nada sedikit mengejek.
"Sudah, jangan dibahas lagi. Urus aja murid-muridmu itu." Kata guru Hye Mi sambil mendorong keluar guru dari kelas sebelah itu.

Guru nya itu berfikir 'apakah memang Hye Mi bukan anak kandung dari keluarganya itu? Kenapa dia tidak menghadiri upacara kematian ibunya? Apakah keluarganya tidak menganggapnya? Atau mereka tidak memberi tahu dia? Sudahlah aku berfikir terlalu banyak, lagian itu bukan urusanku' pikirnya.
"Baiklah, anak-anak mari kita mulai pelajaran menyanyi, aku akan memanggil nama kalian satu persatu, maju ke depan dan bawa pasanganmu." Kata guru itu.
"Aku tidak suka bernyanyi." Kata Tae Joon dengan datar.
"Kenapa? Kamu tidak bisa? Aku akan mengajarkanmu carabernyanyi." Kata Hye Mi dengan bersemangat.
"Aku hanya tidak suka bernyanyi." Kata Tae Joon, 'Sebenarnya aku bukan tidak suka tapi hanya saja aku malu' pikir Tae Joon.

Pelajaran pun berlangsung dengan lancar, Tae Joon akhirnya menyetujui ajakan Hye Mi untuk been tanti kedepan. Hye Mi dan Tae Joon bernyanyi dengan riang. Sudah jam pulang sekolah, Hye Mi senang duduk di ayunan sekolah sambil menunggu Oppa-nya itu. Jemputan nya sudah datang namun Tae Joon tetap menemani Hye Mi menunggu Seo Joon hyung. Tiba-tiba Tae Joon berkata "Ayo kita pulang, kamu ke rumahku dulu saja. Kita akan bermain-main."
"Tidak, aku harus menunggu Oppa-ku. Dia berjanji akan menjemputku." Kata Hye Mi dengan raut muka sedih.
"Tidak, aku akan meneleponnya nanti untuk menjemputmu di rumahku." Kata Tae Joon lagi sambil menarik tangan Hye Mi.
Hye Mi pun berpikir sejenak dan kemudian berkata "Baiklah, tapi kamu telepon dia sekarang." Katanya.
Tae Joon kemudian menganggukkan kepalanya dan berjalan kearah supirnya itu, lalu menyuruhnya menelepon ke Seo Joon. Lalu telepon tersambung, Tae Joon berlari kearah Hye Mi dengan memegang telepon genggam itu "Ini sudah tersambung." katanya sambil menekan tombol pengeras suara.
"Oppa kenapa kamu belum menjemputku?" Tanya Hye Mi.
"Maaf sayang, aku ada urusan sedikit." Jawab Seo Joon dari telepon.
"Urusan apa?" Tanya Hye Mi lagi.
"Sudah kamu banyak sekali pertanyaan." Potong Tae Joon. "Hyung aku ingin mengajak Hye Mi kerumahku, Bolehkan?" Tanyanya.
"Boleh, karena aku ada urusan. Hye Mi kamu bermain saja dulu dirumah Tae Joon. Aku berjanji akan menjemput mu jam 7." Jawab Seo Joon.
"Baiklah, kali ini Oppa berjanji tidak akan mengingkarinya lagi kan?" Kata Hye Mi dengan nada sedih.
"Aku berjanji kali ini aku tidak akan mengingkarinya lagi. Bersenang-senanglah disana." Kata Seo Joon.
"Baiklah, Bye..."kata Hye Mi.
"Bye..."balas Seo Joon.
Teleponnya kemudian terputus, Tae Joon pun menarik tangan Hye Mi kearah mobil. Dalam perjalanan mereka berdiskusi permainan apa yang akan mereka mainkan nanti.

That Girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang