CHAPTER 10

32 5 0
                                    

Mereka sampai di depan rumah yang megah, tiba-tiba seorang pelayan berlari membukakan pintu mobil tersebut. Tae Joon memberikan tasnya dan tas Hye Mi kepada pelayan tersebut dan berkata "Orangtuaku ada di rumah?" "Tidak, Tuan Muda...Nyonya dan Tuan Besar baru saja pergi untuk menghadiri rapat." Balas pelayan itu.
Tae Joon hanya menghela nafas dan mengajak Hye Mi ke ruang tamu untuk bermain video game.
"Tuan Muda ingin makan sesuatu?" Tanya pelayan lain.
"Hmm...Hye Mi kamu ingin makan apa?" Tanya Tae Joon sambil menoleh ke arah Hye Mi.
"Aku ingin makan puding cokelat." Jawab Hye Mi dengan ketawa kecil.
"Baiklah, tolong bawa saja semua puding yang ada di lemari es." Perintah Tae Joon kepada pelayan itu.
Pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka dan berjalan menuju arah dapur.

Tae Joon hanya bermain video game dengan muka cemberut. Hye Mi pun bertanya kepadanya "Tae Joon, kenapa mukamu seperti itu?"
"Apanya?" Jawab Tae Joon dengan ketus.
"Kenapa mukamu seperti muka Seo Joon Oppa ketika dia mengerjakan PR?"
"Tidak apa-apa." Jawabnya lagi dengan ketus sambil.
"Ayolah...beritahu aku kita kan teman, mungkin aku bisa membantumu." Kata Hye Mi menepuk-nepuk kepala Tae Joon.
Tae Joon pun menghela nafas sambil menahan bendungan air di pelupuk matanya. "Aku hanya bingung kenapa orangtuaku tidak pernah dirumah, setiap hari aku hanya bersama dengan mereka (Pelayan/ Pengurus Rumah).  Walaupun memang kedua oranguaku itu pergi untuk bekerja, Setidaknya saat aku pulang sekolah mereka ada di rumah. Mereka selalu pergi pagi, pulang malam setelah aku tidur. Sangat menyebalkan."
Hye Mi hanya bengong melihat Tae Joon karena dia tidak mengerti apapun yang dikatakan Tae Joon.
"Besok kamu mau datang ke rumahku?" Kata Hye Mi sambil tersenyum lebar.

Tae Joon hanya menghela nafas karena dia tau. Seharusnya dia tidak mengatakan itu kepadanya, karena dia tidak akan mengerti juga.
"Baiklah, besok aku akan bawa banyak puding." Jawab Tae Joon dengan senyuman tipis.

Mereka pun hanya melanjutkan permainan mereka, sampai jam 7 malam, Hye Mi pun mulai merengek karena Seo Joon yang terlalu lama menjemputnya.
"Kenapa Oppa sangat lama menjemputku?" Gerutu Hye Mi.
"Sabar bentar lagi pasti hyung datang, sambil menunggu kita main beberapa video game lagi saja."
Kata Tae Joon sambil menenangkan Hye Mi.
"Aku tidak mau, aku mau pulang." Kata Hye Mi dengan mata berkaca-kaca.
"Baiklah aku akan telepon hyung sebentar." Tae Joon pun pergi meninggalkan Hye Mi sebentar.
Hye Mi hanya termenung sambil melihat kearah pintu sambil memikirkan 'Apa Oppa lupa denganku? Apa Oppa tidak mau menjemputku?'. Tiba-tiba lamunan Hye Mi segera buyar ketika mendengar suara bel. Hye Mi berlari kecil kearah pintu dan berharap yang membunyikan bel adalah Seo Joon.

Pengurus rumah membukakan pintu tersebut, dan ternyata yang di depan pintu bukanlah Seo Joon melainkan Dae Hee, Hye Mi merasa kecewa.
"Ayo, Hye Mi kita pulang." Ajak Dae Hee.
"Seo Joon Oppa kemana? Apakah dia sibuk? Kenapa bukan dia yang menjemputku?" Tanya Hye Mi dengan muka cemberut.
"Seo Joon sebentar lagi akan pulang, tapi dia akan sedikit terlambat jadi aku yang menjemputmu, ayo sayang kita pulang sekarang." Kata Dae Hee sambil menepuk-nepuk pelan kepala Hye Mi.
"Aku tidak mau! Aku mau Seo Joon Oppa yang menjemputku, dia sudah berjanji untuk menjemputku." Tolak Hye Mi berteriak sambil memperlihatkan ekspresi marah.

Tae Joon yang mendengar teriakan Hye Mi pun bergegas pergi mencarinya. Saat Tae Joon melihat Dae Hee di depan pintu, juga ikut merasa terkejut.
"Annyeonghaseyo." Sapa Tae Joon sambil memberi hormat.
"Oh, Tae Joon maaf menganggu, Orangtuamu dimana? Apakah mereka ada di rumah?" Tanya Dae Hee.
"Tidak apa-apa, tidak ada mereka sedang pergi bekerja." Kata Tae Joon pelan. Kesedihan tergambar di wajah Tae Joon.
"Baiklah, aku akan membawa Hye Mi pulang, terima kasih sudah menjaganya." Kata Dae Hee sambil mencoba untuk menggendongnya.
"Aku tidak mau!" Teriak Hye Mi.
"Ayolah sayang, jadilah anak baik Seo Joon sudah ada di rumah menunggumu." Ujar Dae Hee sambil mengusap-usap pipi kirinya.
"Pulanglah, tadi aku sudah menelepon Seo Joon hyung. Dia menyuruhmu jangan menunggunya." Kata Tae Joon sambil memberi isyarat kepada Dae Hee untuk membawanya pulang.

Dae Hee yang melihat isyarat Tae Joon pun langsung menggendong Hye Mi. "Ayo Hye Mi, kita pulang ya." Kata Dae Hee. Hye Mi yang hanya pasrah itu pun melambaikan tangannya kepada Tae Joon. Pelayan yang berdiri di dekat Tae Joon pun berkata "Tapi tadi teleponnya tidak ada jawaban."
"Tidak apa-apa aku hanya akan mencoba menelepon hyung lagi." ujar Tae Joon sambil berjalan kearah sebuah telepon. Tiba-tiba telepon tersebut berbunyi, Tae Joon terkejut dan segera bergegas untuk mengangkatnya. Terdengar suara seorang pria "Tae Joon maaf aku agak terlambat menjemput Hye Mi, aku akan bergegas ke sana sekarang. Aku baru saja siap dengan upacara pemakamannya."
"Tidak apa-apa, tapi hyung Hye Mi baru saja dijemput." Ujar Tae Joon.
"Apa?! Dia dijemput siapa?" Kata pria itu dengan nada terkejut.
"Dia dijemput oleh Ibunya Jae Hyun hyung." Balas Tae Joon.
"Baiklah aku akan bergegas pulang sekarang, maaf merepotkanmu." Kata pria itu dengan nada kesal. Dan telepon itu pun terputus, Tae Joon hanya menghela nafas dan menutup telepon itu.

Tae Joon berjalan kearah sofa yang berwarna hitam dan duduk di sana dengan malasnya. Dia terlihat melamun sambil melihat kearah langit-langit rumahnya yang bergantung berbagai lampu hias mewah, dia berpikir 'Seandainya saja Hye Mi tau apa yang sebenarnya terjadi, dia begitu bodoh tidak mengetahui apa-apa.' Sambil menghela nafas panjang.

That Girl. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang