BAB II

83 9 4
                                    

-Naisa-

"Tuh cowok yang nabrak gue kayak pernah liat tapi di mana ya?" Tanya ku ke Ara

"Ya iyalah lo pernah liat, dia kan sekelas dengan kita yang tadi telat it lo Nai" jelas Ara

"Oh iya, ah dasar cowok gak tau sopan santun, maunya tadi dia bantuin gue berdiri eh ini malah ninggalin gue awas ya klo ketemu lagi" tambah ku

"Udah ah Nai, jangan kesel-kesel gitu dong, benci sama cinta itu beda tipis lo Nai, nanti lama-lama lo suka lagi sama itu cowok" ledek Ara sambil tertawa lebar

"What? Suka? gak deh , terima kasih mending gue sama Keenan" jawabku

Gue sama Ara emang udah kenal pas liat-liat kampus ini, makanya gue sama Ara bisa sedeket ini.

"Tapi dipikir-pikir cowok tadi mirip Keenan ya? Eh kok gue mikirin tuh cowok si? Ah bego-bego" gumamku dalam hati sambil memukul-mukul jidatku.

Sekarang gue memang sudah sampai rumah, di rumah ini gue tinggal berdua sama Bi Iyah. Orang tua gue emang gak di bandung mereka tinggal di Jogja sambil ngurus bisnis mereka.

---------------------------------

"Ah baru kali ini gue ketemu sama cewek yang cerewet banget kayak cewek tadi, tapi tunggu kayak pernah liat deh cewek tadi tapi di mana ya?" kata Arsen dalam hati sambil mengingat-ingat di mana dia pernah melihat gadis itu.

"Oh iya, dia kan teman sekelas gue, gak nyangka ada mahluk secerewet dia" tambahnya.

"Eh apaan si gue mikirin cewek itu? Hhuuuffff, " ingat Arsen lo gak boleh jatuh cinta lo harus fokus sama kuliah lo" gumamnya lagi dalam hati.

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang