BAB XI

47 6 9
                                    

-Naisa-

Hari ini gue udah masuk kampus lagi, Arsen yang katanya janji jadi Dokter gue malah lari dari tanggung jawabnya. Sudah 3 har ini Arsen gak ada kabar, tadi dia juga dia cuek banget sama gue hmmm, gue telpon aja deh siapa tau dia bisa temani gue jalan atau apalah.

"Halo cen, lagi di mana?"

"............."

"Yah lo gak asik" dengan nada manja gue mungkin saja Arsen bisa luluh

".............."

Dan hasilnya nihil, ah Arsen sok sibuk banget ya atau mungkin dia sudah punya pacar? Akhhh pusing gue, masa weekend besok gue di rumah saja.

-----------------------------------------------------------

Sesampainya di rumah gue mencari ponsel gue di dalam tas dan mendial nomor Riri

"Halo Ri" sapaku sok di imut-imutkan

"Kenapa lo?" nada jutek di seberang sana

"jutek banget Bu"

"Ya habisnya lo sering lupa sama gue, semenjak lo sibuk dengan Arsen lo itu"

"Maafin gue Ri, ya ceritanya mau curhat ni sama lo"

"Hhm curhat apa Neng geulis?"

"Ri, akhir-akhir ini, Arsen berubah, masa dia nyuekin gue mulu. Sekarang jadi sok sibuk, sibuk inilah, itulah"

"Na, gue mau tanya sama lo, kalian berdua sebenarnya pacaran gak si?"

"Hhm dia belum nembak gue Ri, tapi kita berdua kayak orang pacaran gitu, pernah ya gue mau tes dia gitu, gue gak makan trus mag gue kambuh lo tau si Arsen perhatian banget sama gue" jelas ku panjang lebar

"Eh bego lo itu terjebak Friendzone wahahahaha"

"Gue pusing deh Ri, gak tau sebenarnya perasaan dia bagaimana, dibilang dia suka gue tapi gak pernah nembak gue tapi dibilang gak juga gimana ya Ri dia perhatian banget sama gue"

"Yaelah Na, gue aja yang denger saja pusing apalagi elo yang jalani, Na udah dulu ya gue mau jalan sama cowok gue"

"Yaudah deh nanti gue telpon lagi Riri sayang"

"Iya bawel, bye"

Hufft pusing gue sama perasaan gue sendiri, Arsennnn gue sayang sama lo tau gak :( lo jahat ih sama gue

-Arsen-

Sudah 3 hari ini gue gak ketemu sama Nai, sebenarnya juga gue kangen sama Nai tapi demi kebaikan kita bersama gue harus sedikit menjauh dari Nai. Hari ini rencananya gue mau nembak Yanti mudah-mudahan gue di terima.

-Dicafe-

Sudah 15 menit lebih gue nunggu Yanti tapi yang ditunggu gak datang kadang Yanti sama Nai beda, Nai yang ceria trus klo janji selalu tepat dan apa adanya, arrgghhh kenapa gue kepikiran Nai.

"Hai Sen udah lama?"

"Eh Yan, baru 15 menitan kok" jawabku jujur

"Ada apa nih tumben ajak gue keluar?"

"Hhm oh itu gue mau ngomong sesuatu sama lo" jawabku

"ngomong aja sih"

"hhmmm Yan mau gak jadi pacar gue?" tanpa basa-basi gue nembak Yanti

"Ha? Lo becanda ya?" tanya Yanti dengan nada kaget

"Gak Yan, gue serius gue merasa nayaman aja sama lo"

"Hmm gimana yah Sen?" yanti sejenak berfikir

"Gue juga suka sama lo Sen dari awal kita ketemu" batin Yanti

"Jadi? Lo tolak gue?" tanya ku sekali lagi

"Kita jalani aja dulu ya Sen"

"Maksudnya? Lo terima gue atau lo nolak gue?"

"Hhhmm" hampir semenit Yanti berfikir "Iya gue terima lo"

"Makasih Yan jadi kita resmi jadian nih?"

"Hhm iya" Yanti mengangguk pasti dengan wajah memerah.

FriendZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang