Chapter 38

825 53 0
                                    

Cath's pov

"CHRIS!" Gisel berlari menemui Chris, gue melihat dari jauh. Chris berada di dekat pintu, bersama bandnya, baru saja selesai berfoto dengan temannya, dengan pialanya. Sesuai dengan pendapat gue, band Chris paling bagus, dan mendapat juara 1.

Gue melihat dari jauh, Gisel dan Chris berpelukan.

Argh sweet.

Sedangkan di sisi lain gue liat Stella dan Bryant bersama..

Berasa cewek kesepian.

Ngomong-ngomong ini sudah jam 3 sore. Rasanya sebentar sekali, tapi ternyata sudah 4 jam lebih gue disini.

Gue merasa waktu sudah tepat untuk menghampiri Chris dan mengucapkan selamat, jadi gue menghampiri Chris dan bandnya.

"Chris!" gue memanggil Chris yang sedang berbicara bersama Gisel.

Chris melihat ke arah gue, diikuti Gisel.

"Eh Cathrine!" Gue dan Chris melakukan toss.

"Selamat ya! Sumpah, kereeeeen banget. Udah tampil diakhir, paling keren lagi. Selamat selamat! Keren juga suara lu!" gue menyalami Chris.

Chris menaikan alisnya, "Iyalah gua emang keren. Makasih ya Cath!"

"Eh eh Cathrine, fotoin dong gue sama Chris dong, hehe.." Gisel memberikan hpnya, sudah terbuka kamera disana.

"Oh okay," gue mengambil hp Gisel.

Gue berjalan mundur, memastikan kamera sudah fokus dan pas.

Oh God, mereka cocok banget. Walaupun Gisel lebih tua 4 tahun, tapi Chris yang tinggi membuatnya terlihat lebih muda.

Chris merangkul Gisel disana.

"1.. 2... Cekrik" oh God. Cocok banget..

"Sekali lagi ya yang posisi kameranya berdiri!"

Chris mengacungkan jempol.

Masih gaya yang sama, kali ini gue foto dengan posisi kamera potrait.

"1..2.. Cekrik!" "Nih coba di liat dulu, kali aja burem." Gue mengembalikan hp Gisel ke tangannya.

"Bagus kok bagus, Thanks Cath"

"Yoi!"

Gisel dan Chris kembali ngobrol lagi.

Duh mereka cocok banget.. Kapan ya gue bisa foto sama Cam.. Gue yang pengen deket sama Cam malah gabisa.. Susah.. Status kita bahkan cuma teman.. Sedangkan Stella Bryant.. Baru saja kenal, udah begini. Gisel Chris juga. Apa emang gue ga bisa ya sama Cam..

Mata gue rasanya panas.

Gue segera menghampiri Stella.

"Stel, gue ke toilet dulu ya."

Stella yang sedang ngobrol dengan Bryant hanya melihat ke gue sekilas "Okay, Cath."

Gue berlari menuju lift, lalu turun ke lantai dimana gue ke toilet tadi.

"Untung sepi." Gue memasuki salah satu bilik toilet, gue memilih yang paling pojok.

Gue berdiri disana. Entah perasaan apa yang membuat gue nangis, tapi rasanya ingin menangis. Gak mungkin gue nangis cuma gara-gara hal tadi.

Gue mengambil tisu toilet, mengelap air mata gue.

Gue berpikir kenapa gue menangis..

Mungkin gue ga bisa terima kalo Cam emang ga suka sama gue..

Try - Cameron DallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang